Haloooo guys...
semoga kalian sehat selalu yaHappy reading🙌🏻
Suara grasak-grusuk terdengar di telinga ku,sebagai alarm alami menyapa mimpi ku hingga kelopak mata ini terbuka sempurna.
sshh..shhhss...
Aku merasakan amat pedih dan kulihat tangan ku dengan bekas darah yang sudah mengering,ku lihat teman teman ku menatap bingung tanpa niat membantu ku,
aku duduk dan mengangkat perlahan tangan ku lalu bergegas ke toilet mengambil air dan membersihkan bekas darah yang di depan lemariku.Aku mendengar teman teman ku berbisik membicarakan ku, tapi aku tidak perduli,ku teruskan membersihkan bekas darah itu sampai bersih tak tersisa,lalu aku mengambil handuk untuk mandi dan bersiap siap ke sekolah.
Beberapa menit kemudian
Ku langkahkan kaki ku menuju ke sekolah dengan lesu,rasanya tidak ada lagi yang menarik akan aku temui di sekolah hari ini,esok dan selanjutnya.
Hanya ustadzah Habibah yang selalu menemani hari hari ku,tapi kali ini aku harus membiasakan diri tidak mengganggu nya di sisa hari nya di sekolah ini,aku sadar bahwa beliau juga butuh waktu untuk mengukir momen dan kenangan dengan teman teman sejawatnya.Sesampainya aku di kelas aku langsung mengeluarkan buku diary,ahh sebenarnya bukan diary hanya tempat corat-coret ku saja.
Faira,kamu di panggil ke ruang kepala yayasan, sekarang juga.,ucap Atika teman sekelas ku.
Ohh,iya
terimakasih amanahnya Atika,sahutku.Dengan cepat ku langkahkan kaki ku ke ruang kepala yayasan,dan perlu kalian tau bahwa kepala yayasan adalah adik dari nenekku yang artinya kakek sepupu ku.
Tok...tok...
Assalamualaikum kakek...~Waalaikumussalam,masuk Faira,sahutnya.
Ada apa kakek?
apakah ada kabar dari mama atau ayah?
atau ada apakah kakek?,tanyaku bertubi tubi.Tidak ada satupun di atas~jawabnya.
Kakek memanggil mu kesini hanya untuk memberitahu bahwa esok adalah hari dimana ustadzah Habibah akan berangkat dan meninggalkan pesantren ini,kakek tau ini sangat berat untuk mu karena beliau adalah tempat mu mengadu bukan?
tapi apa boleh buat, pesantren disana kekurangan tenaga pendidik,dan ustadzah Habibah berpotensi untuk menjadi pendidik disana,mau tidak mau yayasan akan memindahkan beliau kesana.
Kakek harap kamu tidak menunjukkan kesedihan saat esok keberangkatan nya,kamu harus mulai membiasakan diri untuk tidak bergantung padanya,jangan persulit langkah nya dengan air mata mu besok hmmm...,kakek bicara tanpa jeda seakan menuntutku.Aku terdiam tidak tau harus berkata apa,aku juga sadar aku harus mulai membiasakan diri untuk tidak mengganggu ustadzah lagi,sudah beberapa hari terakhir sejak percakapan kami di kamar ustadzah aku sudah tidak berbicara lagi pada beliau,tapi apakah kakek harus mengatakan hal ini padaku, seakan-akan aku adalah pengganggu langkah ustadzah selama ini.
Mataku berkaca-kaca dan meng-anggukkan kepala ke arah kakek pertanda aku faham maksud permintaan nya.Kembali lah ke kelas mu,dan jangan lupa biasakan bergaul dengan teman mu, setidaknya kau tidak punya siapa siapa ada teman mu yang akan menemani mu~ujar kakek sarkas.
Aku berlalu pergi tanpa mendengar kan lagi ocehan beliau, berjalan perlahan melangkah kan kaki ku ke asrama,yah aku tidak ke kelas,aku ke asrama menenangkan hati ku ini.
air mata ku mengalir deras tanpa suara menandakan bahwa begitu sakit hati ini atas perkataan kakek tadi.
Aku merasa semua orang tidak ada yang menginginkan aku,aku lelah,rasanya sudah tidak sanggup lagi menahan semua ini.Pikiran ku buntu,aku melihat ada sendok garpu di aula asrama, bisikan konyol itu kembali terdengar di hati dan telinga ini seakan akan menyuruh ku untuk meraih garpu itu.
Aku mencoba berjalan cepat mengabaikan bisikan konyol itu,namun entah bagaimana caranya aku bisa berbalik badan kemana garpu tersebut terletak,ku ambil... ku genggam erat lalu aku berlari ke kamar dan duduk di atas tempat tidurku.
Dengan tergesa aku menusuk nusuk kan garpu ke arah pergelangan tangan ku,dan luka kemarin belum mengering kembali lagi basah akah darah,dan kali ini lukanya lebih dalam terbukti dari erangan sakit yang keluar dari mulut ku.sshhh...sshhhhs..hhshshss.sss...hhh
tuhan ini sakit...aku mohon berhenti membisik kan suruhan suruhan konyol itu...aku mohon sshhh..hikss..hikss...
aku tidak kuat hikss..hikss...
aku menangis meraung kesakitan karena luka nya semakin dalam dan lebar,hingga mata ini mengantuk perlahan terlelap dengan darah dan garpu yang masih menancap di area pergelangan tangan ku.Allahuakbar Allahuakbar
suara adzan berkumandang,teman teman ku sibuk dengan dunia mereka sendiri tanpa memperdulikan aku yang amat berantakan di atas tempat tidurku.
mereka berlari larian mengejar waktu ke mesjid agar tidak terlambat.
aku melihat ke dinding dan tenyata jam menunjukkan pukul 18.29, artinya waktu Maghrib tiba.
Namun,aku hanya diam tidak ada niat bangkit untuk sholat.
aku tau aku se brengsek itu meninggalkan dan melupakan panggilan yang kuasa untuk melaksanakan perintah nya.Ku lanjutkan tidurku tanpa membersihkan tubuh ini,aku tidak perduli seberapa kotor mungkin tubuh ku hari ini, seberapa anyir darah yang mengering di tangan ini terserah saja,itu bisa dibersihkan esok itupun kalau aku ada niat.
Entahlah rasanya menghabiskan waktu pada kelas IX ini sangat berat walaupun hanya beberapa bulan lagi.Aku terlelap dengan nyenyak berharap besok tidak ada kejadian yang menyakitkan lagi.
Sampai sini dulu cerita hari ini,semoga kalian suka guys..
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pressure
RandomTentang semua suara yang membisik baik keluarga,percintaan,pertemanan,pendidikan bahkan hati sendiri. Kadangkala hati, dan bisikannya yang munafik, jangan salahkan dirimu ketika kau jatuh saat kau akan menggapai tujuan mu. Banggalah kepada setiap pr...