Selamat membaca!
•ALEX POV•
Hari sudah gelap, jam menunjukkan pukul 7 malam Alex terbangun karena suara ketukan di pintunya, dengan 70% nyawa terkumpul Alex bangun menuju pintunya, dan ternyata bi Ina menyuruh untuk turun kebawah karena makan malam mulai disajikan, dengan sedikit mengantuk Alex bertanya.
"Sia udah dibangunin bi?" Dengan suara sedikit serak.
"Belum tuan, abis ini bibi bakal bangunin non, permisi tuan." sedikit membungkuk dan berjalan ke arah kamar Sia tepat berada disebelah kamar Alex, sebelum bi Ina melangkah lebih jauh, Alex segera menghentikannya.
"Oh bi biar Alex aja yang bangunin Sia, bibi duluan kebawah aja." mendengar penuturan Tuan mudanya bi Ina pun mengiyakan dan segera turun kebawah membantu persiapan makan malam.Tenang bi Ina menggunakan lift yakale naik turun tangga ke lantai 3 bisa pensiun dini dia. Fyi dilantai 3 hanya ada 2 kamar tidur yaitu kamar Sia dan Alex, karena keduanya menyukai ketenangan dan pemandangan dari balkon sangat indah, sedangkan kamar orang tua mereka ada dilantai 2. Alex pun segera mencuci wajahnya dan masuk ke kamar sang adik, tentu saja Sianya masih tertidur pulas dan kebiasaan adalah tidur tanpa memakai baju, yang hanya menyisakan tanktop, biasanya juga hanya menggunakan lingerie karena katanya gerah dan tidak nyenyak bila harus menggunakan baju saat tidur. Alex terdiam menatap sang gadis, tidur pun terlihat anggun dan cantik, duduk di kasur sembari menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik Sia, tanpa disadari Alex memajukan wajahnya ke wajah Sia, mulai mengecup jidat, kedua pipi, mata, hidung, dagu, leher, pundak dan terakhir bibir dengan sedikit melumat lama, ahh sungguh lembut sekali bibir gadisnya, Alex ingin mengecupnya setiap waktu, saat Alex membuka mulut Sia ingin memasukkan lidahnya, Sia melenguh, terkesiap, Alex pun bangun dan berimprovisasi dengan menggoncang pundak Sia.
"Sayang bangun, ayo makan malam, Papa Mama udah dibawah." dengan suara lembut Alex membangunkan Sia, Sia pun bangun dan mengerjapkan matanya, merasa bibirnya basah, Sia panik mengecek bantalnya dan ternyata bantalnya kering, Sia pikir akan tercetak Pulau disana.
"Uhh kakak, Sia tidur ngiler kah?" dengan suara serak dan mata yang menyipit, Sia bertanya pada Alex.
"Huh?Apa?Ga kok, you look so fine, sana pergi cuci muka, Kaka tunggu, kita turun bersama." sambil duduk di sofa yang ada dikamar sang adik, sedangkan Sia segera bangun, memakai baju dan ke kamar mandi untuk cuci muka. Alex menghela nafas, shit that was close, hampir nafsu gw lebih nguasain, tapi ga masalah, senggaknya rindu gw terbayarkan😋
Diruang makan
Papa dan Mama sedang berbincang sembari menunggu kedua anaknya bergabung. Tak menunggu lama Alex dan Sia pun bergabung mereka menikmati makan malam, setelsh selesai, kemudian berkumpul diruang keluarga untuk mengobrol.
"Jadi sekarang kamu fix menetap disini kan Lex?." Tanya sang Papa dengan santai.
"Iya Pah, karena cabang yang Negara X udah Alex percayakan sama orang tepat."
"Baiklah, Senin depan mulai masuk kerja, udah siapkan diangkat jadi wakil Presdir? Biar beban Papa sedikit berkurang nih." ucap Papa sambil lesu karena pekerjaan menumpuk tak pernah habis.
"Tentu saja Pah, Alex ngga bakal mengecewakan Papa." ucap Alex mantap. Sang Papa yang mendengarnya pun senyum dan menepuk pundak kokoh Putranya, memang sudah saatnya ia segera mewarisi tahtanya ke sang Putra. Dan kalian tidak perlu khawatir walaupun posisi wakil Presdir dimiliki Alex, Sia juga tetap mendapatkan jatahnya dengan memiliki saham terbesar di perusahaan itu, jadi Alex yang kerja, Sia yang punya kuasa, *gadeng canda, bang Alex🤣.
"Oiya Sia daripada kamu gabut coba kamu juga sekali-kali belajar ke kantor Papa, minimal bantu kakak." Celetuk sang Mama.
"Iyaa mah kalo Sia ga sibuk ya hehe." dalam hati Sia iya gw bakal bantu kakak, bantu ngerepotin maksudnya hehe.Sang Mama pun hanya mengangguk.
"Ohiya ini oleh oleh dari negara XX buat Mama dan Papa." Alex memberikan 2 bungkus paper bag kepada orangtuanya. Dengan senang hati kedua orangtuanya menerimanya dan berterimakasih.*kalo kalian bertanya darimana Alex tbtb bawa oleh-oleh tentu aja abis makan dia minta bi Ina ke kamarnya untuk ambil itu oleh-oleh.
"Lah punya aku mana kak?." Sia bertanya dengan terheran.
"Nanti kamu ambil sendiri dikamar Kaka." sembari mengelus puncak kepala sang adik, karena obrolan sudah selesai mereka pun kembali ke kamar masing-masing. Saat Alex membuka pintu kamarnya, Sia malah berjalan melewatinya.
"Gajadi ambil oleh-oleh?." Alex dengan datar bertanya sembari menatap wajah sang adik.
"Iya nanti, Sia mau mandi dulu, badan Sia ga nyaman." ditanggapi oleh Alex dengan anggukan, Sia pun berlalu dengan ritualnya, segera mengeringkan rambut, memakai baju tidur satin model dress pendek diatas lutut tanpa lengan favoritnya dan menuju kamar sang kakak. Begitu mengetuk dan membuka pintu, ya sudah lama tidak memasuki kamar sang kakak yang bernuansa hitam, dengan wangi kayu pepohonan segar, sungguh aroma pria dewasa, berbeda sekali dengan kamar Sia yang terang dominan warna cream, wangi ruangan jasmine, Sia sangat menyukai hal-hal Aesthetic dan klasik ala old money, makanya ia suka mengoleksi dress anggun, dan juga pakaian casual.
"Ohh kak mana oleh oleh buat aku?." Menghampiri sang kakak yang sedang rebahan di kasur. Alex terkaget dengan penampilan Sia, walaupun Sia memang sering menggunakan baju tidur yang banyak mengekspos kulitnya tapi ini juga hari pertama Alex setelah sekian lama tidak bertemu malah disuguhi pemandangan seperti ini, bisa losing control dia. Menghela nafas untuk tetap menyadarkan otaknya yang sudah tercemar.
"Huuuft itu, ambil paper bag itu kesini." Perintah Alex, dengan cepat Sia mengambil paper bag yang dimaksud dan kembali duduk ditepi kasur Alex.
"Sekarang buka." Dengan excited Sia membukanya, tentu saja Sia berbinar karena banyak sekali barang kesukaan Sia, posisi Sia membelakangi Alex, Alex pun meletakkan dagunya dipundak Sia.
"Makasih banyak ya Kak, ini semua barang kesukaan Sia, baju tidurnya designnya cantik banget, mana ini parfume lokal incaran Sia yang cuma dijual di negara X, seneng banget i lop you soooooo much kak Al." sangking senangnya Sia, ia pun berbalik mencium seluruh wajah Alex kecuali bibir dan memeluk erat sang kakak bahkan dengan posisi Sia berada dipangkuan Alex. Dengan tegang Alex membalas pelukan Sia sambil mengelus punggung halus Sia yang terekpos, benar-benar gila, Alex dapat merasakan tubuhnya menempel sempurna dengan sang adik, dan juga apakah adiknya ini tidak memakai bra, karena dada kerasnya beradu dengan dada kenyal Sia, tak mau melewatkan kesempatan Alex pun menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sia, menghirup aroma manis segarnya dengan sesekali menempelkan bibirnya ke leher putih Sia.
"I love you too sayangnya kakak." bisik Alex ditelinga Sia, Sia pun merasa geli kala nafas hangat Alex menerpa lehernya. Alex yang melihat wajah Sia memerah, mencoba menggodanya dengan menggelitik pinggang Sia.
"Ahh Ahh geli kak Hahaha aduh ampun kak Hahah lepasin kak Hahaha." dengan susah payah Sia mencoba kabur dari sang Kakak yang mengunci pinggangnya dengan satu tangannya dan tangan satunya lagi menjaili dengan menggelitik pinggang Sia, Alex pun menikmati suara (desahan) tawa yang sudah lama ia rindukan, suara adiknya selalu mewarnai kehidupannya. Akhirnya Alex pun menarik Sia dan membaringkan disampingnya. Dengan menatap lekat dari samping wajah lemas Sia yang kecapekan digelitikinya.
"Hah hah kakak hah bener-bener jail banget hah." Dengan terengah-engah Sia protes tanpa menatap sang kakak.
"Hahah maaf soalnya kamu gemesin sih, kakak juga kangen sama tawa kamu.Disana kan kakak sendirian gada yang dijailin, maaf yaa sayangku." dengan nada sedih, pura-pura merengek, Alex mengambil tangan Sia dan menduselkannya ke pipinya. Sejenak Sia berfikir ternyata bukan dirinya saja yang selama ini kesepian tapi juga sang kakak, dengan perlahan Sia menengok menatap Alex dengan perasaan sedih, ia pun mendekat mengecup jidat dan menarik masuk kakak kepelukkan hangatnya. Dan memejamkan mata karena Sia lelah setelah digelitiki kakaknya, sekarang dia mendapatkan kenyamanan saat memeluk sang kakak, begitu pun dengan Alex membalas pelukan hangat Sia dan menduselkan kepalanya ke ceruk leher mencari kenyamanan. Keduanya pun terlelap dengan saling berpelukan, berbagi kehangatan.
Bersambung...
Hmhmhm sungguh modus sekali Alex org tidur diciumcium, dasar bujang lapuk 🤪
Btw lumayan panjang juga ini Bab ini dari Bab biasanya 1200kata ++
Jangan lupa vote, share dan komen guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Influence
RomanceAsiana Alegro putri semata wayang dari pasangan Konglomerat. Dikenal baik, berkharisma, tegas dan berpendidikan, indah sekali deskripsinya, tapi siapa sangka bahwa setelah lulus kuliah ia mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengangguran dengan duit...