....
Bab 2.
Saat ini Ashila berada di dalam kamarnya, terduduk di depan meja belajarnya. Pikirannya terpenuhi oleh sosok mantannya. Kejadian saat di sekolah pun kenangan saat masih bersama dengannya.
Sejenak gadis itu menghela nafas berat. Mengambil sebuah pulpen di tempat pensilnya, dan membuka buku hariannya. Tangan lentiknya mulai menari diatas lembaran kosong pada buku tersebut. Mengisinya dengan kata-kata.
Inilah kebiasaan barunya, jika sedang merasa galau dan gundah. Mencatat segala keresahannya pada buku diary miliknya.
__________________________________________________
Diary 22.2
__________________________________________________
Tuan bisakah kamu berhenti? tatapanmu seolah menarik ku untuk kembali. Tatapan mata mu itu membuat ku rindu dan merasa sakit secara bersamaan. Kamu bukan lagi milikku dan tidak akan menjadi milikku kembali, kenyataan yang begitu menyakitkan.Hubungan kita memang telah usai, tapi aku merasa masih terikat dengan dirimu. Aku pun merasa kisah kita belum benar-benar berakhir, nyatanya masih kamulah pemenangnya. Dan aku ingin kisah ini berakhir tanpa kelanjutan, karena aku tidak mau merasakan sakit yang sama untuk kesekian kalinya.
-Ashila Azzafira.
__________________________________________________
Ashila menutup kembali buku hariannya, menaruh dengan rapih pada meja belajarnya. Selepasnya gadis itu merapihkan buku, yang akan dipelajari besok di sekolah.
Lalu gadis itu pergi berbaring di kasur empuk miliknya, berkelana di alam mimpinya.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
For 22 [ the end ]
Ficção Adolescente💐💐💐💐. 💐💐💐💐. 💐💐💐💐. ATTENTION WARNING ⚠️ . CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI!! DILARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT CERITA INI! ========== Karena melepas mu butuh kesiapan yang besar -22.2 ... Ini ceritaku, Ashila A...