Ini salah. Seharusnya aku sembuh dengan sendirinya, dengan waktu. Bukan dengan orang baru atau pun kembali bersama orang lama.
-As....
Disinilah Ashila berada, di dalam sebuah ruangan bioskop dengan Asta di sampingnya. Mereka tak banyak bicara, fokus pada film yang sedang tayang.
Asta lah yang membayar tiket bioskop, padahal Ashila sudah akan mengambil uangnya namun pemuda itu mencegah dan membayar dua tiket untuk mereka. Bahkan pemuda itu menawarkan Ashila untuk membeli makanan, tetapi ditolak halus olehnya dan hanya menerima minum yang dibeli dari uang milik Asta.
Ternyata Asta tak secuek yang di pikiran Ashila, dia lelaki baik juga asik. Ashila mengetahuinya saat mereka menunggu waktu film sebelum di mulai, saat itu mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol random. Dan bermain game bersama di ponsel mereka. Ah lebih tepatnya game milik Ashila di mainkan Asta.
Dan kini mereka sudah berada di pertengahan film. Bohong jika sedari awal Ashila tak merasa dejavu, pikirannya terus menerus menampilkan ingatannya saat bersama Gio secara berulang.
Nyatanya tempat itu begitu melekat di ingatannya.
Ashila terdiam, pun merasa tersindir dengan salah satu scene dimana sang pemeran utama mengatakan.
"Kamu masih mencintainya, aku cuma pelampiasan mu? lelaki yang kamu harapkan bisa membantu mu melupakannya."
Rasa bersalah melingkupi hatinya, nyatanya dia salah. Sangat salah. Tidak seharusnya dia movie date bersama Asta jika di hatinya masih tertera Gio didalamnya.
Semakin merasa bersalah ketika dia mengharapkan jika yang duduk disampingnya adalah Gio. Lelaki itu yang ada di pikirannya.
Film pun selesai mereka keluar dari bioskop beriringan. Namun Ashila terus terdiam, hanya berbicara seperlunya ketika diajak Asta mengobrol.
"Mau langsung pulang?" tanya Asta.
Ashila mengangguk menanggapi, "Iyaaa, udah larut juga."
"Okee."
Motor yang dikendarai oleh Asta pun berjalan melintasi jalanan yang cukup ramai dominan anak remaja yang sedang bermalam mingguan. Tak ada percakapan diantara keduanya, hingga mereka sampai di rumah Ashila.
Ashila pun turun, dan mengucapkan terimakasih kepada Asta. Setelahnya berjalan masuk selepas Asta pergi dari pekarangan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For 22 [ the end ]
Fiksi Remaja💐💐💐💐. 💐💐💐💐. 💐💐💐💐. ATTENTION WARNING ⚠️ . CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI!! DILARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT CERITA INI! ========== Karena melepas mu butuh kesiapan yang besar -22.2 ... Ini ceritaku, Ashila A...