Chapter. 7

1.1K 194 18
                                    

[Anda berhasil menyelesaikan skenario.]

[200 koin diberikan sebagai hadiah.]

Bugk.

'Presetan dengan hadiah.' aku memukul perut Yoo Jonghyuk dengan siku sekuat tenaga dan berhasil melepaskan diri darinya. Rasa marah bercampur cemas sangat menganggu pikiranku.

"Tenangkan dirimu."

Seakan-akan dia tau apa yang ku pikirkan. Dengan mudahnya dia bicara setelah melempar Kim Dokja kedalam mulut monster. Meskipun aku tau itu akan terjadi tetap saja, membaca dan melihatnya secara langsung adalah suatu hal yang berbeda.

Aku menghela nafas panjang untuk menenangkan pikiranku.

'Jika saja aku tak tau alur cerita dinovel ini, aku akan langsung nampar wajahnya.' Sekarang lebih baik untuk bertingkah seperti biasanya, akan aneh jika sikapku berubah.

"(Name)-ssi, kau baik-baik saja?" Yoo Sangah dan lainnya berjalan mendekat kesini, aku hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. Raut wajah yang berbinar itu meredup ketika tau disampingku ada orang asing.

"Dimana Dokja hyung?"

Aku sedikit tersentak dengan pertanyaan Lee Gilyoung, apa yang harus kukatakan. Lee Hyunsung menatap ku dengan penuh harapan baik. Bagaimana aku harus memberitau mereka tentang Kim Dokja yang dilempar oleh orang disampingku.

"I-itu..."

"Dia mungkin masih hidup." Yoo Jonghyuk memotong ucapan ku. Rasanya sedikit lega saat dia mau membantuku, aku benar-benar tak tau apa yang akan ku katakan selanjutnya. Namun setelah itu dia berbalik dan pergi.

"Siapa orang itu, dia terlihat menyeramkan." aku menoleh pada Han Myungoh yang berguma tak jelas. Dan sepertinya yang lain juga memiliki pikiran yang sama.

Benar dia terlihat menyeramkan.

"Jangan khawatir aku mengenalnya dimasa lalu, kalian pergilah kestasiun Geumho lebih dulu. Ada sesuatu yang harus aku lakukan." sebelum mereka sempat bertanya aku langsung berbalik dan pergi.

Semakin dalam aku berjalan, terowongan ini menjadi semakin gelap. Bagus aku menemukan tempat yang cocok.

"Jendela status."

[Memulai penyesuaian jendela status.]

-

Nama: (Name)

Usia: 25 tahun

Atribut: Transmigrasi (???), ◼◼◼...

Skill Eksklusif: Weeping Ghost Lv.???, Impenetrable Barrier Lv.???, Brainwashing Lv.???, Spawn Enderman Lv.???, Dragon tamer Lv.???, Recovery lv.???, Wind Breeze Lv.???, ◼◼◼...

Statistik: Stamina Lv.???, Strength Lv.???, Agility Lv.???, Magic Power Lv.???

Jumlah koin: ???

-

"Bagus aku punya skill untuk mengatasi luka ini."

[Skill Recovery lv.??? diaktifkan.]

Bagian tubuh yang terluka mengeluarkan asap tanpa bau, perlahan luka dibahuku mulai tertutup sendiri. Tak ada bekas sedikitpun yang tertinggal hanya saja...

"Bajuku jadi robek dan kotor." tak hanya noda debu yang menempel ada juga noda darah akibat luka. Lebih baik untuk mencari baju ganti.

Aku lanjut berjalan lebih dalam berharap untuk sampai distasiun terdekat.

Disisi lain (Name) tak menyadari sosok yang bersembunyi didalam kegelapan. Yoo Jonghyuk hanya diam menatap kepergian wanita itu. Kilatan cahaya dimatanya meredup membuat raut wajahnya berkerut tak nyaman.

'Skill ku tak bekerja padanya.' Yoo Jonghyuk berpikir apakah (Name) sama seperti pria yang jatuh dari jembatan itu. Perasaan campur aduk yang telah lama hilang kini kembali bangkit, hanya karena dia bertemu seorang wanita yang menghilang setelah dunia hancur.

'Apa aku melewatkan sesuatu diregressi sebelumnya.' mau berapa kalipun dia mencarinya tapi tak ditemukan sedikitpun jejak tentang (Name). Seolah-olah wanita itu datang dari suatu tempat dan pergi begitu saja. Mau tak mau Yoo Jonghyuk harus bersiap apabila dimasa depan dia harus bertarung sebagai lawan dengan (Name). Masa depan telah berubah itu artinya rencana Yoo Jonghyuk juga harus berubah.

Sementara itu (Name) berhasil sampai distasiun terdekat, kini dia berada tepat ditangga menuju keluar.

"Aku harus keluar dari sini." hal utama yang harus ku lakukan adalah mendapatkan pakaian ganti, aku tak ingin berkeliaran dengan pakaian compang camping ini. Tapi sebelum itu aku harus menyingkirkan semua kabut yang menghalangi jalan ku diluar sana.

[Skill Wind Breeze Lv.??? diaktifkan.]

Swoos.

Gelombang angin yang kuat menghempaskan kabut disepanjang jalan, memberi ruang aman untuk dilewati diantara kabut. Aku berjalan cepat menelusuri tempat itu dan anehnya tubuhku seperti digerakkan menuju suatu tempat. Dari kejauhan aku mendengar suara air yang bertarakan, tubuhku bergerak kearahnya.

"Kim Dokja." hanya itu yang terlintas dibenakku.

Dan yang benar saja aku menemukan dinding pembatas yang sama dengan dinovel. Bahkan ketika aku melewati dinding pembatas itu muncul layar yang mirip.

[Anda telah keluar dari wilayah skenario.]

Ku pikir akan ada hukuman jika aku keluar dari wilayah skenario tapi lihatlah tak terjadi apa-apa pada tubuhku.

"Apa boleh securang ini." Kurasa menghindar dari Yoo Jonghyuk adalah pilihan yang tepat. Sekarang apa ya harus kulakukan, tak mungkin jika aku menunggu Kim Dokja selama 4 hari disini. Aku menatap kearah air sungai yang terombang ambing dan menghela nafas panjang.

"Tak ada pilihan lain, aku juga butuh istirahat." aku duduk dibawah jembatan sambil memeluk lutut. Baru sebentar saja aku sudah melupakan semua hal yang terjadi beberapa waktu lalu dan terlelap dalam tidur karena lelah, berharap aku bangun ketika Kim Dokja berhasil keluar dari perut monster itu.

Next....

________________________

Nambahin adegan R+ boleh ga si? Tapi Yoo Jonghyuk jadi ooc dikit.

I See It (ORV x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang