7 | You are heaven's incarnate

434 74 19
                                    

𝐖𝐃𝐓𝐒𝐌?
_________________________





Satu minggu terlewati, dan Shawl juga belum bertemu dengan Kira, bahkan nomornya tak pernah aktif, sejak kejadian yang dia lihat dirumah sakit itu membuatnya takut, dan penasaran dengan apa yang terjadi dengan Kira selanjutnya.

Shawl berfikir setelah tujuh hari Kira akan kembali, namun hari ini, di base camp itu, dia tak menemukan Kira, bahkan tidak ada siapapun disana.

Meski Akira sudah tujuh hari menghilang, namun semua orang terlihat biasa saja, satu-satunya orang yang dimintai informasi, Tobi hanya menjawab bahwa Akira sedang menemani Eyangnya.

Dan bercerita bahwa Akira memang sering menginap ditempat Eyangnya, dan baik-baik saja disana. Sungguh Shawl merasa tempat Eyang itu seperti sebuah hukuman, mengingat bunda Kira yang berucap.

Dua minggu terlewati....

Shawl masih belum bertemu dengan Kira, bahkan pertandingan kedua untuk basket putri sedang diselenggarakan hari ini namun tidak ada kabar apapun dari Akira.

Minggu lalu, tim basket sekolah Tunas Pelita memberikan kesempatan untuk Akira agar tetap bermain dengan mengganti jadwal tim basket putri, menjadi tim basket putra.

Namun minggu lalu, Akira malah mengundurkan dirinya, dan berkata bahwa dirinya sudah tidak minat dengan basket, Kira pun sudah dicopot dari status kapten timnya, apa Kira pikir Shawl akan percaya begitu saja?

Tim basket putri Tunas Pelita sudah sampai di Sekolah Shawl. 

Satu persatu siswi Tunas Pelita memasuki arena, dan benar saja Kira tidak disana, jujur saja Shawl begitu khawatir dengan Akira, namun tak ada orang yang bisa Shawl tanya, bukannya tidak bisa, tapi dia tak percaya dengan semuanya.

Dan rumor alasan tentang perginya Kira disebabkan oleh putusnya Bella dan Akira menyeruak.

Orang-orang semakin membenarkan sifat Akira yang seenaknya dan egois itu, tak bertanggung jawab pada tim basketnya.

Dan posisi captain tim basket Tunas Pelita diganti orang lain.

"Nyariin siapa si?", Shawl menatap orang dibelakangnya dengan kesal karena telah membuatnya kaget, tidak bisakah memanggilnya saja, bukan tiba-tiba sudah disamping telinganya.

Jarak yang dia buat terlalu dekat, bisa saja bibir gadis itu bersentuhan dengan dipipinya.

"Engga nyari siapa-siapa..", jawab Shawl dan meninggalkan arena basket itu,

Reva mengikuti Shawl, Reva menyadari beberapa hari ini, Shawl seperti sering berinteraksi dengan circle nya, khususnya dengan Tobi dan Ozril, padahal seingat Reva, mereka tak begitu akrab, namun Shawl sering bercanda dengan Tobi.

Meski tak terlalu mencolok bahwa Shawl membahas soal Akira namun perasaannya yang sensitif membuatnya menyadari itu dan membuatnya merasa cemburu.

Reva ikut berjalan disamping Shawl, "Akira ga ikut tanding, dia emang sering kayak gitu, ga tanggung jawab", ucap Reva, Shawl menghentikan langkahnya.

"Dia sering ninggalin tanggung jawabnya? ", Shawl bertanya dengan tampak serius, Reva tersenyum sesaat.

"Iya, dulu waktu SMP, dia sering banget bolos padahal kata dia basket itu uda menjadi bagian hidup dia, tapi pas ada Olimpiade dia milih ngewakilin mipa, padahal kita semua uda latihan dan nge bentuk taktik bareng pas cabang basket,.."

Reva mengajak Shawl duduk dibangku kosong untuk menonton pertandingan.

"Padahal ada Abigail yang siap ngewakilin, tapi emang Akira gamau ngalah, sifat dia yang egois itu lagi-lagi malah bikin semuanya rusak,.. Gue emang temennya, tapi gue ga suka sifat dia yang itu",

What Does The Sig[n]h Mean? | zeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang