Beberapa bulan selalu tertutup dengan sia-sia
Sama halnya dengan jaitan luka yang kau jahit untukku
Bagaimana bisa, kau pergi ketika perban itu selesai di kerjakan?
Bahkan kau tak tahu, jaitan itu kembali putus tepat ketika kita tak lagi saling melempar satu pelangi di langit.Ya, aku memang selalu menginginkan hal yang kau tak inginkan.
Tetapi, kau tak harus memberikan lakuna untukku
Itu terlalu menyakiti ku.
Aku tak tau kau memberikan ruang kosong yang hampa untukku ketika kita berdua hampir berhasil tertawa pecah.Ku kira, itu tarian hadiah yang hanya untukku dan milikku seorang.
Kita hampir menaiki kereta yang berjurusan manggarai,
Kita hampir menjelajahi waktu yang kau bilang "Rel kereta ini yang akan mengenangnya nanti"
Hidupku bertaruh kepadamu saat itu.Namun kau begitu saja mengubahnya.
Perjalanan itu tak lagi untuk manggarai,
Entah apa yang melenyapkan kita berdua begitu saja.
Kau dan aku tak lagi bertemu kala itu.
Dan... Merinduimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI BULAN JUNI
PoetryKita semua hidup dengan cerita seperti itu di hati kita. Bumantara bulan Juni ikut tak ada, bersamaan denganmu kala itu. "Ku harap kamu bisa mendengar suara hatiku yang tak sempat ku ungkapkan. Ku harap masih ada hal yang harus kita bahas soal 'Rasa...