Nayla ( Completed)

14

Kembali lagi setelah Hiatus hampir 8 bulan karena kondisi kesehatan dan mental yang perlu dipulihkan setelah mengalami kecelakaan motor...
Mudah-mudahan teman-teman masih nungguin cerita ku.
Aku akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan cerita ini dulu sebelum menyelesaikan cerita yang lainnya.
Terus dukung ya...

Enjoy....!!!

Nayla dan Reihan berjalan beriringan menuju mobil yang terparkir di parkiran khusus mall yang baru mereka datangi.
Hari ini  pertama kalinya Nayla kembali mau diajak jalan-jalan setelah tiga Minggu berlalu akan tragedi yang menimpa nya.
Itu semua juga karena kegigihan Reihan kakaknya untuk membawa Nayla agar kembali bersosialisasi dan tak menutup diri dari dunia luar karena setelah kejadian yang menimpa nya itu aktivitas Nayla hanyalah kekampus, dan setelah urusan di kampus selesai Nayla akan kembali ke rumah dan lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar.
Kondisi nya itu sangat membuat khawatir kedua orangtuanya dan Reihan kakaknya, karena biasanya Nayla  tergolong gadis yang aktif dan ceria ia juga kerap menghabiskan waktu jalan-jalan atau nongkrong di kafe dengan teman-teman nya.

Reihan sebagai anak laki-laki tertua dikeluarganya tentu sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencari tahu  tentang kejadian malam itu melalui orang suruhan nya beserta sang papa.
Tapi sampai detik ini baik Reihan dan papanya menemukan jalan buntu karena Nayla secara tidak langsung juga berperan menghalangi mereka untuk mendapatkan informasi tentang sosok pria incaran kedua orangtua dan kakaknya itu.

Nayla tidak ingin berurusan lagi dengan sosok pria itu biarlah apa yang terjadi malam itu menjadi pelajaran untuknya kedepannya sekarang yang terpenting bagi Nayla bagaimana ia melewati hari-hari nya kedepan apalagi dengan kejadian itu ia juga sudah tidak berani lagi untuk melanjutkan hubungannya dengan Reza tunangannya. Karena jelas ia juga merasa bersalah karena secara tidak langsung sudah berhianat kepada Reza karena sudah menyerahkan dirinya secara utuh kepada laki-laki lain meskipun waktu itu Nayla tidak sadar secara utuh akibat dirinya dicekoki obat perangsang.

Tapi  dari segi manapun Nayla tetap menyalahkan dirinya sendiri karena sudah nekad datang ke pesta Zee yang notabenenya bukan teman dekatnya bahkan gadis itu terkesan memusuhinya.
Dan Benny entahlah Nayla tidak tahu harus bersikap seperti apa. Apa ia harus membenci atau menuntut pria itu karena sudah lancang dan mengambil kesempatan saat dirinya tidak sadar seratus persen.

" Sinar jingga sudah mulai terlihat pertanda hari sudah akan memasuki malam. Saat Langkah kaki Nayla sudah semakin dekat dengan mobil kakaknya. tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga dan hal yang tidak pernah Nayla inginkan terjadi.

Pria itu berlari kearahnya setelah dari tadi terdiam diatas Harley nya sambil memastikan penglihatannya kalau gadis yang terus berjalan menuju kearahnya itu benar-benar Nayla.

Gadis yang sudah dicarinya selama ini tepatnya setelah  dua Minggu yang lalu saat pertemuan terakhir mereka didepan kampus.
Benny berkali-kali tetap mencari tahu dari Enno akan keberadaan Nayla.
Tapi sahabat Nayla itu tetap menyuruhnya untuk sabar menunggu karena Nayla belum mau bertemu dan berbicara dengan nya.

Nay.. Nayla seru pria itu yang membuat Nayla menegang kaku begitu juga tangannya jadi urung membuka pintu mobil.

Ka.. kamu ngapain? pergi...  Tekan Nayla karena tampaknya Reihan sudah kembali pintu belakang mobil mungkin karena pria itu sudah selesai menata barang belanjaan mereka tadi.

Nayla tidak bisa seperti Ini kita harus bicara saya tidak bisa tenang dan terus-terusan memikirkan kamu setelah malam itu.

Siapa Nay? Tanya Reihan dengan mata menyipit karena melihat gelagat Benny.

Nayla Hanya dapat bungkam dan menatap horor kearah Reihan yang berjalan mendekati nya.

Arah pandang Benny juga beralih kepada Reihan dan ia sedikit memundurkan tubuhnya dari Nayla tapi meskipun begitu tangannya masih sempat menahan tangan Nayla yang kembali membuka pintu mobil dan berniat kabur darinya.