BAB 1

60 2 0
                                    

Selamat datang!
Silahkan kritik dan sarannya, cerita pertama gw.

Selamat membaca!


Asiana Alegro putri semata wayang dari pasangan Konglomerat Tuan Tio Alegro dan Nyonya Sania Alegro. Dikenal baik, berkharisma, tegas dan berpendidikan, walaupun begitu tetap membuat kedua orangtuanya sedikit khawatir, apakah putrinya ini bisa hidup mandiri? Dimata orang lain memang seperti itu tapi kenyataannya berbeda bila sudah bersama keluarganya ia akan menjadi gadis manja. Mereka khawatir walaupun Sia sudah lulus kuliah dia tidak ingin bekerja, karena katanya duit dia sudah banyak sampai 7 turunan pun ga akan habis, ya mau bagaimana pun itu memang kebenarannya, bukan masalah ekonomi yang Orang tua Sia khawatirkan tetapi lingkungan pergaulan Sia, semenjak dia menganggur dia sering sekali traveling ke berbagai negara, namun akhir -akhir ini ia sudah tidak traveling, melainkan pergi ke club, pulang tengah malam dan terkadang mabuk, dia hidup terlalu bebas, memang lebih baik duitnya dihabiskan untuk traveling dibanding dihabiskan ditempat jahanam itu. Dulu Sia sangat disiplin saat ada kakaknya yang mengawasi, lebih tepatnya kakak angkatnya yang sudah 4 tahun pergi ke luar negeri untuk mengurus cabang perusahaan, bila dibiarkan seperti ini Sia benar benar akan terjerumus ke dunia malam yang bebas, maka dari itu Papa Tio memanggil kakak Sia untuk pulang ke Indonesia.

Pagi harinya....

Sia terbangun dengan kepalanya yang pusing, ah benar dia habis mabuk-mabukan, entah mengapa akhir-akhir ini Sia kesepian dan melampiaskan ke tempat jahanam itu.

Tok tok..

"Non udah bangun belum?" Suara ketukan pintu bi Ina terdengar.
"Uhhh, udah bi, ada apa?" sembari ngulet, meregangkan tubuhnya.
"Itu non dipanggil sama Tuan buat sarapan bersama" ujar bi Ina.

Loh sejak kapan Papanya sudah pulang? Bukannya nanti sore ya? Waduh bisa bahaya kalo ketahuan abis mabok nih.

"IY IYA BI, BENTAR LAGI SIA TURUN!" dengan sedikit ngegas, seketika Sia lompat dari kasur, menarik handuk untuk segera mandi menghempaskan bau dosanya. Bi Ina yang mendengar suara grasak-grusuk nonanya pun hanya bisa menghela napas, semoga saja pagi ini berjalan damai.

Ruang makan

Dengan sedikit tergesa Sia berjalan menuju ruang makan yang tentunya sudah ada kedua orangtuanya yang menunggu.

"Pagi Papa Mamaku sayang~" ucap Sia dengan manjanya sambil mengecup masing-masing pipi kedua orangtuanya.

"Pagi juga putri kesayangan Papa~" sembari mengecup singkat jidat putrinya yang glowing.

"Hm duduklah, kenapa baru bangun kamu hm?" ucap Mama sembari mengelus singkat kepala putrinya.

"Hehe iya Sia abis begadang Ma, jadi kesiangan bangunnya" sembari memakan sarapan paginya dengan khidmat.

"Oh, jangan kebiasaan begadang dong Sia, apalagi bangun siang, itu gabaik buat kesehatan, masa baru umur 22 tahun muka udah kusem begini duh" ucap Mama sedikit frustasi melihat putrinya, walaupun sudah berumur 49 tahun Mamanya ini masih awet muda seperti 30an, karena Mamanya pandai merawat diri, dari makanan, skincare dan olahraga, semuanya diatur seperti sarapan pagi ini, hanya ada roti, susu dan salad sayur. Ya walaupun begitu sebagai anak yang baik ikuti sajalah daripada dicoret dari KK kan.

"Hehe iya Mama, Sia dengerin kok. Ohiya bukannya Papa Mama pulangnya nanti sore ya?kok pagi gini udah sampe rumah aja?"

"Tuh Papa kamu, katanya kangen banget sama putrinya, jadi buru-buru pulang" fokus makan tanpa melirik sang suami.

"Iya dong, Rindu itu berat, Papa gabisa jauh lama-lama dari putrinya Papa, jadi secepat mungkin Papa kerja supaya bisa pulang nemuin kamu, oh Papa juga udah beliin oleh-oleh buat kamu ntr kamu buka sendiri" ucap Papa Tio dengan wajah berbinar penuh penghayatan, sembari memakan salad yang sudah disiapkan istri tercintanya.

"Oalah gitu, makasih ya Papa, emg deh Papa ini nomer 1 dihati Sia" sambil memberikan heart sign dan tersenyum penuh binar. Sarapan pagi itu dihiasi dengan cengkarama hangat keluarga Alegro.

Siang hari

Sia sedang santai-santainya nongkrong sendirian di gazebo belakang rumah, karena orangtuanya pamit pergi reuni dengan para sahabat SMA yang bertempat dirumah om Erlangga, tentu saja Sia diajak, tapi Sia gamau karena mager, yakali ngumpul sama para bapak dan ibu-ibu, nanti ditanyain kapan nikah berabe kan. Btw 22 tahun Sia hidup dibumi, puluhan negara pernah disambangi, ratusan pulau ia lewati, gunung ia daki, lembah ia turuni, tapi ga pernah sekalipun Sia menemukan jodohnya, padahal Sia adalah tunggal kaya raya, cantik, sehat, berpendidikan, tubuh tinggi tegap layaknya model, tidak muluk-muluk tipe idaman Sia adalah pria dengan tubuh bagus, setia dan sayang keluarganya, tidak perlu kaya karena Sia sudah kaya kan.

"Hah sudahlah dari pada bengong gabut mending gw pergi refreshing dulu, ke toko buku trs nongki ke cafe" Sia beranjak ke kamarnya dan bersiap untuk pergi keluar.

Setelah sampai di toko buku Sia turun dari mobilnya dan masuk ke toko untuk mencari novel keluaran terbaru, ternyata ada banyak yang novelnya tentu saja novel favoritnya adalah tentang FL yang isekai atau antagonis yang mengulang waktu, sungguh surga sekali genre fantasi ini, saat sedang asik memilih beberapa novel, ada staff toko yang merekomendasikan buku tentang ML yang obsesi kepada FL sebenarnya Sia tidak terlalu suka yang berbau obsesi tapi karena staff ini sangat pandai ngespeak jadilah Sia membelinya, ya ga ada salahnya kan beli satu katanya ini best seller. Sia pun sekarang sudah melipir ke Cafe, karena acara membeli novelnya sudah selesai. Segera mencari tempat duduk di bagian pojok memesan matcha dan cheese cake, sambil menunggu Sia membaca novel best seller rekomendasi dari staff tadi.

"Astaga murah amat ini ML grgr ga sengaja ditolong sedikit sama FL langsng obsesi gitu, emg idup lu sesusah ape sampe dibaikkin dikit langsung jatuh hati" gumam Sia yang tak habis pikir dengan novel yang dibacanya, ia sedikit kasian dengan FL karena hidupnya yang normal jadi berubah berantakan dengan kehadiran ML.

"Hiss bikin merinding aja adegan itunya, ngingetin gw sama dia, semoga aja dia udah berubah jadi lebih baik, karena gw gamau hubungan kita berubah jadi ga berarti gitu aja" lirih Sia sambil melihat jam tangannya yang ternyata sudah menunjukkan kan jam 7 malam. Ah sekalian deh gw makan malam di luar. Sia pun mampir ke restoran Jepang dan memesan sushi untuk makan malamnya. Ditengah makannya Sia mendapat telepon dari sahabat lelakinya Zico.kring kring...

----------------------------------------------------------------------

Segitu untuk bab pertama jangan lupa vote dan komen yak, share juga biar rame bisa diskusi🫶🫶 next update segera

Bad Influence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang