Interview (Oneshoot)

311 53 4
                                    

Happy reading~
.
.
.

Debaran jantung Hinata berpacu sedikit lebih cepat. Mungkin karena ini adalah pengalaman pertama. Di ruang tunggu tersebut, ada sekitar empat orang perempuan yang sama sepertinya. Menanti nama mereka dipanggil masuk ke ruangan CEO untuk interview.

Yap, sesuatu memang aneh dengan wawancara kerja hari ini. Bukan bagian personalia yang menjalankan tugas wawancara, melainkan CEO-nya sendiri. Kenapa? Entah, mungkin sang pimpinan sedang gila atau semacamnya, tapi hal ini jelas menambah tekanan.

Yang mencolok dari para calon-calon karyawan perusahaan besar ini adalah dandanannya. Kecuali Hinata. Empat wanita lain kerap melihat cermin portable mereka tiap beberapa menit sekali. Satu atau dua di antaranya kadang sibuk membenarkan make-up yang sebenarnya tidak perlu diberi sentuhan apa-apa lagi.

Pemandangan tersebut membuat Hinata agak minder. Riasan wajahnya biasa saja. Ia hanya mengaplikasikan pelembab wajah, pewarna bibir, sedikit blush on, dan maskara. Terlalu sederhana. Bagaimana kalau yang di dalam sana lebih tertarik pada mereka? Lagipula make-up on point juga termasuk bentuk effort 'kan?

Sudahlah, Hinata pasrah saja.

"Nona Yamanaka Ino."

Dipanggilnya satu di antara mereka mampu mempengaruhi calon karyawan lain. Mereka mulai bertukar obrolan. Basa-basi, bertukar pikiran. Dengan begitu mungkin bisa mengurangi kegugupan. Namun Hinata tidak buka suara. Memilih memposisikan diri sebagai pendengar saja.

"Kalau boleh bicara jujur, dari penampilan dan auranya, Yamanaka-san memang cocok sekali menjadi sekretaris." komentar salah satu dari mereka.

"Setuju sih... tapi kita tidak pernah tahu."

Sekretaris? Ya, mereka adalah para kandidat yang salah satunya akan mengisi posisi sekretaris perusahaan Uchiha Corp ini. Jika kebanyakan jabatan tersebut diisi oleh perempuan, kabarnya sekretaris lama di sini adalah laki-laki. Beliau akan resign setelah pengganti didapatkan.

Waktu berlalu sejauh 15 menit sampai si Yamanaka akhirnya keluar dari ruangan. Wanita berambut blonde itu dipersilakan untuk pulang dan akan kembali dihubungi setelah hasil wawancara keluar. Kemungkinan besok atau lusa.

Hinata terus menunggu. Satu persatu pesaingnya mulai dipanggil. Rata-rata durasi interview mereka adalah 15-20 menit. Ia bertanya-tanya apa saja yang ditanyakan atau dilakukan orang-orang di dalam sana. Gugup sekaligus was-was menguasai diri. Dari awal Hinata sudah menebak akan mendapat giliran paling akhir. Dan benar.

"Nona Hyuuga Hinata."

Ini dia. Satu-satunya wanita yang tersisa di ruang tunggu itu berdiri, lalu melangkah pasti menuju ruangan sang CEO. Kegugupan tercetak jelas di wajah Hinata. Semakin mendekati ruangan, debaran jantungnya semakin kencang. Apa ini yang dirasakan semua pelamar kerja? Mungkin iya.

TOK! TOK!

"Masuk."

Pintu Hinata buka diiringi ucapan selamat pagi kepada dua orang pria di sana. CEO dan si sekretaris yang akan segera digantikan.

"Silakan duduk, Nona."

Setelah mempersilakan Hinata duduk, sang sekretaris undur diri. Meninggalkan wanita itu dan bosnya yang kini telah duduk berhadapan dengan meja kerja sebagai pembatas. Di atas meja tersebut terdapat sebuah papan nama bertuliskan 'Uchiha Sasuke' beserta jabatannya. CEO.

SasuHina CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang