Sia meminta Sarah untuk memijitnya, karena Sarah jago pijit, Sarah pun segera menghampiri Sia setelah menyiapkan keperluannya. Sedangkan Sia sudah berbaring telanjang yang hanya ditutupi kain. Sarah pun memulai pijatannya.
"Gimana kabar ibumu Sar?" Tanya Sia berbaring telungkup dengan mata terpejam.
"Sudah pulih non, makasih juga sudah ngirimin vitamin, padahal saya bisa beli sendiri, uang yang non kasih masih sisa banyak" ucap syukur Sarah, majikannya ini sangat baik, Sarah sudah menganggapnya sebagai kakak panutan, umur Sarah dibawah Sia, sejak lulus SMA ia direkrut Sia, dan sekarang sudah tahun ke 3 ia bekerja sebagai pelayan pribadinya, dan juga Sia mengkuliahkan Sarah, karena bakat kepintaran seperti Sarah akan sayang bila hanya menjadi pelayan pribadi, sehingga Sia ingin menaikkan derajatnya dengan menjadikan seorang yang lebih terpelajar, ya Sia memang sudah memikirkan kedepannya ia akan menjadikan Sarah sekretaris pribadinya, namun sampai saat ini ia malah bersantai menikmati hidupnya tanpa bekerja.
"Syukurlah kalau gitu, sisanya uangnya kamu bisa pake buat yang lain, biasanya anak kuliah banyak kebutuhan, apalagi kamu tingkat akhir kan." Balas Sia menikmati pijatan dikakinya.
"Makasih ya non, dan bulan depan aku udah mulai magang di perusahaan bakal jarang dirumah, non gapapa aku tinggal?" ucap Sarah akrab, bagaimanapun umurnya tidak jauh dari Sia, dan nonanya pun mengijinkanya untuk bicara santai.
"Oh udah mulai magang, santai aja, aku udah biasa kamu tinggal, fokus aja sama magang dan tugas akhir kamu, setelah itu baru kita fokus membangun karir bersama hehe." Ucap Sia sembari memberikan kepalan tangannya untuk menunjukkan ia bersemangat.
"Oke siap bossku, Sarah siap mendampingi"balas Sarah mengacungkan kepalan tangannya ke kepalan tanga Sia, seolah bertos ria, keduanya tertawa dan melanjutkan kegiatan.
Sore hari
Sia tengah di dandani oleh MUA yang sebelumnya sudah di booking untuk kerumah, bersiap untuk ke pesta yang akan diadakan nanti malam. Persiapan yang dibantu oleh 5 orang, yang salah satunya bi Ina lebih tepatnya bi Ina adalah tim hore yang tak hentinya memuji kecantikan Sia, dan memotret serta mengirimkan fotonya ke sang Nyonya dan tak lupa grup rahasia, ya grup rahasia berisi para pelayan yang menjadi fans nona mereka sendiri, ya siapa sangka kalau ternyata Bi Ina ini admin grup.
Disisi lain Alex dalam perjalanan kembali kerumah untuk bersiap dan menjemput Sia, diikuti oleh mobil Jay, yang nantinya mereka akan berangkat bersama, tentu saja Jay yang akan jadi supir. Sesampainya dirumah Alex pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri, dan melirik ke arah kamar Sia yang ramai sedangkan Jay sudah diarahkan ke kamar tamu oleh para pelayan.Sejam kemudian
Alex sudah bersiap dengan tuxedo yang melekat pas ditubuhnya, rambutnya yang disisir rapih kebelakang, membuat aura lelaki mahalnya semakin menguar, jangan lupakan parfume dengan aroma yang maskulin, ia pergi ke kamar Sia untuk mengajaknya berangkat, sebenernya ia berpikir Sia akan canggung padanya setelah kejadian tadi malam, tak urung ia segera menepis bayangannya dan masuk ke kamar Sia yang pintunya terbuka, disana Sia sudah berdiri membelakangi jendela, cahaya Oren menyinarinya dengan gaun putihnya yang melekat indah ditubuhnya, rambut yang bergelombang serta hiasan berlian menghiasi rambut hitamnya sedang tersenyum manis, membuat Alex terpesona sampai jantungnya berdetak tidak karuan, ia menyadari bahwa dirinya sudah jatuh, jatuh sejatuh-jatuhnya kepada Sia, tidak ada perempuan yang bisa membuatnya segila ini, ia bahkan rela untuk melawan dunia jika itu demi mendapatkan Sia, terjatuh dalam lamunan, Alex tak menyadari bahwa ia dipanggil oleh Bi Ina.
"Tuan tuann... Tuan Al.. TUANNN!" teriak bi Ina.
"Eh Oh Ya, apa bi?!" jawab Alex terkaget-kaget, setelah diteriaki dan digoncang bi Ina, membuat seluruh perhatian tertuju padanya dan menahan tawa.
"Itu lho, coba tuan foto dulu sama non Sia disana, bibi mau nge pap buat nyonya." Ucap bibi menjelaskan, sedangkan Alex mengangguk dan berjalan ke arah Sia.
