Allo pren
Jgn kebanyakan basa-basi.
Vote (offline bisa) + komen + share dapat pahala loh.
TANDAI TYPO!
06. BINVS : SENIOR GHOST
Sejak jam pelajaran pertama hingga kini jam istirahat kedua, Tsana terus saja menghindar dari Wira dan anak-anak Basis lainnya. Ia semakin malu kala teman-temannya itu meledek, bahkan Wira juga hanya diam saja sambil senyam-senyum tak jelas. Cowok bertampang manis itu tak membantah sama sekali tuduhan terhadap Tsana. Wira terlihat sangat menikmati.
"Eh, Monkai ditunggu pertanggung jawabannya nih, sama si Jawir," celetuk Dai mengundang tawa teman-temannya. Kini Alip, Dai, Angkasa sedang bergerombol di bangku Wira. Bagian paling belakang. Sedangkan Yaya hanya diam memperhatikan. Jack masih senang berkutat dengan miniatur wayang kulitnya. Di bagian depan pojok, ada Putik dan Alifah yang terus saja berdiskusi materi pelajaran. Terlalu rajin.
"Gue nggak ngapa-ngapain Wira," sanggah Tsana meski masih diliputi rasa malu. Ia tak mau menoleh lagi ke belakang. Tsana masih tetap dibangkunya sendiri.
"Pergi ke Belanda beli semangka, pulangnya bawa durian. Cie yang diam-diam suka, harusnya sih kasih pajak jadian. Iya nggak, Dai? Iya nggak, Sa?" goda Alip terkikik geli mengingat kejadian semalam acara skandal Wira dan Tsana yang sengaja mereka potret.
"Makan cilok kuah, sambil makan kedondong. Ya iya lah, masa ya iya dong," sahut Dai, tak lupa juga dengan pantunnya.
"Harusnya konfirmasi dulu," celetuk Angkasa ikut senyum menatap Tsana.
"Noh, kan? Asa aja bilang harusnya kalo mau ew-ew-an, tuh minimal lampu merah dulu lima menit buat kasih pengumuman ke kita-kita. Baru abis itu langsung gass poll." Tawa Alip terbahak-bahak menggema ke seluruh ruang kelas Stupid.
"Brisik, suara lo tuh jelek. Nggak enak di denger. Kalo mau ketawa-ketawa di luar sana," tegur Alifah menatap Alip tak suka.
"Suara lo juga jelek kali, nggak usah ngomong. Brisik, Fah," sahut Alip lancang. Di sambut dengan tawa Wira dan kawan-kawannya.
"Lo berani ngelawan gue?"
"Kita kembar. Lo berani bentak gue, gue juga berani lawan lo," jawab Alip tengil.
"Gue aduin ke Papa."
"Enggak takut, wle." Alip memainkan mulutnya dengan mimik wajah yang cukup menjengkelkan.
Sebelum mendapat serangan dari Alifah yang hendak memukulnya dengan buku, Alip sudah lebih dulu beranjak dan ngacir lari mengitari ruang kelas kesana-kemari. Alifah pun tak henti-hentinya mengejar kembarannya itu. Hingga bangku-bangku dan meja kelas Stupid tak lagi rapi karena ulah keduanya. Alip terus saja meledek dengan menjulurkan lidahnya, membuat Alifah murka sejadi-jadinya. Gadis dengan jepit rambut pita di bagian belakang kepalanya itu berhenti tepat di meja Alip. Lantas mengambil salah satu buku paket milik cowok itu yang tergeletak di meja. Alifah segera mengambilnya dan merobek bagian tengah buku tanpa beban.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUT I'M NOT VERY SMART!
Mystère / ThrillerBook 3 Sekuel I'm not Stupid! "KAMI ADA DAN BERLIPAT GANDA!" __Basis New Generation. 3 tahun sudah kasus tenggelamnya Anarkali di danau Magnesium High School ini belum mendapat titik terang sang pelaku pembunuhan. Kabarnya keluarga Anarkali masih be...