Kembali pada waktu Kim Dokja berlari ke arah stasiun sambil menggendong wanita dan membawa beberapa kantung plastik berisi makanan.
[Konstelasi 'The Omniscient Ender Dragon Rider' melihat kearahmu.]
Tiba-tiba sebuah layar muncul didepan wajahnya. Sedikit mengejutkan karena nama konstelasi itu tak asing bagi Kim Dokja.
'(Name)?' matanya melebar sedikit kemudian mendongak keatas setelah itu langsung kembali lagi fokus ke depan. Kim Dokja berpikir tak perlu lagi mencari (Name) karena dia akan datang sendiri setelah memastikan tampatnya berada
'Tak bisa jauh dariku itu cuman alasan, sebenernya dia bisa tau tempatku hanya dengan menonton saja. Dasar konstelasi sialan.' mengingat kenyataan bahwa semua yang dia lakukan hanya hiburan untuk makhluk diatas membuatnya merasa miris.
Kembali ke waktu sekarang.
"Hei, tinggalkan kedua wanita itu dan juga makanan yang kau bawa, aku akan melepaskan mu kali ini."
Orang yang terlihat sebagai pemimpin kelompok itu membuat raut wajah yang begitu jelek untuk menakut-nakuti kami.
[Konstelasi 'Prisoner Golden Headband' kesal pada para bajingan.]
[Konstelasi 'Demon like judge of fire' marah pada ketidakadilan yang terjadi.]
[Bounty Skenario - Singkirkan pengganggu.
Setuju / tidak setuju.]
'Sedikit mengejutkan aku juga dimintai pendapat dalam hal ini.' Karena (Name) adalah salah satu dari konstelasi yang ada disana dia mendapatkan beberapa keistimewaan yang sama dengan konstelasi yang lainnya.
Tak menunggu lama (Name) langsung menyetujuinya dan terlihat Kim Dokja yang berdiri begitu Bounty Skenario diberikan. Tugasnya adalah menyingkirkan para pengganggu yang menghalangi jalan cerita dalam waktu 5 menit.
"Bangsat, berani juga dirimu. Lebih baik kau lari sebelum mati ditanganku."
Buuk!
Gubrak.
"Bos!!" Tanpa tanpanya Kim Dokja langsung menghajar orang itu. Setelah itu terjadi pertempuran kecil yang tentunya dimenangkan oleh Kim Dokja.
'NPC sepertiku bisa apa.' (Name) hanya bisa menyaksikan adegan nyata dari novel yang dibacanya dari belakang. Menurutnya menyaksikan seperti ini lebih menegangkan dari pada hanya membacanya melalui tulisan.
"K-kenapa kau tak membantunya?" Wanita yang dibawa Kim Dokja heran kenapa (Name) malah santai saja ditengah keributan seperti ini.
"Dia bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuanku. Lebih baik tetaplah bernafas dengan paru-paru monyet itu. Sembuhkan dirimu sendiri."
Setelah itu (Name) menoleh melihat Kim Dokja dengan sadisnya menusuk pergelangan tangan lawan, dia tampak sangat mengintimidasi saat ini. Perlahan narasi didalam novel seperti berputar dibenaknya.
Orang-orang yang memohon untuk melepaskan bos mereka.
Manusia yang awalnya lemah bisa berubah menjadi begitu kejam. Mereka menggunakan dunia yang sudah hancur sebagai alasan atau semua itu hanya naluri saja.
Kemudian tatapan (Name) menyapu lebih luas pada gerombolan yang sudah dikalahkan Kim Dokja, tatapan mereka pun sama seperti orang yang sudah putus asa bahkan sebelum dunia ini hancur.
Tap. Tap.
Kim Dokja berjalan kembali dan mengangkat wanita tadi dipunggungnya. Dan (Name) yang dibelakang membantunya untuk membawa semua kantong plastik berisi makanan.
"Bawa kami pada kelompok itu."
Kami dibawa masuk lebih dalam lagi dan tampak begitu banyak orang yang berlindung disini. Beberapa orang berteriak karena teman mereka yang datang dalam keadaan terluka.
"Astaga, Kim Dokja-ssi." Dari jauh terdengar suara Yoo Sangah bersamaan dengan Lee Gilyoung yang berlari menerjang tubuh Kim Dokja, di ikuti Lee Hyunsung dari belakang.
(Name) yang cukup peka dengan keadaan dia mengambil alih tubuh wanita yang dibawa Kim Dokja dan membawanya duduk.
"Syukurlah (Name)-ssi juga selamat. Kau tiba-tiba menghilang dan tak kembali lagi setelah mengikuti Yoo Jonghyuk. Ku pikir sesuatu yang buruk terjadi padamu." Yoo Sangah tampak begitu khawatir, (Name) jadi merasa bersalah karena pergi begitu saja waktu itu.
"Yoo Jonghyuk?"
Kim Dokja yang sedang memberikan coklat pada Lee Gilyoung menatap kearah kami.
"Oh benar, Yoo Jonghyuk lah yang mengatakan kalau Dokja-ssi akan tetap hidup."
"Dimana Yoo Jonghyuk?" (Name) Dengan cepat bertanya sebelum Kim Dokja.
"Emm sekarang dia tak ada disini, dia sudah meninggalkan stasiun kemarin."
Mendengarkan itu (Name) menghela nafas lega karena semuanya masih berjalan sesuai novelnya namun berbeda dengan Kin Dokja dia berpikir kemungkinan apa yang membuat Yoo Jonghyuk menjadi begitu terburu-buru.
"Biasanya dia membereskan semuanya sebelum pergi."
"Apakah begitu?"
Kim Dokja melirik ke arah (Name) yang menyahuti perkataannya.
"Aku bicara sendiri, ini kebiasaanku."
"Baiklah tuan."
[Konstelasi 'Secretive Plotter' melihat kearahmu.]
Next....
___________
emang si makin membosankan 🤌
gua lagi nyari referensi r+ biar lebih asik
KAMU SEDANG MEMBACA
I See It (ORV x Reader)
Fanfiction'Omniscient Reader's Viewpoint.' Aku menemukanya saat menjelajah internet. Ceritanya sangat menarik seperti sebuah game misteri yang tak ada ujungnya. Namun tetap saja... "Aku tak akan sanggup membacanya hingga akhir." saat menggulirnya kebawah bany...