"Cantiknya keterlaluan, kesayangan kakak." Puji Alex sembari menarik pinggang Sia untuk berpose foto.
"Makasih, kak Al juga ganteng banget." Saling tersenyum melupakan kecanggungan diantara mereka Sia menyatukan kedua tangannya, berpose dan membiarkan tangan Alex bertengger dipinggangnya, serta Alex yang tidak melepaskan tatapan matanya ke wajah Sia, sedangkan Sarah, bi Ina bahkan tim MUA pun bersaing mengambil foto terbaik, tentu saja tim MUA sudah diberi izin, supaya makin banyak berita tersebar mengenai kemeriahan pesta perusahaan ini, banyak juga rejeki yang akan menghampiri karena sudah mendandani putri konglomerat ternama. Sesudahnya keduanya segera pamit untuk berangkat ke hotel, yang ternyata sudah ditunggu oleh Jay, baik Sia dan Jay sudah saling mengenal karena orangtua mereka.
Hotel Ankara
Hotel bintang 5 termahal, ballroom dan outdoor sudah disulap menjadi istana mewah modern untuk menyambut pesta perusahaan konglomerat ternama, dekorasi keemasan, makanan dan minuman berkualitas tinggi, para tamu undangan jajaran orang terkenal, hanya orang yang 'memiliki nama' yang dapat menghadiri pesta ini, parkiran pun sudah dipenuhi mobil-mobil mewah harga miliaran padahal ini baru pukul 06.30pm, yang menandakan bahwa acara ini adalah acara yang dinantikan, penting tidak boleh dilewatkan, fotografer dan para wartawan pun diseleksi untuk hadir diacara ini, apalagi mengenai sang calon penerus perusahaan yang pagi ini sudah meledakkan dunia entertainment, tentu saja sangat dicari-cari beritanya, bahkan yang ditunggu akhirnya tiba, sang penerus tahta,
Alexander Bargen Harrison dan Asiana Alegro, ya mereka berbeda nama belakang karena nama Alex tidak diubah untuk menghargai nama peninggalan orang tuanya, namun itu pun tidak dapat mempengaruhi bahwa ia tetap penerus tahta sah dari keluarga konglomerat Alegro.
Baik Alex dan Sia turun dari mobil setelah pintu dibuka dan diarahkan menuju panggung backdrop untuk berfoto, baik Alex dan Sia, berpose tersenyum, bahkan ada fotografer yang menyuruhnya memberikan heart sign, kedua pasang adik-kakak itu pun kompak memberikan finger sign, yang membuat kehebohan tersendiri dikalangan fotografer, kemudian berganti pose Alex yang meletakkan tangannya dipinggang Sia seolah menunjukkan bahwa ia pemiliknya, dan Sia pun membalik badannya, saling berhadapan , menunjukkan punggungnya, menempatkan tangannya ke dada Alex, kepalanya menengok kesamping ke arah para fotografer, mengedipkan sebelah matanya dan mengangkat satu kakinya, ia sengaja berpose centil begitu, untuk mencairkan suasana, membuat semuanya tertawa, ternyata konglomerat pun bisa bersikap konyol, mereka tahu cara mengambil hati orang sehingga menciptakan image yang baik dan ramah dikalangan masyarakat, setelahnya turun dari panggung berpegangan tangan, menuju ke ruangan khusus sebelum pergi ke ballroom untuk acara utama."Wah dekorasinya elegant dan mewah, 11 12 sama istana kerajaan" Sia mengagumi keindahan dekorasi ballroom dari cahaya lampu, warna ruangan yang didominasi putih, emas, dan juga wewangian bunga yang tersebar disetiap sudut ruangan dari ruang khusus.
"Iya kamu benar sayang, ini pantas untuk memamerkan posisi keluarga kita" jawab Alex sembari memperhatikan gerak-gerik Sia yang memandang kagum ruangan, bahkan sejak dari rumah,mobil, pandangan Alex tidak teralihkan dari Sia, benar-benar dipandang seolah tidak ada yang lebih indah selain gadisnya.
"Yeah, thanks to kak Jay yang jadi penanggung jawab acara." ucap Sia menyenggol lengan Jay yang berada disebelahnya sedang memakan dessert untuk menambah energi sebelum pergi mengurus persiapan pesta.
"ITS my pleasure." Jawab Jay singkat sambil tersenyum setelah menenggak segelas air, dan berpamitan untuk pergi, yang membuat Alex dan Sia hanya berdua diruangan tersebut, sementara waktu masih 1jam lagi untuk pesta dimulai.
![](https://img.wattpad.com/cover/352221340-288-k339087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Influence
RomanceAsiana Alegro putri semata wayang dari pasangan Konglomerat. Dikenal baik, berkharisma, tegas dan berpendidikan, indah sekali deskripsinya, tapi siapa sangka bahwa setelah lulus kuliah ia mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengangguran dengan duit...