"Jonghyuk-ssi, hentikan!" aku tau ini akan terjadi tapi jika melihatnya secara langsung adegan ini menjadi sangat mengerikan.
"Siapa namamu."
"Kim Dokja."
Semuanya tetap berjalan seperti didalam novel. Yoo Jonghyuk mencengkram leher Kim Dokja dan mengantungnya dipinggir jembatan, semua itu terjadi begitu cepat sehingga membuatku tak bisa bereaksi.
"Nama yang aneh." Tubuhku sedikit merinding saat Yoo Jonghyuk mengatakan itu. Walaupun menunduk aku bisa merasakan tatapan menyelidik darinya.
Buuk!
"Jonghyuk-ssi..." aku tak tega membiarkannya lebih lama lagi, tanganku terulur hendak membantu Kim Dokja lepas dari Yoo Jonghyuk. Tapi sebuah layar merah menghalangi penglihatan ku.
[Warning!]
'Lagi.' aku tau jika adegan ini harus terjadi tapi membaca dari novel dan melihat kejadiannya secara langsung terasa sangat berbeda. Sepertinya aku tak memiliki skill mental seperti Kim Dokja.
'Apa yang harus aku lakukan.'
Ketika aku bergelut dengan pikiranku, mereka berdua sudah berbincang cukup banyak.
"Bagaimana kau bisa selamat disubway." Yoo Jonghyuk tampak lebih tenang dari sebelumnya.
"Apa kau akan melepaskan ku jika menjawab."
"Tergantung."
Oh ayolah kalian, aku sedang khawatir disini. Kim Dokja terdiam beberapa saat kemudian dia menoleh padaku dan menyeringai. Dia menceritakan sebuah omong kosong tentang bertahan hidup diskenario pertama. Namun sayangnya Yoo Jonghyuk tak percaya dengan mudah.
Bzzt. Bzzzt.
Kilatan cahaya yang tajam menusuk mata kanan Yoo Jonghyuk. Kim Dokja terkejut dengan kejadian yang tidak terduga, hal itu membuat cengkraman tangan dilehernya semakin erat.
"Siapa kau sebenarnya."
Kim Dokja menahan rasa terkejutnya dan mulai bicara. Kali ini dia tak berbohong lagi, sesekali dia melirik kearahku tapi hal itu malah membuat cengkraman dilehernya semakin erat.
"Yoo Jonghyuk, aku tau masa depan yang tak kau ketahui."
Sejujurnya Kim Dokja sedikit malu mengatakan kalimat itu didepan (Name), seorang konstelasi yang maha tahu. Tapi dia tak berbohong soal masa depan yang tidak diketahui orang didepannya ini.
Setelah menggunakan skill pendeteksi kebohongan pada Kim Dokja, Yoo Jonghyuk sangat terkejut. Karena orang yang dapat mengetahui masa depan hanya seorang prophet. Dia tak percaya tindakan nya yang gegabah diregressi kali ini membuat masa depan yang dia ketahui menjadi kacau balau.
[50 detik sebelum skenario berakhir.]
"Jadikan aku rekanmu." Tak ada waktu lagi, Kim Dokja langsung menyampaikan intinya.
[40 detik sebelum skenario berakhir.]
"Baiklah aku akan membuatmu jadi rekanku." Yoo Jonghyuk menoleh kearahku sebentar lalu ke arah mayat hidup yang disampingku.
[Skill ◼◼◼ lv.??? diperkuat.]
[Koin berkurang.]
[Jumlah koin: ???]
Grrr.
Tiba-tiba saja mayat itu menjadi agresif dan menerjangku.
Buak.
Swoos.
"Eh." aku dan Kim Dokja melongo dengan reflek Yoo Jonghyuk yang mengerikan. Dia menendang mayat itu dengan mudah hingga terjatuh ke sungai. Monster yang berkeliaran dibawah jembatan langsung melahap mayat itu dengan ganas.
'Sial, kami bahkan belum menyebrang.' melihat monster itu membuka mulutnya dibawah kaki Kim Dokja membuatku teringat dengan adegan yang harusnya terjadi setelah menyebrangi jembatan.
[Warning!]
Aku tak bisa menggerakkan tubuhku saat tanda ini muncul. Dari awal sampai saat ini aku ingin melepaskan cengkraman dileher Kim Dokja itu, hanya dengan melihatnya saja itu sangat menyakitkan. Orang normal mungkin tak bisa bernafas lagi dengan cengkraman sekuat itu.
Setelah memberitahu dua hal yang diinginkan, Yoo Jonghyuk tak terlalu mewaspadai Kim Dokja.
"Jadi, apa jawabanmu."
Kim Dokja menatapku sebelum menjawab, kemudian dia menyeringai.
'Ah, deja vu.'
"Singkirkan tanganmu dan enyahlah, Bajingan."
Yoo Jonghyuk tak bisa menahan senyumannya, dia merasa puas dengan jawaban yang diberikan Kim Dokja. Cengkraman dileher itu terlepas begitu saja, Kim Dokja jatuh tepat kearah mulut monster yang terbuka.
Tanda merah didepanku beransur-ansur menghilang.
"Kim Dokja!" bilang saja aku gila karena aku ingin mengikuti Kim Dokja yang jatuh kedalam mulut monster. Tapi sayangnya orang lain tak mengizinkan ku untuk terjun kebawah.
Yoo Jonghyuk dengan cepat meraih tubuh (Name) sebelum jatuh.
"Lepaskan aku!"
Tanpa menghiraukan ku yang sedang memberontak, Yoo Jonghyuk berlari menyeberangi jembatan genap. Posisi ini sangat tak nyaman, dia hanya melingkarkan satu tangannya diperutku.
Next....
______________________________
Demi update gua kurangin dikit ye.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See It (ORV x Reader)
Fanfiction'Omniscient Reader's Viewpoint.' Aku menemukanya saat menjelajah internet. Ceritanya sangat menarik seperti sebuah game misteri yang tak ada ujungnya. Namun tetap saja... "Aku tak akan sanggup membacanya hingga akhir." saat menggulirnya kebawah bany...