HAPPY READING GUYSS
Sorry for typo
•
•
•
15 tahun telah berlalu, seorang bayi yang dulunya berusia belum genap satu hari telah ditinggal oleh ibunya, kini ia telah beranjak dewasa, ia tumbuh tanpa adanya sosok ibu dihidupnya, melihat orang tua yang telah melahirkannya itu pun bermodalkan album foto pada saat ia berada di kandungan. Ia melewati hari-harinya ditemani oleh dua orang yang sangat berarti yaitu papa dan Abangnya.
🌞🌞
Di pagi hari ini seluruh keluarga winata telah berkumpul di teras mansion untuk melakukan lari pagi di sekitar taman komplek, sesekali family time pikirnya
"Papaa ngantukk ishh, tidur aja yuk pa" rengek si bungsu, ia masih merasa ngantuk sebab tadi pagi-pagi sekali ia dibangunkan oleh abangnya dengan dalih mengajaknya lari pagi padahal masnya itu tau kalau ia tadi malam ia tidur larut jam 1 pagi
"Salah siapa tidur malam, bukanya kita udah batasin waktu tidur adek? Adeknya aja yang bandel tidur malam main game ga ingat waktu" bukan bukan sang papa yang menjawabnya melainkan abangnya itu yang paling nyebelin
"Ishh apa sih bang, aku lagi gak ngomong sama abang yaa, dah lah ayoooo katanya lari pagi" sungutnya dan berlari mendahului mereka, sang papa yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala, mau marah pun nanti anaknya yang balik marah bingung dia tuh
"Udah bang ayo susul adek, nanti nyasar lagi" ajak gilang pada sang sulung
🦋🦋
hah
hah
"Capeeee aihhh mereka berdua kemana si kok ga nyampe-nyampe" keluh si bungsu yang sudah sampai di taman komplek dan langsung duduk lesehan di tanah
"Adekkkkk abang sama papa datanggg" teriak si sulung tanpa malu di taman yang jelas-jelas ramai ini
'bukan abang aku bukannn, malu-maluin banget sihh jadi orang'
"Apa sih abang malu-maluin tauuu teriak-teriak mana rame banget lagii, papa gendong sama beli es krimm papa"
"Ini masih pagi dekk masa mau beli es krim sihh, nanti siang aja yaaa ini kita pulang dulu bersih-bersih habis itu sarapan" tolaknya dengan permintaan si bungsu masa diiyain sih makan es krim pagi banget jam 7
"Ck iya-iya tapi pulangnya gendong, sama beli minum dulu pa" pintanya yang diiyakan saja oleh gilang, dan sepertinya rencana yang tadinya ingin lari pagi mengelilingi taman pun gagal karna si bungsu yang meminta untuk pulang😀
"Baru lari segini aja udah cape dek apa lagi kalo ikut lomba lari coba" ledek max pada adik semata wayangnya itu sembari berjalan mengikuti papanya yang sedang menggendong el
"Yeueee siapa juga yang mau ikut lomba larii, kalaupun pengen ikut juga sama papa ga bakal dibolehin" balasnya yang memang benar adanya sebelum dia ikut lari pun ga bakal dibolehin lah sama gilang nanti kalo bungsunya kenapa-kenapa gimana coba
"Bisaaa aja jawabnya dek dek"
🦋🦋
"Oh iya bang, dek nanti sehabis sarapan ke ruang keluarga ya, ada yang mau papa obrolin sama kalian berdua" titah sang kepala keluarga di sela-sela sarapan
"Kenapa ga diobrolin sekarang aja paa? penasaran el tuh" protes el yang memang jiwa keponya itu setinggi menara Eiffel
"Sabar napa si dekk" sahut abangnya max
"Sibir nipi si dikk" cibir el yang mendapat tatapan sinis dari max
"Udah-udah lanjut sarapan kita obrolin nanti habis inii" lerai gilang pada dua anaknya setelahnya hanya ada dentingan sendok dan garpu yang terdengar
•
•
•
"Papa inii abang gangguin el main papa, bang awass ihh nyebelin banget sihh" adunyaa dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca dan jangan lupakan hidung yang mulai memerah juga mulutnya yang mencebik ia berjalan ke arah papanya yang sedang duduk anteng di sofa sembari menatap tabletnya
"Bang ih udah jangan digangguin adeknya nanti nangis nih anaknya berabe" bukannya menolong malah ikut-ikutan meledek si bungsu
"Papaaa" rengeknya dengan bibir bergetar menahan tangis
"Anak siapa sihh gemes bangettt" gemas gilang pada bungsunya itu sembari membawa el ke dalam gendongannya
"Pah tadi katanya mau ada yang diomongin? mau ngomongin apaan emangnyaa?" tanya max ketika teringat percakapan tadi sewaktu sarapan
"Eh iyaa hampir lupa papa, papa mau minta pendapat aja sih sebenernya kalo kalian ga izinin ya ga jadi"
".emangnya tentang apa pah?" sahut si bungsu penasaran
"Gini bang, dek kalau papa nikah lagi apa kalian setuju?" tanya sang duda anak dua itu
"Kalo mas sih setuju-setuju aja pa, asal ga nelantarin adek aja sihh, tapi emang udah ada calonnya pah? Ada gitu yang tertarik sama papah?" max berusaha mencairkan suasana, karna ia melihat sang adik yang sudah ingin menangis
"Eitsss jangan salahh papa ganteng gini kok masa ga ada yang ngantri-,
Udah ada kok mas dia baik, dia juga seperti papah ditinggal sama suaminya beberapa tahun yang lalu, dia juga punya tiga orang anak dan anak terakhirnya dua tahun lebih tua dari adek, jadi adek punya teman nanti" jelasnya panjang lebar supaya tidak ada kesalahpahaman nantinya
"El gimana dek?"
"El bingung papaa, nanti kalo tantenya galak terus ga suka sama el gimana? nanti el di cubit-cubit hiiii, pengen mama yang lama gamau mama baruuu" jawab si bungsu aka Elvio Keanu Winata yang membuat bingung keluarganya karena yaa kan mama lamanya kan udah metong masa mau dihidupin buat nikah lagi sama si bapak
"D-duh dekk-
••••
TEBECEHHhayoo siapa disini yang ngiranya elvio bakal dibenci sama keluarganya?
sampe sini dulu ya gaisss paypay
Oh iya mau ngingetin jangan lupa buat vote sama komennya yaa🥰🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvio ||on going||
أدب نسائي"Nenek kenapa aku ada disini??" Elvio bertanya dengan lirih Dengan tersenyum Lucy menjawab, "Saya hanya ingin bermain denganmu Elvio," kemudian ia berjongkok sembari mencengkram dagu anak di depannya ini. "T-tapi nek, disini banyak debu, aku gak bis...