Bab 10

17 0 0
                                    

Selamat membaca!

"Menikmatinya sayang?"

Suara yang tidak asing bagi Sia. DEG. Seketika Sia membuka matanya.

"Hah?kok ga ada orang?" Sia terlonjak dan menatap sekitar, matahari yang sudah menyingsing tinggi, cahayanya menembus gorden, membuatnya tersadar kalau ini sudah kesiangan, Sia bernafas lega ternyata kejadian yang dialaminya hanyalah mimpi. Mimpi yang erotis, benar-benar sepertinya kenyataan, sampai membuatnya merinding panas dingin.

"Tapi kenapa dimimpi itu gw denger suara Kak Alex ya?" Bingung Sia, apa mungkin karena selalu bersama jadi sampai suaranya terbawa mimpi?entahlah Sia tak lanjut memikirkannya, ia ingin segera mandi dan turun untuk sarapan, saat ingin turun kasur ia menyadari bahwa bagian pantatnya sedikit lembab, ketika membuka selimut, terlihatlah bahwa kasurnya basah, iya benar, Sia pipis dikasur alias ngompol.

"Astaga malu-maluin udah gede gini ngompol, bahaya ini kalo sampe ada yang tahu." kemudian bergegas untuk menarik sprei kemudian ia letakkan di dekat pintu kamar mandi dan kembali menyeka kasur dengan tisu basah dan mengeringkan dengan hair dryer, setelahnya pergi mandi dan turun untuk mencuci spreinya dengan mesin cuci. Saat turun Sia terpergok sang kakak yang ternyata sudah berada di ruang keluarga lantai satu.

"Udah bangun?" Tanya Alex yang menatapnya keluar dari lift, sembari memainkan iPad dipangkuannya.

"Ah iya kak, semalem gabisa tidur, jadi bangun kesiangan?Kakak udah sarapan ya?" gugup Sia sambil memeluk buntalan sprei.

"Belum, kakak nungguin kamu"

"Ah kalo gitu ayo sarapan sekarang, tapi Sia tarok ini dulu ya." ucap Sia sembari berjalan menuju tempat pencucian dan segera memasukkan cuciannya ke dalam mesin cuci dan menstartnya setelah memasukkan deterjen dan pewangi.Kemudian ia kembali ke meja makan setelah mencuci tangan, untuk bergabung sarapan bersama Alex. Setelah sarapan Alex mengajak Sia untuk bersiap dan pergi memilih gaun yang akan digunakan ke pesta yang diadakan besok malam.

"Wah udah lama ga ikut pesta perusahaan, yaudah Sia ganti baju dulu kak." Bergegas menuju lift ke lantai 3, dikamar ia duduk dimeja rias berdandan dengan makeup tipis, atasan berwarna Navy tanpa lengan dipadukan mini skirt putih diatas lutut dan rambut yang sedikit di catok bergelombang dan untuk sentuhan terakhir adalah semprotan parfume hadiah dari sang kakak, menyemprotkan parfum ke arah atas dan Sia berjalan dibawah tempat ia menyemprotkan parfume, sehingga wanginya menempel juga ke rambutnya serta tubuhnya, kemudian bergegas turun untuk menghampiri sang kakak yang sudah menunggunya.

" Bergegas menuju lift ke lantai 3, dikamar ia duduk dimeja rias berdandan dengan makeup tipis, atasan berwarna Navy tanpa lengan dipadukan mini skirt putih diatas lutut dan rambut yang sedikit di catok bergelombang dan untuk sentuhan terakhir ada...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AYO KAK BERANGKAT!" menarik Alex yang sedang fokus dengan iPad ditangannya.

"Iya sebentar sayang" Alex pun berdiri menghadap Sia setelah meletakkan iPad, terpaku dengan kecantikan Sia sangat indah untuk dipandangnya, benar-benar seperti Dewi kecantikan, Alex pun mengelus rambut Sia dan mencium wanginya.

"Oh kamu pakai parfume dari kakak." Tanya Alex masih menggenggam sebagian rambut panjang hitam dan bergelombang milik Sia.

"Iya dong, kan udah dibeliin harus dipake, yaudah berangkat yuk." menggandeng lengan Alex agar segera berangkat menuju butik yang sudah direservasi.

Bad Influence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang