Selamat membaca!
Pagi hari...
Sia gelisah dalam tidurnya karena merasakan sesak nafas, rasanya tubuhnya sedang terjepit benda berat, dengan kaget Sia membuka matanya, ahh ternyata dia ketiduran dikamar kakaknya, tapi kemana kakaknya sembari melihat kanan kiri, apa dia sudah bangun duluan, pdhl masih gelap, menghela nafas lega Sia pun bangun, tapi ada yang mengganjal di perutnya, begitu Sia menyibak selimut, ternyata disitulah kakaknya berada tertidur diatas perut dengan lengan melingkari pinggangnya, ternyata Alex yang membuat tidurnya berasa ditimpa pohon. Dan sejak kapan pula kakaknya tidur tanpa memakai baju begini, wah tapi otot punggungnya kenceng juga, hoho bukan maen, bagus juga badan kakaknya, raba boleh kali yak, saat akan meraba punggung Alex tibatiba Sia tersadar, astaga apa yang ia pikirkan, seperti wanita mesum saja, fix Sia harus segera cari pacar daripada berujung khilaf kan. Tanpa basa-basi Sia pun mengguncang pundak Alex.
"Kakak bangun, udah pagi nih!!" ujar Sia sembari melepas pelukan lengan Alex.
"Uhh jam berapa ini?" Balas dengan suara serak khas bangun tidurnya tapi dengan mata terpejam dan enggan melepas pelukannya.
"Udah jam setengah 6, lepasin dulu tangannya, Sia mau bangun!" dengan posisi duduk sambil menepuk lengan Alex.
"Kiss dulu" ujar Alex sambil menengadahkan kepalanya ke atas menghadap wajah Sia.
"Ya ampun kak kalo butuh belaian, cari pacar sana! Umur kakak juga udah cocok buat nikah, lepas" sembari melepas lengan Alex yang sedang terkejut dengan ucapan Sia. Adiknya tau saja kalo Alex memang butuh belaian, di umurnya yang sudah 27 tahun tentu saja ia mendambakan sentuhan wanita dan wanita yang ditunggu Alex tidak lain dan tidak bukan adalah Sia karena dia tidak butuh belaian dari wanita lain, hanya Sia saja yang selalu ia dambakan sejak pertama kali wanita itu datang dihidupnya. Dengan senyuman anehnya Alex melirik Sia yang akan turun kasur tanpa basa-basi Alex menarik pinggang Sia kembali kekasur, mengukungnya dan menghujaninya dengan kecupan dijidat, pipi, mata, hidung dan dagu (bibir aman guys).
"Kalo kamu gamau cium kakak, biar kakak aja yang cium kamu!" Sambil menjulurkan lidahnya meledek sang adik.
"Dahlah males" ujar Sia kesal dan segera pergi ke kamarnya dan tidak lupa pula dia membanting pintu kamar kakaknya. Brakk!
"Astaga galaknya, baru juga itu yang gw cium, belum yang lain." ujar Alex dengan wajah tersenyum, ketika adiknya sudah pergi dari kamarnya ia pun lanjut tidur.
Sesampainya dikamar Sia
"Gila kali kak Alex, bikin berdebar aja, masa udah umur segini nyium sampe semuka, sampe ngukung gw dikasur lagi, emang boleh begitu? Kalo gw khilaf gimana? Eh tapi semalem gw juga nyium dia semuka sih, eh tapi kan gapapa soalnya gw lagi seneng, yekan yekan, apa gw perlu cari pacar? hormon wanita gw keknya udah ga ketahan, secara 22 tahun jomblo, butuh belaian lakik kan, kalo begini terus bisa khilaf ini. Dah ahh ganti baju dulu dan nge-gym! Biar tubuh tetap sehat dan indah pastinya, setelah itu baru lanjut cari pacar." Sia pun segera menuju lemarinya untuk berganti pakaian dan pergi ke ruang Gym.
Ruang makan
Sia yang sudah selesai nge-gym pun turun kebawah untuk sarapan, namun ada yang aneh, tumben Papa Mamanya tidak ada. Hanya ada Bi Ina yang sedang mempersiapkan sarapan.
"Bi Ina, Papa Mama kemana kok belum turun?!" tanya Sia sembari duduk di kursi meja makan.
"Oya non, Tuan sama Nyonya tadi pergi lari pagi keliling perum, mungkin lagi ngobrol sama tetangga makanya belum pulang." Ucap bi Ina disela-sela mempersiapkan roti panggang.
"Oh gitu, yaudah Sia sarapan duluan aja deh." dengan cepat Sia mengambil Rotinya dan mengolesnya dengan selai Srikaya namun sesaat sebelum sang Roti masuk kemulutnya, ternyata ada mulut lain yang lebih cepat menyambar roti buatannya, tidak lain dan tidak bukan adalah sang kakak.
