08. BINVS : THE LUNA SAM

7.6K 1K 209
                                    

Allo kita ketemu malam Sabtu hehe

Vote + komen + share + follow jan lupa.

Btw kalian daerah mana aja biar aku kenal.

Btw kalian daerah mana aja biar aku kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TANDAI TYPO!


08. BINVS : THE LUNA SAM

Tsana menatap cengo pada pemandangan di depannya ini. Baru saja membuka pintu kamar sudah disuguhi Yaya yang sedang menari-nari riang sambil bermain Violin Concerto No. 2 In B Minor, Op. 7 'La Campanella' milik Niccolo Paganini seorang komponis serta pemain biola, viola, dan gitar asal Italia. Ia adalah salah seorang virtuoso biola paling terkenal, dan disebut-sebut sebagai salah satu pemain biola terhebat yang pernah hidup, dengan intonasi musik yang sempurna dan teknik yang tiada duanya. Apalagi melihat gaun putih berenda setengah kaki yang Yaya kenakan sambil meliuk-liukkan tubuhnya mengelilingi seluruh ruangan kamar asrama.

"Anak didik gue itu," ucap Mevrow yang sedari tadi menguntili Tsana di belakangnya.

"Bagus dia daripada lo," jawab Tsana sambil memutar bola matanya malas.

"Kalo gue nggak bisa jadi musisi, gue bakal bantu Yaya biar jadi musisi."

"Takdir manusia ada di tangan Tuhan, bukan di tangan hantu. Lo nggak usah ikut campur," sahut Tsana tak suka. Namun, Mevrow tak menggubrisnya. Hantu perempuan berkacamata bulat itu justru kini ikut bergabung bersama Yaya dan menari mengikuti alunan violin yang Yaya mainkan. Rasanya tentram.

Yaya yang mendengar bisik-bisik suara Tsana, pun menghentikan aktivitasnya secara spontan dan langsung menundukkan kepalanya tak enak hati. "Maaf...," cicit Yaya.

"Keren lo, kenapa nggak ikut club seni musik bareng Alip? Dia ikut darbukaan," ucap Tsana duduk di atas bangku belajar milik Yaya yang terletak di samping pintu masuk kamar. Cewek tomboy itu sengaja membuka bungkusan camilan milik Yaya dan memakannya tanpa izin.

"Yaya pernah ikut, tapi malah dibully sama anak-anak kelas dulu. Katanya, Yaya tidak pantas bermain violin dan menari," ucap Yaya lemas. Ia duduk di tepian ranjang tingkatnya. Itu adalah tempat tidur mereka berdua. Yang bawah, tempat Tsana. Yang atas, tempat Yaya.

"Siapa nama orang yang bully lo? Biar gue habisin dia."

"Jangan! Yaya sudah tidak apa-apa. Lagi pula itu dulu. Sekarang Yaya lebih tenang dan senang satu kelas dengan kalian."

"Kalian?"

Yaya mengangguk antusias. Sebenarnya Tsana ingin bertanya lebih mengenai maksud dari perkataan Yaya itu. Namun, sebuah buku yang tergeletak di atas meja belajar Yaya membuat Tsana salah fokus. Alhasil ia mengambilnya dan menanyakan dari mana Yaya mendapatkan buku tersebut.

The Luna Sam
A Novel by Anarkali

________

BUT I'M NOT VERY SMART!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang