Nayla ( Completed)

22

Enjoy tems....

Kecewa? Tentu saja Benny merasakannya bahkan ia bisa merasakan jantungnya seperti diremas. Sakit sekali.

Apa yang diharapkan bukankah dari awal pernikahan itu terjadi karena Nayla sudah terlanjur mengandung anaknya. Lantas kenapa sekarang ia harus Merasa tersakiti karena Nayla menolaknya. Bahkan tidak berpaling sedikitpun kepadanya saat ia mengungkapkan perasaannya. Yang ada malah Nayla meninggalkan nya sendiri menghadapi ke kecewaannya karena penolakan yang tidak tersirat itu.

Seharusnya Benny mengerti kalau Nayla tidak akan semudah itu menyerahkan hatinya untuk laki-laki yang menjadi penyebab putusnya hubungan pertunangan nya dengan pria yang dia cintai sebelumnya.
Karena sampai saat ini pria itu masih tetap menjadi penghuni tetap dihatinya.

Tapi Benny tetap kekeuh dengan tekadnya yang ingin maju untuk membuat pernikahan mereka berjalan sebagaimana mestinya. Karena memang dari awal Benny tidak pernah main-main disaat ia sudah memutuskan untuk ber tanggung jawab maka ia akan melakukan nya sampai akhir.
Meskipun itu melukai harga dirinya sebagai pria.
Pria yang terbiasa mendapat perlakuan istimewa dari lawan jenis.
***

"Mama sama kak Manda disini? Ucap Nayla sambil menghampiri mamanya dan calon kakak iparnya yang sedang bersantai diteras samping rumahnya yang asri.
Tangan kirinya memegang sandwich isi tomat sementara tangan kanannya memegang segelas susu hamil.

" Ia sayang kamu sudah bangun. Kenapa kelihatan Nggak semangat gitu. sahut mamanya.

" Kenapa makannya cuma tomat Nay bukannya di kulkas masih ada sayuran sama beef bacon sama tuna hasil belanja kakak dengan kak Re tadi malam.

" Lagi nggak mau makan apa-apa kak tapi lapar banget ya udah makan yang dipengenin aja.

" Tumben banget Nay mau makan tomat biasanya makan apa aja yang ada tomatnya pasti dibuang dulu tomatnya celetuk mamanya sambil mengernyit geli sendiri melihat Nayla yang makin sandwich isi tomat nya dengan lahap tapi Nay baik-baik aja kan nak cucu mama juga? Tanya mamanya sambil mengelus perut Nayla.

" Baik kok ma cuma lagi pengen makan ini aja.

"Nggak bagus lho dek kalau makannya cuma itu doang mana ini udah mau siang lagi tapi kami belum makan apa-apa selain sandwich tomat kamu itu.

" Ia sayang mama telpon Benny aja ya biar. Dia belikan kamu makanan mumpung dia belum pulang.

" Benny emang kemana ma? Tanya Nayla tanpa menggunakan embel-embel "mas" seperti sebelumnya sebelum insiden itu terjadi.

Joging kan? Mama lihat dia keluar jam 7 tadi.dia emang nggak bangunin kamu? Tanya mamanya karena mengira Nayla tidur dikamarnya. Padahal kenyataannya Nayla tidur berdempetan bertiga dikamar Reihan.

"Mama telpon sekarang ya..

" Nggak perlu ma biarin aja Benny juga nggak bawa hp kok. Sahut Nayla terdengar biasa saja.
Padahal dalam hatinya berpikir keras. Tidak biasanya Benny belum pulang joging padahal hari sudah menjelang siang dan anehnya lagi Benny tidak membawa ponsel nya.
Apa mungkin Benny sengaja melakukan nya karena kecewa akan penolakan nya tadi malam yang Bahkan tanpa berpaling sedikitpun langsung pergi meninggalkan kamar setelah mendengar pengakuan Benny yang terdengar tulus .

Amanda menyentuh tangan Nayla seolah menenangkan.
Gadis lemah lembut itu tahu ada yang tidak beres saat menemukan Nayla tertidur pulas di kamar Reihan saat ia dan Reihan pulang dinner dan nonton film di bioskop.
Ia tahu pernikahan calon iparnya itu memang tidak seperti rumah tangga kebanyakan karena alasan pernikahan mereka juga karena Nayla yang hamil anak Benny karena accident.
Tapi se pengamatan nya saat ia ada di Jakarta dan berinteraksi di rumah ini. Amanda melihat Benny bersikap baik dan perhatian dan Nayla juga tidak terlihat menolak perhatian Benny itu. Sikap mereka tampak normal saja hanya tidak pernah terlihat ada sentuhan fisik diantara mereka dan Amanda maklum dengan itu.