part 6

6 0 0
                                    

Halo..
Ketemu lagi dengan cerita ku
Semoga kamu bahagia ya💗

Happy Reading

Dewasa bukan sebatas angka,
Tapi dewasa adalah dimana kamu bisa menerima apa yang terjadi walaupun diluar kendali mu.

Pagi yang cerah ini disambut dengan hati yang riang, jiwa yang penuh semangat karena kembali bertemu dengan teman teman disekolah,kembali bercanda ria,kembali mengukir cerita bersama,dan banyak juga hal indah yang akan dilakukan bersama di pondok ini.

Ya, libur telah berakhir,hari ini kami kembali bersekolah seperti hari hari sebelumnya.

Mereka asyik saling berbagi cerita indah selama liburan dan tentunya banyak cerita cerita indah lainnya.

Aku hanya terdiam dipojok kelas,mendengarkan cerita cerita mereka,bukannya aku tidak bersyukur memang liburan ku pun lumayan indah,bersantai dan menjelajah lingkungan bersama ustadzah juga cukup membuat ku bahagia, namun saat mereka berbicara perihal liburan dengan tema keluarga, telingaku rasanya panas,hatiku meronta ronta berteriak memerintah mereka agar berhenti membicarakan tentang kebahagiaan liburan bersama keluarga, jujur aku sedikit iri,aku merasa disini aku benar benar anak yang tidak dianggap,namun ternyata semakin fokus aku mendengarkan cerita mereka semakin lama pula mereka saling berbagi cerita itu,aku menangis bersandar pada kaki meja,aku tidak yakin aku akan bertahan sampai kapan,sakit hati ini ketika orang lain berbicara menyangkut keluarga.

Tidak ada yang peduli aku terisak disini, mereka hanya fokus dengan keasyikan nya,aku memejamkan mataku, kuhapus air mata ku,ku tarik nafasku perlahan agar hati ku tenang, namun tampaknya semakin lama aku mencoba menetralkan pernafasan ku,jantungku rasanya semakin berdebar,aku cemas,aku takut,aku tidak tau apa ini, aku tidak bisa mengungkapkan apa sebenarnya yang terjadi denganku pagi ini.

Tidak lelah kucoba lagi perlahan menarik nafas dan membuangnya perlahan namun bukannya tenang,justru kepala ku pusing,jantung ini berdetak kencang,penglihatan ku berkunang-kunang,tangan dan kaki ku bergetar hebat,aku sangat panik dan dengan memberanikan diri aku memanggil salah satu dari mereka yang sedang asyik berbincang.

Tolo....nggggg akuu,ak....u takut...., aku.....ti....dak kuat,ini.....sakit, heyy....tolong aku...mo...honn......, ujarku terbata bata.

Faira....kamu kenapa
Hei...ayo bangunlah,,kenapa kamu begitu pucat,,Fairaaaa,celetuk ustadzah Habibah terburu-buru.

Aku menoleh sayu berfikir kenapa tiba tiba ada ustadzah disini,ustadzah to....long...ini sakit...,ucapku yang kemudian aku sudah tak sadarkan diri.

Engghh..., engghh
Aku dimana, kenapa aku berbaring, ada apa ini,tanyaku heran.

Nak, alhamdulillah kamu sudah sadar,ustadzah sangat khawatir kamu kenapa napa.
kamu tadi pingsan,dan petugas UKS membawa mu kesini,tadi ustadzah sempat menanyai mu apa penyebab mu begini dan kamu pingsan.
Nak,, ceritakan lah apapun yang mengganjal dihatimu nak,jangan pendam, ustadzah ada disini sebagai pendengar mu nak,apakah ada yang sakit hmm?,tanya ustadzah pelan pelan padaku.

Ustadzah, maaf membuat mu khawatir, aku baik baik saja,hanya tadi tiba-tiba aku pusing sedikit dan mungkin karena aku belum sarapan,terimakasih sudah mengkhawatirkan ku ustadzah,aku tidak apa apa,jawabku menyembunyikan apa yang aku alami beberapa waktu lalu.

Ya,aku memutuskan mulai saat ini aku harus bisa mengatasi masalah ku sendiri,aku harus bijak mengendalikan jiwa, hati, pikiran dan tubuhku,rasanya sudah cukup membebani ustadzah dengan cerita cerita hidup ku yang tidak ada habisnya mungkin.

