28

162 20 4
                                    

Mulai dari chapter ini alurnya udah berubah ya

"Suara ini" setelah mendengar suara orang yang memeluknya Mew menyadari kalo itu bukan Gulf

Mew mencoba melepaskan pelukan orang itunlalu berbalik kebelakang berhadapan dengan orang yang memeluknya tadi, Mew sangat terkejut karna dugaannya benar orang itu adalah mantannya Bright

"Bright, ngapain kamu kesini?" tanya Mew tidak suka dengan kehadiran Bright

"Surprise baby, do you miss me?" tanya Bright

"Pergilah Bright jangan ganggu aku lagi" ujar Mew

"Kenapa? Aku datang kesini untukmu baby" ujar Bright

"Aku gak pernah minta kamu datang kesini" ujar Mew

"Baby aku tau dulu aku salah karna ngikutin kemauan orangtuaku, setelah kamu pergi aku sadar aku gak bisa hidup tanpa kamu" ujar Bright

"Aku gak peduli, aku udah gak suka sama kamu tolong jangan ganggu aku, aku udah punya suami" ujar Mew sambil menunjukkan cincin ditangannya

"Kau milikku Mew, aku tau kamu menikah untuk bales dendam ke aku kan? Kamu cuma mau bikin aku cemburu sampe aku nyusulin kamu kesini kan?" ujar Bright

"Gila kamu Bright, aku menikah bukan karna aku mau bikin kamu cemburu tapi karna aku Cinta sama suami aku" ujar Mew

"Kalo gitu buktikan, buktikan kalo memang kamu udah gak Cinta lagi sama aku, apa kamu bisa menolak ini" ujar Bright dengan tiba-tiba memeluk Mew dan memaksa Mew untuk berciuman

"Hentikan!!" ujar Mew berusaha memberontak

"Brengsek!!" Bugh!! Dengan kekuatan penuh dia meninju wajah Bright

Bugh!!

Bugh!!

"Jangan sentuh milik gw, bajingan!!" teriak orang itu yang ternyata adalah Gulf sambil terus memukul Bright hingga tubuh Bright ambruk ke tanah

"Gulf cukup! Hentikan!!" teriak Mew

"..." mendengar teriakan Mew membuat Gulf menghentikan pukulannya

"Gulfie kamu gakpapa? Tangan kamu luka"ujar Mew khawatir melihat tangan Gulf mengeluarkan darah karna memukul Bright dengan kencang

"Aku gakpapa, kamu juga gakpapa kan Miu, apa dia nyakitin kamu?" tanya Gulf khawatir

"Aku juga gakpapa, kamu datang tepat waktu tapi tangan kamu~"ujar Mew

Dengan cepat Mew mengambil saputangannya dan membalut luka di tangan Gulf hal itu tak luput dari pandangan Bright yang sekarang menatap mereka dengan tatapan cemburu, padahal wajah Bright juga babak belur dihajar oleh Gulf bahkan dia merasakan hidungnya patah akibat pukulan Gulf, tapi Mew hanya mengkhawatirkan luka kecil ditangan Gulf.

"Mew, kamu gak liat bajingan ini mukulin aku sampe aku babak belur kayak gini dan kamu malah khawatirin dia" ujar Bright kesal

"Dia bukan bajingan dia suami aku dan kamu emang pantas mendapatkannya, jika bukan karna tangan Gulf yang udah luka aku gak akan hentikan dia mukulin kamu" ujar Mew

"Gw gak peduli siapa lo, tapi kalo lo berani sentuh milik gw lagi, gw gak bakal tinggal diam" ujar Gulf sambil mengandeng Mew untuk pergi meninggalkan Bright

"Sialan, Mew bukan milik lo bangsat, jangan sentuh dia, Mew milik gw, lo itu cuma pelariannya Mew, dia gak pernah Cinta ke lo, cuma gw yang dia Cinta, gw yang harusnya jadi suami dia bukan lo bangsat" ujar Bright membuat langkah GulfMew terhenti dan dengan perlahan Bright mencoba untuk berdiri

Gulf berbalik berjalan kearah Bright mencengkeram erat kerah baju Bright dan menatapnya tajam

"Apa lo bilang, dia milik lo? Denger yah bangsat!!, Mew punya gw dia milik gw, gw Cinta sama dia begitu juga sebaliknya, jadi lo jangan berani-berani deketin dia lagi, jangan pernah nemuin Mew lagi anjing!!" ujar Gulf emosi lalu mendorong Bright hingga dia kembali terjatuh ke lantai

"Ayo Gulfie kita pulang aja" ujar Mew sambil menggenggam tangan Gulf Khawatir

"Mew milik gw dulu, sekarang dan selamanya, gw bakal ambil Mew balik walaupun itu berarti gw harus jadi pembunuh" batin Bright sambil menatap tajam kepergian GulfMew

~~~

Selama diperjalanan pulang Gulf sama sekali tidak bersuara dia hanya diam sambil terus menggenggam tangan Mew erat, setelah sampai apartemen pun Gulf masih tetap diam, sampai sekarang GulfMew sudah ada diranjang mereka tapi Gulf tidur dengan membelakangi Mew, Gulf tidak memeluk Mew seperti yang biasa dia lakukan setiap malamnya

Sikap Gulf yang seperti ini membuat Mew tidak nyaman saat diperjalanan pulang Mew fikir Gulf hanya butuh waktu untuk merendahkan amarahnya, jadi Mew berfikir untuk berbicara pada Gulf setelah sampai apartemen tapi Gulf tetap saja diam dan bahkan sampai tidak memeluknya bahkan membelakanginya membuat perasaan Mew sakit, tidak tenang dan khawatir

"Gulf~" panggil Mew pelan

"..."

"Gulfie, Miu mau dipeluk" ujar Mew

"..."

"Gulfie udah tidur yah?" tanya Mew

"..." masih tidak ada balasan dari Gulf entah apa yang dia fikirkan

"Kalo Gulfie gak mau meluk Miu biar Miu yang peluk Gulfie yah" ujar Mew sambil memeluk Gulf dari belakang, Mew menempelkan keningnya di punggung Gulf dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Gulfie maaf, Gulfie marah ya sama Miu?" tanya Mew

Gulf membalikkan tubuhnya menghadap Mew, menangkup kedua pipi Mew mengusapnya lembut dan dengan matanya yang menatap dalam Netra coklat Mew

"Mew, kenapa kamu masih nemuin dia?" tanya Gulf

"Gak, aku gak nemuin dia, dia yang tiba-tiba datang nemuin aku" ujar Mew

"Dia bilang apa aja ke kamu?" tanya Gulf lag

"Dia bilang nyesel karna udah ngikutin kemauan orangtuanya buat tunangan dan dia mau balikan sama aku" jawab Mew

"..."

"Ta-tapi aku gak mau, aku gak pernah berfikir sedikitpun buat balikan sama dia, bahkan aku udah gak mau ketemu dia lagi" ujar Mew

"Bagaimana jika dia tidak berhenti mengganggumu?" tanya Gulf Lagi

"Aku tidak akan mempedulikannya, lagipula sekarang aku punya Gulfie " jawab Mew

"Tapi hubungan kita hanya sebatas kontrak Mew, aku hanyalah orang yang kamu bayar untuk menjadi suami bohonganmu" ujar Gulf mengingatkan

"Gulfie sebenarnya aku... " Mew mengurungkan niatnya untuk menguapkan perasaannya pada Gulf karna sepertinya Gulf belum mencintainya atau mungkin hanya belum sadar dengan perasaannya

"Sebenarnya apa!?" Tanya Gulf

"Sebenarnya aku tidak menganggapmu sebagai suami bohong lagi Gulfie, aku sudah menganggap kamu sebagai teman berbagi, kita sudah cukup dekat jadi bisakah kita melupakan tentang kontrak itu dan menjadi teman, jadi saat kontrak benar-benar berakhir hubungan kita masih bisa berjalan baik" ujar Mew

"Teman!? Hanya sebatas teman?" Tanya Gulfie

"Hahh?" Mew bingung dengan respon yang Gulf berikan

"Tidak apa-apa lupakan saja pertanyaan tadi" ujar Gulf

"Setiap hubungan pasti mengalami perkembangan, dulu kita tidak saling mengenal lalu tiba-tiba saling tidak menyukai satu sama lain, lalu berubah menjadi saling membutuhkan dan terikat kontrak dan sekarang kita berteman, ada banyak kemungkinan hubungan kita akan berkembang lagi bukan?" Tanya Mew

"Baiklah aku mengerti, kita jalani dulu pelan-pelan biar waktu yang menjawab semuanya" jawab Gulf senang karna sepertinya Mew memberikan kesempatan untuk hubungan mereka berlanjut ketahap yang lebih serius lalu keduanya  pun tertidur saling berpelukan

~~~

Green Card || GulfMew (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang