15 | heartbeating.

579 56 10
                                    

𝐖𝐃𝐓𝐒𝐌
_________________________

Cinta, apa itu cinta? yang Reva tau, saat ini dirinya sepi karena cinta, kenakalan bodoh yang dia lakukan setahun lalu, menyadarkannya bahwa persaingan akan seseorang yang sebetulnya tak ada rasa denganmu, hanya akan membawa luka pada diri sendiri.

Hatimu satu, mau kau isi banyak ratu, lalu apa? kau mendapatkan apa?, tidak ada kan, selalu bodoh, mengejar yang abu-abu dan melepas yang sudah jelas.

"Ga takut kesambet lo, suka banget ngelamun" Reva tersenyum mendengar olokan itu dari Khai  gadis bermulut pedas, yang akhir-akhir ini sering temu dengannya.

"Lo ga kerja Khai?", Tanya Reva terlihat bingung mengetahui Khai sudah duduk disampingnya, gadis itu biasanya ikut membantu orang tuanya menjaga toko roti yang berada dipinggir jalan searah menuju rumahnya. Karena seringnya mampir, mereka menjadi kenal dan dekat.

"Engga, capek juga jaga toko, tugas sekolah lagi banyak..", Jawab singkat Khai. Mereka sekarang sedang memandang danau yang tampak hijau, angin sore menghampiri mereka, terlihat nyaman dan tenang dibawah pohon rindang.

Mereka masih lengkap menggunakan seragam sekolah, lucunya mereka satu sekolah, namun beda kelas saja, Reva yang memang murid populer tentu saja tak mengenal Khai si siswi yang biasa-biasa saja itu, rankingnya tak tinggi, tak ikut organisasi sekolah juga, tak ikut ambil dalam kegiatan sekolah, Khai hanya gadis membosankan yang tak suka menjadi sorotan.

Tanya saja pada teman sekelas Reva, apa mereka mengenal Khai yang sebetulnya masih satu angkatan dengan mereka, sama-sama kelas 12, sama-sama dari Sekolah yang sama.

Mungkin ada yang menjawab, iya tau, namun Reva yakin tak banyak.

"Lagian ngapain maksa jaga toko, kan ada karyawan...", Jawab enteng Reva.

Khai terkekeh mendengarnya, "Anak manja kayak elo manatau gimana prosesnya nyari duit",

"Ya deh, yang paling berproses",
Khai memukul lengan Reva, "Mulut", Ancam Khai.

Reva tertawa, gadis bertubuh mungil disampingnya ini memang hobi sekali memukulnya, hubungan mereka sudah seperti Tom And Jerry saja.

"Ya habisnya kayak elo doang yang bantu bisnis ortu, gue juga kali... ikut gue yuk?", Tawar Reva menatap Khai.

"Kemana?", Khai membalas tatapan itu, "Nganter pesenan onderdil ke klien, sekalian kita cari makan...",

"Barangnya udah lo bawa belum?",

"Udah, tinggal nganter aja.. yuk, udah mau jam 6 nih..",

"Jauh ga?",

"Bawel banget...", Reva ingin menggendong Khai yang tubuhnya seperti bayi disamping tubuhnya yang seperti titan.

"Main gendongnya jangan ditempat umum juga dong", Khai menepis tangan Reva yang tadinya seperti ingin meraih tubuhnya.

"Iyadeh, lain kali kalau di itu aja..",

"Itu apa, gue tonjok ya!", Reva tertawa melihat Khai seperti anjing cihuahua yang biasanya sangat agresif.

Reva menutup pintu mobilnya setelah Khai masuk ke mobil, mereka telah selesai bertransaksi dan saatnya mencari makan, seperti yang sudah dijanjikan Reva.

"Laper banget bi..", Reva cukup aneh mendengar sebutan itu, pasalnya itu lebih terdengar seperti baby daripada abi.

"Bi Bi... baby maksudnya?",  Reva memutar setirnya dan melaju menuju tempat makan searah jalan pulang.

"Nama lo kan Abiniarta Reva kan, ga salah dong gue manggil abi..", Khai membenahi poninya, rambutnya yang tergerai cukup berantakan, karena tertiup angin yang cukup kencang saat diluar tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What Does The Sig[n]h Mean? | zeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang