0.4

319 28 2
                                    

HAPPY READING

Sorry for typo

Usai sudah pesta pernikahan Gilang dan juga Diandra, akhirnya mereka pulang ke keHAPPYdiaman gilang. Yaps diandra dan juga anak-anaknya kini tinggal di mansion gilang.

Elvio akhirnya tertidur pulas di gendongan Edgar, dengan pipinya yang terhimpit dengan dada bidang edgar, yang menyebabkan mulutnya ikut terbuka sedikit. Lalu, mereka langsung masuk ke dalam mansion tersebut dan bersiap-siap untuk istirahat.

Elvio sudah berganti pakaian dengan piyama bergambar pikachu, tak lupa edgar menghidupkan lampu tidur dan mematikan lampu di ruangan itu.

Sebelum keluar kamar adiknya Edgar sempatkan untuk mengecup dahi sang adik

|| Elvio ||

Dini hari pukul 01.00 Elvio mengalami mimpi buruk. Ia memimpikan calon ibu yang dulu sebelum mama diandra, pada saat itu ia masih sangat kecil untuk mendapatkan perlakuan yang kasar.

"DASAR ANAK SIALAN!!"

"Kau itu jangan menghalangi saya buat menikahi papamu, kau tau? kau itu hanya beban dikeluarga ini!" teriak seorang wanita berpakaian minim dan wajahnya yang penuh make up tebal

PLAK

PLAK

"m-maaf t-tantee t-tapi t-tantee itu jahat el ga suka sama tantee!" bantahnya dengan isak tangis yang kencang dan tubuh yang bergetar

"NGAPAIN KAMU NANGIS HAH?! DASAR CENGENG, BEBAN SEKALI KAMUU" wanita tersebut menjambak rambut anak di depannya tak lupa menendangnya dengan keras sampai elvio terjungkal dengan mulutnya yang mengeluarkan darah.

Entah karena panik atau bagaimana, sesak yang elvio rasakan tidak kunjung mendera, yang membuat elvio semakin terisak. Dadanya serasa menyempit, suara mengi yang keluar menghiasi di ruang kamarnya.

"B-bundaa..... S-sesak ughhh"

|| Elvio ||

Gerhana keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mengambil air minum yang kebetulan air di kamarnya sedang habis. Lalu ia melewati kamar adiknya, ia memang sebenarnya ingin melihat adik barunya itu tapi takut mengganggu tidurnya.

"AMPUN TANTE AMPUN, EL MINTA MAAF"

Mendengar teriakan adiknya, gerhana bergegas ke kamar adiknya. Perasaan khawatir kian meningkat kala ia mendengar teriakan si bungsu makin kencang, segera ia membuka pintu, namun ternyata pintunya di kunci dari dalam. Akhirnya ia berusaha mendobrak pintu

"EL HEIII KAMU KENAPAA?!! BUKA PINTUNYA DEK"

BRAK

Suara dobrakan pintu itu membuat Elvio terkejut, alhasil membuat sesaknya bertambah. Gerhana yang melihat itu segera menuju ranjang kingsize adiknya lalu ia memasang nasal cannula ke hidung sang adik yang memang barang itu disediakan dikamar itu.

"Ssst..... Tenang adek, ada gege disini. Ada papa, mama, mas, abang, kakak. Semuanya sayang sama adek, jadi adek ga perlu takut lagi okey?" gerhana mengucapkan kata penenang dengan mengelus surai sang adik. Akhirnya el tenang mendengar pernyataan gegenya, namun nafasnya masih sedikit berat. Mata sayunya mengerjap menatap langsung mata gegenya, ia melihat keseriusan disana tak ada kebohongan sedikit pun. Elvio percaya, percaya pada keluarga barunya itu.

Elvio terisak dalam diam, terbukti dari pipinya yang basah kembali, ia takut. Takut akan kebahagiaan nya yang sekarang itu akan sementara, namun kita juga tidak tahu akan skenario yang tuhan buat akan seperti apa.

"Sayang kamu mikirin apa hmm? Udah ya jangan mikir yang aneh-aneh kita sekarang memulai kehidupan baru, kehidupan yang bahagia, jadi el ga usah mikirin yang enggak-enggak ya dek? Tugas el hanya mengubur masa lalu yang el alamai itu dalam-dalam" ujar gerhana menenangkan adiknya.

Mendengar hal tersebut pertahana elvio runtuh, air matanya mengalir kembali. Senang rasanya melihat orang-orang yang tulus selain ayah dan Abangnya

"M-maaf g-gege" el hanya mampu mengucapkan dua kata itu. Terkadang ua selalu menyalahkan tuhan, mengapa hidupnya seperti ini? Ia lahir dan ibunya yang meninggal, sebenarnya ia sangat ingin kasih sayang dari seorang ibu, namun ia takut akan kejadian yang seperti dulu saat ia masih kecil. Dan sekarang permintaannya telah dikabulkan oleh tuhan, yaitu mendapatkan sosok ibu yang sayang padanya tanpa adanya topeng lagi.

"It's okay adek, sekarang tidur ya ini masih malam, sini gege puk-puk" Elvio yang mendengar itu sontak melotot, apa katanya? Puk-puk? Heyy ia sudah besar sudah memasuki SMA masa iya dia mau di puk-puk? Ya memang sih dia sebenarnya pengen juga hehe

Gerhana yang melihat pelototan adiknya hanya terkekeh, ia segera mengelus surai adiknya dan tangan satunya mengelus punggung elvio, ia pun ikut berbaring disebelah el dan memeluknya sebelum ia ikut masuk kedalam mimpi

•••

See u next chapter guys!💛

Ohh iya aku mau bilang, kalau ini hasil pemikiran ku sendiri yaa bukan copas atau yang lainnya

Elvio ||on going||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang