Bab 15 🔞🔞

10 0 0
                                    

SEBELUM MEMBACA, GW INGETIN INI BANYAK ADEGAN 21+ KALO GA NYAMAN BISA SKIP

ALEX POV

Acara pesta sukses digelar tadi malam, ia cukup tenang karena pesta berjalan lancar tanpa ada hambatan, walaupun tidak didampingi oleh orangtuanya, Alex bisa menangani segalanya sendirian, Alex diterima dengan baik oleh para elite, prestasinya dinilai sangat hebat dan kompeten diusianya yang masih muda dan disebut pantas untuk menjadi penerus perusahaan keluarga Alegro, mereka pun mengharapkan kerjasama untuk kedepannya akan menjadi lebih sukses dan solid dengan bergabungnya sang penerus.

Ya itu semua berkat kerja keras dan disiplin Alex yang bisa membawanya ke titik ini, dan kedepannya ia akan lebih membuktikan nilainya dengan membawa nama perusahaan menjadi lebih besar.

Disisi lain ia juga beberapa kali dikenalkan dengan putri dari para elite berniat untuk menjodohkan dengan Alex, yang tentu saja ia hanya menghargai formalitas untuk berkenalan, namun cukup sampai disitu, bahkan beberapa pemuda banyak merubungi hanya untuk sekedar ingin dekat atau menanyai tentang Sia.

Bicara mengenai Sia, ia memperhatikan bahwa adiknya ini kemanapun ia pergi selalu menarik perhatian, ya tentu saja wajar karena ia adalah gadis cantik, ramah, berpendidikan dari keluarga konglomerat, semua pasti mengincarnya terutama para direktur muda yang sedang single.

Yang membuatnya sakit kepala apabila Sia benar tergoda dan memiliki kekasih, ia tidak akan rela, mungkin saja ia bisa nekat dengan "memiliki" Sia lebih dahulu, atau lebih baik membiarkannya memiliki kekasih dan untuk menikah tentu hanya Alex yang berhak untuk menjadi suaminya, bukankah itu adil.

Kamar Alex

" Better gw mandi, baru ke kamar Sia" melepaskan pakaiannya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia sedikit kepikiran dengan tingkah sensitif Sia, padahal Alex hanya mengeggam tangannya tapi malah disinisi. Setelahnya Alex hanya menggunakan celana panjang hitam satin dengan atasan jubah tidur tipis yang memperlihatkan dada dan sebagian sixpack nya.

"Ah iya, tidak ada salahnya coba pake lilin aroma yang bisa membuat tidur nyenyak, kita buktikan bisa nyenyak beneran atau tidak." Tersenyum miring dan menyalakannya, kemudian dibawanya kedalam kamar Sia.

Tok tok

"Oh udah tidur ya, kirain masih bangun" lirih Alex, setelah membuka pintu kamar sang adik yang si empu sudah terlelap dengan nyenyaknya. Alex menutup pintu dan berjalan mendekati kasur Sia meletakkan lilin aroma dinakas dan duduk, cukup lama ia memperhatikan Sia yang wajahnya tersinar dengan lampu tidur, menyentuh garis wajahnya perlahan menyingkap rambutnya yang menutupi dada dan lehernya, Alex mengerutkan alisnya saat melihat ada tanda merah samar dileher Sia, kemudian ia mengusapnya bila diperhatikan lagi ini adalah bekas hickey, namun Alex tidak memikirkan segitunya karena dari awal ia mengawasi Sia, tidak ada ia berdekatan dengan lelaki lain, jadi mungkin saja ini hanya kemerahan saja.

Alex kembali mengelus wajah Sia yang damai dalam tidurnya, mengusap bibir Sia dan perlahan memasukkan jempolnya kedalam mulut Sia, bibir merah yang terasa lembut, seketika membuat gairahnya bangkit, Alex dapat merasakan juniornya yang mengeras dan meminta untuk dipuaskan, Alex merunduk dan mencium bibir Sia, menjilati dan melumat lembut.

"Manis dan membuatku semakin tidak tahan untuk menikmati hal lebih" Alex kepalang nafsu menyingkap selimut Sia, memperhatikan paha mulus, pinggang ramping, perut rata dan ia duduk diatas Sia, lebih tepatnya berdiri diatas lututnya yang terlipat sembari mengelus juniornya yang sudah ia keluarkan dari sarangnya, hutan lebat, besar dan juga panjang.

"Lihatlah sayang, dia tegang melihat kamu." Alex kembali menunduk menghirup aroma manis yang menguar dari leher Sia, menjilatnya dengan lidah panas, mengecup, ingin sekali ia menggigitnya namun urung karena itu bisa membuanya berbekas, ia turun dan mulai mengecup bahu polos Sia yang talinya sudah diturunkan, bahu kanan dan kiri tidak luput dari lidah panas Alex, membuatnya sudah mengerang sendiri mana kala nafsunya sudah membumbung, dengan terus memainkan juniornya yang cukup sulit ditaklukan,agar permainan lebih panas ia melepaskan lingerie Sia, yang memampangkan gunung kembarnya yang indah, dan hanya menyisakan celana dalam saja.

"Sayang bangunlah, lihatlah apa yang aku lakukan padamu." Alex dengan berani berbisik namun Sia tidak merespon, sepertinya lilin aroma telah bekerja dengan baik, bisa dilihat wajah Sia yang memerah, tapi matanya terpejam rapat, Alex pun mulai mengelus puncak dada Sia, meremasnya dengan lembut dan menyesap ujungnya sesekali menggigit gemas, benar-benar sangat menikmati setiap inci kelembutan kulit halusnya, dan keindahan tubuh Sia yang selalu ia dambakan bertahun-tahun, gila namun ia memang gila, kalau tidak gila, dia tidak akan sejauh ini. Alex kembali menciumi bibir Sia dan tidak ragu menyesap lidah dan menjelajahi isi mulutnya, cukup lama ia melakukannya karena itulah yang ia dambakan tiap kali melihat bibir manis adiknya, sekarang hayalannya terpuaskan, dan gairahnya memuncak mana kala junior mengeluarkan cairan putih kental diatas perut Sia.

"Ahhh aghh ini enak, segalanya tentang kamu sangat indah." Terpejam sembari mengelus juniornya yang sudah mengeluarkan cairan kepuasannya, tadinya setelah pelepasan pertama ia ingin menyudahnya namun, memperhatikan tubuh Sia yang terciprat cairannya membuat kembali bergairah lagi, Alex mengelus tubuh Sia seolah sedang memijat++ meratakan cairan tersebut seperti minyak zaitun dan tangannya turun mulai mengelus inti Sia, yang masih terhalang dalaman.

"Ah ternyata kesayanganku juga basah, menikmatinya hm? Kalau gitu, kakak akan bantu bersihin kamu." Alex segera merunduk mengarahkan kepalanya diantara paha mulus Sia, mencium dan menghirup aroma manis yang menguar kuat, dari inti Sia. Perlahan ia lepaskan dalaman Sia, dapat ia lihat inti pink tanpa hutan milik Sia, sungguh mulus terawat, tanpa basa-basi Alex langsung melahapnya, menjilati, dan menyesapnya, kepalanya sampai bergerak kanan-kiri, tangannya yang panjang meremas puncak dada Sia.

"Eunggh haah heunn" erangan terdengar dari bibir bengkak Sia, seolah menikmati perbuatan sang kakak, bahkan dadanya membusung namun matanya setia tertutup. Membuat Alex bersemangat memasukkan lidahnya ke lubang Sia, benar-benar nikmat, sampai Sia mendapati pelepasan pertamanya yang membasahi wajah Alex.

"Sekarang waktunya perkenalan." Alex meraup wajahnya yang basah, dan mengelus juniornya dan mengarahkannya ke inti Sia, ia mulai menggesekkan keduanya yang menambah kenikmatan tiada tara, ia mengangkat kedua kaki Sia ia rebahkan dibahunya dan menyelipkan juniornya diantara kedua paha Sia, dan mulai maju mundur.

"Ah ah ah ini enak, sayanghh bangunlah, ah ah lihatlah bibir bawahmu, basah karena juniorku, bangunlah ah ah agar kita bisa bermain serius." Alex mengerang nikmat wajahnya bahkan memerah, keringatnya menetes dan terus menghentak juniornya dengan tempo cepat.

"Hah ahh hh hh enggh."erangan Sia yang terdengar karena gerakan Alex yang semakin cepat, sampai cairan hangat putih itu menyembur untuk kedua kalinya. Bahkan bisa dirasakan pinggul Sia mengejang dengan sendirinya. Alex menjatuhkan dirinya diatas tubuh Sia, dan menstabilkan nafasnya yang memburu. Setelah itu ia membersihkan tubuh Sia dengan handuk basah, dan membereskan kekacauan yang ia lakukan, dan kembali ke kamar sambil membawa lili aroma.

"Hah benar-benar malam terbaik, segini aku sudah cukup puas setelah bertahun-tahun menahannya, ahh akan lebih baik melakukan saat Sia sadar." Alex tersenyum penuh arti, dan memejamkan matanya, karena sekarang sudah pukul 04.30 pagi, ia akan tidur walaupun sebentar.

Parah si bujangan tua, berani main pas tidur😏Jangan dek ya~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Influence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang