Please, Accept Her (Oneshoot)

392 56 0
                                    

Happy reading~
.
.
.

Suara bel pintu membuat Sasuke dan Hinata yang tengah menyaksikan drama Rabu malam saling melempar pandang. Siapa tamu yang datang jam sembilan begini? Hinata tidak terlalu keberatan sebenarnya, pikiran wanita itu selalu positif. Mungkin saja ada sesuatu yang darurat. Tapi Sasuke berbeda. Pria itu menggerutu sepanjang mendampingi istrinya menyambangi ruang menuju pintu utama.

Melihat layar intercom, sepasang suami istri itu lantas terpaku. Diam bagai batu. Tak menyangka wajah-wajah familiar di sana yang menjadi tamu.

"Kau masuk ke kamar, biar aku yang temui mereka."

"Aku ikut."

"Hinata.."

"Aku ingin tahu ada apa."

Sasuke menghela napas, "Oke."

Pintu dibuka, menampilkan dua orang penting dalam hidup Sasuke. Fugaku dan Mikoto. Ayah dan Ibunya. Mereka datang membawa sebuah tas agak besar. Maksud dan tujuannya bisa terbaca, tapi Sasuke memilih tetap mendengar penjelasan terlebih dulu, jadi ia mempersilakan keduanya masuk dan duduk di sofa ruang keluarga.

Sementara itu, Hinata sebagai tuan rumah permisi sebentar ke dapur untuk membuatkan minuman hangat. Jasmine tea kesukaan mertuanya yang menurun pada Sasuke, jadi selalu ada persediaan minuman tersebut di rumah.

"Bagaimana kabarmu dan Hinata, Sasuke?" Fugaku membuka percakapan antara mereka.

"Kami berdua baik."

"Berbulan-bulan kau tidak pulang," Mikoto mengeluh, "Kalau kau tidak bekerja di Uchiha Company, mungkin akan sulit sekali untuk bisa menemuimu lebih sering."

"Aku sudah menikah dan rumahku di sini, Kaasan."

"Setidaknya kunjungi Kaasan dan Tousan."

"Bukankah Kaasan sendiri yang bilang tidak ingin melihat wajahku lagi jika aku tetap menikah dengan Hinata?"

"Kaasan hanya emosi waktu itu.."

Yap, usia pernikahan Sasuke dan Hinata memang belum lama, baru lima bulan. Selama itu pula Sasuke tidak pernah lagi pulang ke rumah orang tuanya. Semata-mata karena sang Ibu tidak merestui pernikahan ini. Beliau mengharapkan Sasuke menikah dengan seseorang yang berasal dari keluarga terpandang. Sederajat dengan Uchiha. Bukan gadis biasa seperti Hinata.

Hinata memang bukan berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya seorang dosen dan Ibunya pemilik sebuah toko bunga. Jauh berbeda dengan Sasuke yang merupakan anak sepasang pemilik perusahaan.

Semasa kuliah, Sasuke merupakan kakak tingkat Hinata sekaligus mahasiswa kesayangan Hiashi. Ternyata diam-diam pria Uchiha itu suka memperhatikan interaksi antara Hiashi dan Hinata, lantas merasa tertarik pada sang gadis. Bagaimana gadis itu selalu tersenyum dan terlihat ceria.

Singkat cerita mereka dekat, menjalin pertemanan sebelum naik tingkat menjadi pasangan. Mudah mendapat restu orang tua Hinata untuk menikahi anak gadis mereka, tapi tidak dengan orang tua Sasuke, terutama Ibunya. Fugaku hanya kurang setuju di awal saja, tapi kemudian berubah pikiran melihat bagaimana Hinata benar-benar mampu mengimbangi Sasuke.

"Hinata memperlakukanmu dengan baik?"

"Tentu, sangat baik."

"Tidakkah kau lihat putra kita jadi lebih gemuk sekarang?" Fugaku mengisyaratkan Mikoto untuk lebih memperhatikan putra mereka, lalu ia lanjut bicara pada Sasuke, "Tousan tebak, kau tak pernah melewatkan sarapan, makan siang, dan makan malam."

Sasuke mengangguk, "Benar sekali, Hinata 'kan jago masak, makanya aku suka makan. Dan jangan lupakan semua cemilan yang dia buat untuk mengisi waktu luang. Mulai dari kue, puding, es krim, sampai keripik."

SasuHina CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang