11 | Candeze

400 57 16
                                    

@𝐤𝐢𝐛𝐛𝐲

𝐖𝐃𝐓𝐒𝐌?
__________________

Akira mengendarai mobil itu menuju lokasi yang sudah dikirimkan oleh seseorang, tak bermaksud membohongi Shawl, namun orang itu tidak bisa menerima penolakan, orang itu adalah..

"Candeze.." Panggil Akira, gadis congkak dengan wajah manis itu membalikan badannya, cukup lama dia berdiri disana, tidak ada seorang pun yang bisa membuatnya menunggu selain Akira.

"Halo.. long time no see...", Sapa Akira, melihat senyuman manis dengan dua gigi taring yang sedikit terlihat itu membuat Akira ikut tersenyum,

Candeze, seorang anak tunggal dari relasi bundanya, seseorang yang sama-sama menjalani hidupnya dengan aturan ketat dari orang tuanya, karena kesamaan itu, membuat mereka cukup dekat, bahkan orang tua mereka sangat mendukung hubungan pertemanan itu.

Akira memeluk ringan Candeze dan seperti biasa Candeze buru-buru menyudahinya dan menampakan raut muka jijik, Akira yang mengetahui sifat Candeze hanya tertawa.

Candeze tidak suka dengan skinship, dia juga tak suka dengan orang jelek, Candeze sangat anti dengan orang miskin, Candeze bukan tipikal gadis yang murah hati, Candeze akan langsung mencela seseorang jika dia tidak suka orang itu, Candeze hanya akan berteman dengan mereka yang memiliki kepopuleran dan kekayaan yang sama dengan nya, contohnya adalah Akira.

"Gimana kabar kamu?", tanya Akira setelah memberi jarak yang cukup, Candeze menampilkan wajah datarnya lagi, Candeze memang tak terbiasa untuk tampil ekspresif.

"Really?, pertanyaan kayak gitu?", Tipikal Candeze tidak suka berbasa-basi, Akira hanya terkekeh dan mengikuti Candeze yang berjalan menuju pagar tembok besar yang membatasi trotoar itu dengan laut dibawah sana.

"Aku gabisa minta satu sekolah denganmu, Papa tetep kekeh masukin aku ke sekolah Naya", ucap Candeze dengan hembusan angin malam menerbangkan anakan rambutnya.

"Baguslah, kamu ga perlu ketemu Tobi", Akira sedikit tersenyum melihat reaksi Candeze yang terpaku sejenak lalu membenahi rambutnya agar tak mengganggu pandangannya.

"Bocah berisik itu memang harus dijauhi...", Ucap Candeze terlihat santai, Akira tau gadis itu hanya menutupi kelemahannya.

"Iyaya...", ucap Akira dan memasukan tangannya disaku pinggang varsitynya, hawa dingin memasuki tubuhnya,

"Besok temani aku membeli segala keperluan...", suruh Candeze, tidak pernah ada kata, maaf, tolong, terimakasih, didalam kamus Candeze, segala permintaannya itu mutlak.

"Pelayanmu kemana?", Akira menaikan kedua alisnya, menatap Candeze dengan raut kesal.

"Aku ingin berkeliling denganmu, sudah lama kan', lagian gadis-gadismu itu ga akan marah jika melihat aku, pasti mereka mundur duluan", tawa nyaring Candeze mengisi hawa dingin malam ini, Akira hanya menggeleng lucu, gadis disampingnya masih berfikir bahwa Kira masih orang yang sama seperti yang dia kenal dulu.

Taukah Candeze bahwa seseorang yang berada disampingnya saat ini sudah dikalahkan oleh bocah anime.

Akira menatap Candeze sekilas lalu menerawang jauh pemandangan didepannya.

Mendapat reaksi asing dari Kira, membuat Candeze menyudahi tawanya, "Kenapa?..", tanya Candeze melihat Akira yang diam tak berisik seperti biasanya, dimana Kira yang suka pamer gadis-gadisnya itu.

Di rasa hawa semakin dingin, Akira berjalan pergi, "Besok aku jemput jam 10 pagi, aku ga mau nunggu,..", Ucap Kira meninggalkan Candeze seorang diri disana.

What Does The Sig[n]h Mean? | zeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang