maaf kalau hambar lagi ,(
اوۏرثينكيڠ؟
______________________Hai?
Kamu lagi overthinking ya?"Iya"
Sememangnya kenapa, tak bisa?
"Bisa dong"Benak kamu sedang berkecamuk?
Apa yang kamu fikirkan?
Tentang masa lalu ya?"Iya"
Kata-kata mereka masih diseputar juraman gaung,
Di fikiran aku,
Aku susah melupakannya... ,Atma?
"Kamu lelah ya?"Iya,
Sini ceritakan sakit itu,
Hiks sakit itu..
"Bagaikan pisau yang sedang menusuk luka di kambuh sukmaku ",Mata?
Kamu pandang apa?"Aku hanya memandang bilasan wajahku,
Tampak kian hari kian pucat—,
Dirembiskan hentaman mental—,
Wajahku terluka– dicarik jarum liritan wenangan,Air mata ini sudah lelah untuk mengalir lagi,
—Terima kasih kerana sudah menyakiti",
Aku sangat senang sekali dengan
"Kata-kata yang bermain pesta di fikiranku,
—Menenggelamkan semua keindahan,
—Meninggalkan luka yang tidak sembuh",Mulut?
Apakah kamu bahagia?"Enggak masa sekali kok—,
–Aku sudah letih,
—Membiarkan pidanaku menular,
Mendiami omongan (dekisan) mereka,
Seolah membingkis "kesempurnaan",
Di mata mereka— salahku (memendap kiwarasanku),
Di bibir mereka— menunggah nista yang kelam tidak berasas,"Hanya kebencian yang aku sendiri tidak fahaminya sama sekali."
[ Buat kamu yang sedang membacanya ]
Ahad, 17 September 2023 ; 23:02pm