"Aishh kakak ini, bikin sendiri dong, Sia laper ini, main samber aja." singut Sia sembari melotot kesal. Sedangkan Alex hanya mengunyah rotinya sembari mengacak Rambut Sia.
"Suruh siapa ga bangunin kakak untuk sarapan." Ujar Alex santai dan mulai mengambil salad sayur dan buah ke piringnya. Sia ingin membantah namun dia malas berurusan dengan sang kakak, perutnya sudah meronta untuk diisi. Setelah selesai Sia segera kembali ke kamarnya begitupun dengan Alex. Pukul 09.30 Sia sudah janjian dengan temannya untuk mengunjungi museum jadi ia segera mandi dan bersiap-siap. Saat turun Sia mendengar suara riweuh dibawah, ternyata teman kakaknya berkunjung, temu kangen kali yak.
"Oh ada Sia, lama ga ketemu makin cantik aja, pagi gini udah rapih aja mau kemana dek?." Ucap Regan salah satu dari tiga teman Alex, sedikit penjelasan Alex memiliki 3 sahabat dari SMP yaitu Regan Chandrawira anak ketiga dari keluarga menengah ke atas, keluarganya PNS semua di berbagai bidang, kecuali dirinya yang sekarang freelance sebagai IT dan juga hacker, memiliki sifat riang dan akan serius saat bekerja statusnya jomblo, kemudian Bara Kyler seorang dokter, anak tunggal dari keluarga pemilik rumah sakit ternama dikota tersebut dan memiliki cabang dibeberapa kota lainnya, memiliki sifat ramah tapi lebih banyak diam bila sudah fokus membaca, statusnya jomblo soalnya lebih banyak ngedate sama buku dibanding sama cewe, terakhir Samuel Roderick pemuda keturunan bule adalah penerus perusahaan keluarga Roderick entertainment, perusahaan yang bergerak di industri hiburan, Sam memiliki sifat yang dingin namun penyayang bagi orang terdekatnya, statusnya adalah duda beranak satu, karena mantan istrinya lebih memilih karir dibanding mengurus dirinya dan anak semata wayang mereka yang berusia 5tahun.
"Oh Hai Kak Regan, biasalah anak cewe, mau jalan-jalan dong." Sambil menghampiri Regan dan yang lain.
"Udah punya pacar dek?."ucap Sam nyeletuk
"Belum kak, cariin dong haha." jawab bercanda Sia, karena aktor dan model cowo di agensi Sam sungguh super ganteng, kalo dapet satu Sia bakal sangat bersyukur.
"Masih kecil sok sok minta cariin pacar." Ucap Alex bergabung setelah kembali dari dapur membawa minuman dan cake.
"Kecil dari mana Sia udah gede ya, udah 22 tahun, udah siap menikah, banyak yang ngantri cuma emg belum nemu aja sesuai kriteria." ucap Sia sembari mengibaskan rambutnya seolah menebarkan pesonanya, memang benar banyak lelaki yang ngantri dan sering menghampirinya tapi setelahnya Sia malah dighosting, benar benar bajigurr sekali para lelaki itu.
"Hahah kalo banyak yang ngantri buruan bawa pacarnya kenalin ke kita." Ucap Bara yang baru menyelesaikan baca bukunya. Sungguh Sia kesal sekali, kenapa para teman kakaknya ini harus membahas soal pacar berpacaran, ehh tapi bukankah mereka juga jomblo, cih jomblo ngejek sesama jomblo.
"Cihh kak Bara jangan nyindir deh, sendirinya aja jomblo, geng kalian jomblo semua, atau jangan-jangan kalian ini adalah kaum-." Upsss Sia sengaja mengatakannya menggantung untuk mengalihkan topik.
"Kaum?kaum apa maksud kamu?eeh kok kayak ga asing..kaum...kaum pelangi maksudnya?!." Ucap Regan dengan berteriak, Alex, Bara dan Sam pun juga terkejut, bisa bisanya mereka dituduh kaum pelangi, sorry aja kami masih doyan selengki dan gunung, yekali pedang x pedang. Sia pun tertawa melihat wajah terkejut mereka, saat Regan hendak berdiri menarik Sia untuk diberi hukuman, dengan cepat Sia berlari menghindar.
"Bercyandaa kak bercyandaa hahah, yaudah Sia pergi jalan dulu bye!" pamit Sia sembari berlari menuju pintu dan melambaikan tangan. Sang kakak dan temannya pun hanya menghela nafas dan menggeleng kepala tak habis pikir.
Bersambung...
..
..
..
..Btw Sia sekarang udah kagak canggung ke Alex jadi dah balik mulut jeplaknya😭...
Jangan lupa vote dan komen✨✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Influence
RomanceAsiana Alegro putri semata wayang dari pasangan Konglomerat. Dikenal baik, berkharisma, tegas dan berpendidikan, indah sekali deskripsinya, tapi siapa sangka bahwa setelah lulus kuliah ia mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengangguran dengan duit...