Chapter 9

342 24 1
                                    


╔╔╔╔╔╔╔╔╔ HAPPYREADING MINNAA ╗╗╗╗╗╗╗╗╗



Di sini lah Kakashi terjebak bersama Iruka. 10 menit yang lalu Iruka mengajaknya ke arah taman, tapi selama itu juga hanya ada keheningan. Kakashi tidak bodoh, ia tau apa maksud Iruka mengajaknya ke taman di tengah malam seperti ini. Ia hanya tidak tau harus mengatakan apa. Ia hanya menunggu Iruka menyerangnya dengan ribuan pertanyaan yang siap ia jawab. Ini baru Iruka yang menangkapnya, bagaimana jika ayahnya bahkan Minato yang menangkapnya? Bukankah lebih baik mati rasanya dibandingkan dihadapkan dua orang itu?

"Kakashi-san, kau pasti sudah tau kenapa aku mengajakmu ke sini?" Setelah sekian lama akhirnya Iruka memecah keheningan yang hampir membuat Kakashi mati.

"Aku siap menjawab semua pertanyaanmu, Iruka-san." walaupun ragu, Kakashi sudah meyakinkan dirinya untuk mengatakan apa yang Iruka ingin ketahui.

"Untuk kejadian kau tidur dengan Naru, aku sudah mendengar penjelasan Naru, dan kuanggap itu sudah selesai. Aku ingin menanyakan yang kau lakukan pada Naru tadi. Apa maksudmu memberikan jaketmu pada Naru?" 

"Ah, maaf jika aku lancang. Hanya saja, setelah mendengar kondisi Naru, aku coba mencari tau tentang itu. Aku mencatat apa saja yang kutau di buku ini. Dan apa yang aku lakukan pada Naru itu salah satunya. Kau bisa membacanya."


Kakashi memberikan sebuah buku note pada Iruka. Akan susah dan panjang jika ia menjelaskannya, jadi lebih baik Iruka sendiri yang melihat isi buku itu. Cukup sulit untuk mendapatkan penjelasan tentang keadaan Naruto, karena itu adalah kasus yang sangat langka. Ia nekat mencari tau itu semua karena penjelasan dari Kabuto yang sedikit.

Iruka membaca semua yang ada di buku itu. Ia terkejut dengan apa yang ada di buku itu. 'Kakashi-san mencari tau tentang semua ini? Bahkan aku tidak akan tau jika dia tidak memberiku buku ini. Aku harus memaksa Kabuto-san untuk mengatakan semua tentang Naru-chan.' Iruka akhirnya mengerti apa yang dilakukan Kakashi. Ia merasa tidak berguna setelah melihat Kakashi yang sudah tau tentang semua ini. Kakashi lebih memahami Naruto dibandingkan dirinya. Penilaian Naruto pada Kakashi tidak salah. Dialah yang salah paham.


"Kakashi-san, aku minta maaf sudah berpikir yang tidak-tidak tentangmu." kata Iruka tak enak hati pada Kakashi.

"Ah tidak apa-apa Iruka-san. Aku mengerti perasaanmu, kau sangat menyayangi Naru. Kau patut curiga padaku yang baru beberapa hari di sini."

"Tidak, Kakashi-san. Aku merasa bersalah. Hari di mana aku melihatmu dan Naruto, aku terkejut dan marah. Bagaimana bisa kau seperti itu pada Naru? Aku membicarakanmu dengan Naru, aku mengatakan hal yang tidak baik tentangmu. Tapi kau tau? Naru membantah semua omonganku dan membelamu. Dia bahkan bicara dengan dewasanya. Aku sampai malu mendengar itu..." 

"Iruka-san..." Perkataan Iruka membuat Kakashi sedikit terkejut. Ia tak menyangkan Iruka akan mengatakan hal itu padanya. Sedikit kelegaan terasa di hati Kakashi


Iruka melanjutkan kalimatnya yang tertahan, "Naru juga mengatakan bahwa dia menyukaimu. Aku tidak suka. Tapi setelah membaca buku ini, aku tersadar. Aku tidak ingin melihat Naru sedih. Aku akan mendukung kalian berdua jika itu memang membuat Naru bahagia."

Lagi-lagi Kakashi dibuat terkejut dengan perkataan Iruka, "Iruka-san, kau tidak perlu sampai seperti itu, tapi aku berterima kasih padamu. Aku juga menyukai Naru, ini pertama kalinya aku jatuh hati pada seseorang. Tapi aku sadar posisiku dan Naru tidak akan pernah bisa..." Naruto menyukainya, mereka saling suka satu sama lain. Bukankah harusnya ia merasa senang? Tapi entah mengapa, Kakashi merasakan senang dan sedih di saat yang bersamaan.


Iruka terdiam mendengar kata-kata Kakashi. Ia paham maksud Kakashi, Naruto juga sudah mengatakannya. Seorang pengawal pribadi jatuh hati pada tuan yang dijaganya. Siapapun pasti mengatakan itu hanya terjadi dalam dongeng. Seandainya itu ada di dunia nyata, maka sudah pasti yang disalahkan adalah si pengawal. Bagaimana dengan kurang ajarnya dia bisa menyukai orang yang menjadi tuannya.

Tapi, Iruka merasa hal ini bukan hal yang mustahil. Ia bertekad akan membantu Kakashi dan Naruto bagaimanapun caranya. Ia merasa kebahagiaan Naruto ada pada Kakashi, dan ia yakin Kakashi mampu memberikan kebahagaian pada Naruto.


"Kakashi-san, kurasa aku bisa menaruh kepercayaanku padamu. Tolong jaga Naru, jangan sampai kau membuatnya sedih. Aku bisa membunuhmu jika kau membuat Naru sedih." kata Iruka dengan sedikit ancaman. Walau mengatakannya sambil tertawa, Kakashi merasakan hawa mematikan itu benar-benar ada.

"Iruka-san......terima kasih banyak. Aku tidak akan pernah membuat Naru sedih. Dan, bisakah kau merahasiakan tentang ini? Maksudku, jangan beritau pada ayahku, terlebih pada Tuan Minato. Biar aku sendiri yang memberitau mereka." pinta Kakashi pada Iruka. Ini masalahnya, sudah bagus Iruka tidak langsung melaporkannya. 

"Tenang saja. Baiklah, sepertinya ini semua sudah jelas. Ayo Kakashi-san, kita kembali ke kamar Naruto. Aku takut dia terbangun dan tidak menemukan kita di sana."


Iruka dan Kakashi sudah menyelesaikan kesalahpahaman diantara mereka berdua. Mereka kembali ke kamar Naruto dan melihat anak itumasih tidur dengan nyenyaknya. Kakashi berjalan ke arah Naruto, memberikan kecupan ringan pada kening Naruto. Ia benar-benar bersyukur saat ini sudah dipertemukan dengan Naruto. Ia tau, jalannya ke depan tidak akan mudah, tapi ia yakin ia bisa melewatinya, jika Naruto bersamanya.









Allooowww kawan-kawann ehehe.

Terima kasih sudah membaca cerita isengku ini kawan-kawan

Mohon maaf kalo ada kata-kata yang kurang pantas dan salah dalam pengetikan.

Juga mohon maaf jika alur terkesan lambat.

Kalo ada kritik dan saran boleh banget yaww

Salam cinta dari Namm <3

D,19-09-23

Mission Forever | KakaNaru (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang