0.8

246 27 1
                                    

Happy reading!

Tandai jika ada typo yaaa!

Seseorang yang tadi malam membuat khawatir seluruh keluarga Winata, kini malah merengek meminta untuk pulang. Tidak sadarkah ia kalau tadi malam ia sempat henti jantung yang membuat seluruh keluarganya menangis, bahkan sosok Edgar pun ikut menangis ketika adik bungsunya dikabarkan meninggal. Iya, Elvio sempat dikabarkan meninggal tadi malam dan apa sekarang? Tokoh utamanya malah menginginkan untuk pulang.

"Ayolah papa adek udah gapapa sekarang, ayo kita pulang kita piknik keluarga papa kam sekarang udah ada mama, mas, kakak, sama gege jadi tambah rame paa" rengek Vio dengan kesalnya. Padahal dia tuh ingin piknik keluarga bersama yang lain kenapa malah gak dibolehin coba?!

"Nanti, kalau adek udah sepenuhnya pulih nanti kita liburan bareng-bareng oke?" Jawab gilang mencoba sabar dengan kelakuan bungsunya.

"Gak oke pa, adek itu udah baik-baik aja! Papa ngerti gak sih ihhh" ujar Vio penuh penekanan, jangan lupakan wajah Elvio yang sudah merah padam menambah kesan gemas diwajahnya. Gerhana yang sudah tidak tahan dengan kegemasan El pun langsung saja menyerbu dengan pelukan dan kecupan-kecupan dipipi gembul sang adik.

"Udah dek, disini aja nanti kalau udah sembuh abang janji deh bakal bawa adek ke suatu temat oke?" mendengar penuturan sang Gege sontak wajah yang tadinya muram langsung menampilkan sumringahnya, "Yang bener ge? Mau bawa adek kemana? Duh adek jadi gak sabar deh cepat sembuhnya" El berujar antusias

Mendengar hal itu keluarga yang lain mengehela napas lega, akhirnya tidak ada yang merengek untuk pulang. Telinga Gilang rasanya ingin pecah mendengar lontaran kalimat itu berkali-kali, bolehkah ia bersyukur karena sekarang memiliki putra semacam Gerhana? Huh lega sekali rasanya.

"Makanya dek makan yang banyak biar nanti cepat sembuh" timpal max. "Iya abang iya nanti El makan banyak-banyak biar cepet sembuh" ujarnya semangat. Max yang mendengar hal tersebut pun mengusap rambut si bungsu.

Elvio world 🌎

Saat ini Elvio sedang berada di taman rumah sakit, ditemani oleh kedua abang kembarnya siapa lagi kalau bukan Gerhana dan juga Galaksi.

"Gege, kakak, El mau nanya deh sama kalian, tapi janji kalian harus jawab yang jujur ya..." Ucap Elvio dengan menyipitkan matanya.

"Hm, kenapa dek?" balas mereka berbarengan, kalian tahu lah siapa yang hanya membalas dengan deheman.

"El mau tanya, kenapa kalian semua gampang banget nerima keluarga El? Padahal kan mas Edgar, kakak sama Gege kan belum pernah tahu dan ketemu sama kita-kita kan?"

"Emm gimana ya dek jelasinnya. Gini deh, karena kita pengen lihat bunda kita itu bahagia dan pertama kali Gege tau kalau Gege bakalan punya adek, apa lagi pas tau kalau calon adek Gege tuh kaya adek gini, Gege senengnya bukan main. Karena Gege dari dulu tuh pengen punya adek macam El gini" tutur Rai yang membuat Elvio terharu, ia merasa bahwa ia tidak salah pilih seseorang untuk dijadikan keluarga. Bahkan saking terharunya Elvio sampai menangis dipelukkan Galaksi aka Kai.

"Kak kai, itu Gege bikin aku nangis" tangis Vio dengan memukul-mukul punggung tegap kakaknya yang bahkan gak terasa sama sekali bagi kailan.

"Ehh kok Gege sih?? Kan Gege cuma jawab apa yang kamu tanyain dek" Gerhana ketar ketir dibuatnya. Bagaimana tidak jika sang kembaran menatapnya dengan tatapan yang seolah-olah siap menusuknya kapan saja, belum lagi keluarganya jika melihat mata sembab dari anak kesayangan.

Elvio ||on going||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang