.....................
Everyone thought that I was a lucky person because I was still able to survive this far.
Sometimes, I wish that I were the one who died and leave all this fucking bullshit.
-enver
...........Enver mencatat beberapa kondisi dari crank yang baru saja dia ambil bersama Benjamin. Matanya menatap sedih crank itu, keadaan nya benar benar buruk dan sangat menyedihkan, membuat hati Enver terluka.
Menangis. Tidak biasanya Enver seperti ini. Crank baru yang berada di hadapannya, membuat hatinya yang kokoh menjadi rapuh.
Sudah lama,
Sangattttt lama,
Enver tidak melihat crank- ah maksudnya orang yang telah berubah menjadi crank itu. Tentu Enver sangat merindukan nya.Melihat crank itu, juga membuat Enver seketika mengingat teman temannya terdahulu. Saat dirinya masih berada di maze. Terlebih lagi, dia sangat merindukan dengan sesosok pemuda yang selalu mengganggunya disaat makan siang dulu.
"Ehnn...." Crank itu menatap keluar kaca transparan, Enver yakin kalau crank itu sedang menatapnya sekarang ini.
Kaca dihadapan nya, adalah kaca transparan yang bisa dilihat dari kedua belah sisi. Berbeda dengan di fasilitas WIKED, yang memakai kaca satu arah, di scienctist mereka lebih memilih untuk memakai kaca dua sisi.
Enver menutup mulutnya, berusaha mengurangi keresahan dalam dirinya. Crank itu nampak sangat mengerikan, banyak sekali darah hitam yang keluar dari mulutnya, matanya menghitam dan juga pisau yang masih tertancap di dada crank itu yang seharusnya membuat crank itu mati seketika. Namun pada kenyataannya crank itu tidak mati.
Perlahan, Enver mendekat ke arah kaca bening yang memisahkan mereka, tangannya memegang kaca tebal dan dingin itu.
Perasaan bersalah, perlahan menggerogoti tubuh Enver. Matanya tak henti hentinya mengeluarkan air mata. Jika saja dirinya bisa mengganti posisi mereka saat ini. Pasti crank dihadapannya tidak akan merasakan sakit.
"Stop crying Enver."
Enver membentak pada dirinya sendiri. Jujur saja, dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya saat ini. Hatinya terus saja bersedih, dan otaknya tak bisa mencegah kesedihan di dalam hatinya.
"Ehnnnn...." Crank itu terus saja mengeluarkan kata kata yang Enver tak mengerti. Tapi Enver paham, jika crank di hadapannya masih memiliki ingatan. Ingatan sebagai manusia, dan Enver sudah mempelajari otak manusia sejak 3 tahun yang lalu. Enver berpikiran jika saja.... crank dihadapannya mungkin mengenali diri nya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMR - The girl who survive
Science Fiction[HIATUS UNTUK WAKTU YANG LAMA] Sudah beberapa tahun, semenjak kejadian terakhir kali di maze. Thomas dan yang lainnya berusaha untuk berjuang bertahan hidup. Thomas dan lainnya yang tersisa bergabung dalam sebuah perkumpulan yang biasa di sebut The...