Baiklah nak,alhamdulillah kalau memang tidak ada yang serius,selepas ini kamu sarapan lalu bergabung lah kembali dengan teman teman mu hmm?ujar ustadzah padaku dan aku hanya mengangguk.

Perlahan kulihat beliau keluar dari ruang uks,aku bersiap siap merapikan hijab dan seragam, dengan tergesa aku melangkah menuju kelas..

Tok...tok....

Assalamu'alaikum ustadzah, maaf terlambat ustadzah tadi ada kendala sedikit, ucapku didepan pintu menghadap ustadzah yang sedang mengajar.

Masuklah nak,ustadzah sudah tau, masuklah, buka bukumu dan mari ikut belajar, jawabnya ramah.

Tak terasa kegiatan hari ini terlewat begitu saja,dan kini hari sudah menjelang maghrib,aku bersiap siap menuju mesjid.

Kamu baik baik disini ya sayang, nanti kalau kamu bisa juara papa dan mama akan memberikan apapun yang kamu mau hmm.....

Itu suara orang tua santriwati yang sedang berkunjung,begitu tenang telinga ini mendengar nya, namun hal tidak terduga kembali ku alami.
Aku pusing,tanganku ber gemetar, jantung ku berdetak dua kali lebih cepat,aku panik mendengarkan bisikan bisikan di telinga ku,aku ini kenapa,dada ini rasanya berat bagaikan dihempas batu berat,mataku berkunang-kunang dan bruk..., ya aku terjatuh.

Suara bising dari lantai bawah terdengar ke telinga ku,kubuka mataku perlahan dan kulihat jam sudah menunjukkan pukul 21.10,pantas saja riuh ternyata waktunya belajar bersama.

Aku berfikir,
kenapa aku bisa seperti ini,sebenarnya apa yang telah terjadi padaku,kenapa akhir akhir ini aku merasa lebih lelah,lemas, dan panikan begini
Dan siapa yang membawa aku kesini, tanyaku dalam hati.

Entahlah aku bingung sendiri,aku lelah, mungkin aku harus pergi kerumah sakit,iya aku harus tau apa yang sebenarnya sudah terjadi padaku,lusa aku akan pergi kerumah sakit, aku akan izin pulang kerumah nenek agar ustadzah Habibah tidak curiga,lirih ku.

Aku tetap diam dikamar, tidak ikut bergabung ke lantai bawah bersama mereka, rasanya aku lelah,ingin istirahat dan aku memutuskan kembali tidur.

Hari hari telah terlewati tentunya dengan kejadian kejadian yang biasanya ku alami,aku belum jadi pergi kerumah sakit karena aku takut, aku khawatir bagaimana jika aku memang sakit,siapa yang akan merawatku, dan karena pertanyaan pertanyaan hati yang tidak jelas itu sampai sekarang aku belum jadi memeriksakan diriku kerumah sakit.

Tentunya aku sangat tersiksa dengan hal hal yang akhir akhir ini aku alami,entah itu panik yang berlebihan dan semacamnya,bahkan pernah 2 kali di beberapa waktu lalu aku sampai melukai tanganku menggunakan kunci lemari ku dikala orang orang sibuk dengan tidurnya,malamku mulai tidak tenang,kantung mataku yang perlahan
menghitam,aku yang mulai kurus dan banyak perubahan perubahan yang semakin terlihat.

Jujur saja semakin hari aku semakin tidak bisa mengontrol hatiku saat akan melakukan sesuatu,bisikan bisikan dan suara suara halus menyuruh ku melukai diriku sendiri,aku tersiksa dengan ini semua,saat kulihat dan betisku banyak goresan goresan karya tanganku,sakit sebenarnya namun apakah kalian tau pada saat aku melukainya aku merasa puas?
Entah apa sebenarnya yang terjadi dalam diri ini,aku merasa sedikit kehilangan akal sehat ku,rasanya aku ingin memeluk mama sebagai penyembuh segala rasa sakit ini.

Risau dengan penyakit ini, aku berencana pergi kerumah sakit memeriksa kesalahan yang ada dalam diriku, namun entah kapan hanya hati ini yang mampu menjawabnya.

Aku tidak tau sampai kapan ini akan berakhir,namun harapan dan do'a ku selalu sama, semoga dalam waktu dekat aku bisa bertemu dengan keluarga ku.

Mohon maaf apabila banyak penulisan yang salah, semoga kalian suka cerita aku.
Nantikan part selanjutnya.

Jangan lupa follow, vote dan komen manteman 🙌💗.

Tbc.....

PressureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang