Chap 6

55 11 1
                                    

Jam 10 pagi Remy sudah berada di ruang kerja Reagan. Mereka akan melakukan pertemuan untuk mediasi atau saran hukum atau apalah itu, masih untuk gugatan hak asuhnya atas Shawn.

Tangannya mengetuk ngetuk meja kerja, duduk di kursi kayu yang ia biarkan miring menghadap rak buku di sisi. Sekretaris Reagan baru saja keluar dari ruangan untuk menginformasikan bahwa si pemilik ruangan sedang keluar menemui klien.

Remy orang yang teratur, ia akan datang sesuai waktu janji temu, tidak pernah terlambat bahkan ketika orang lain melakukan hal sebaliknya dan berujung membuatnya kesal.

Lalu pintu terbuka, menampakkan sosok Sheya yang berdiri di ambang pintu. Tatapan mereka bertemu, bisa Remy lihat wajah sayu wanita itu dengan matanya yang sembab.

Sheya mengalihkan tatap lebih dulu, ia melangkah ke sofa yang ada di tengah-tengah ruangan, duduk di sana.

Reagan datang sepuluh menit kemudian, membuat Remy ingin mengumpatinya. Pria itu tersenyum sopan pada Sheya sebelum meletakkan setumpuk kertas di meja kerja.

"Aku sudah bilang jam 11, kenapa kau memajukan jadwal seenakmu." Ucapnya pada Remy diikuti dengusan kesal.

Remy berdecak, "Kau tahu jadwal pekerjaanku yang padat."

"Memangnya hanya kau yang punya pekerjaan."

Sheya mengernyit, menatap Remy dan Reagan bergantian.

Pandangan Reagan berpindah pada Sheya yang bangkit dari duduk. Ia menunduk dan tersenyum sopan sebelum menghampiri dan mengulurkan tangan, menjabat tangan Sheya yang sudah lebih dulu terulur "Reagan Larten, Penasihat hukum untuk gugatan ini."

"Sheya Clark." Ucap Sheya memperkenalkan diri setelah melepas jabatan tangan Reagan.

Remy meninggalkan kursi di depan meja kerja, ia ikut duduk di sofa di sisi yang jauh dari Sheya.

Reagan menarik kursi kayu di sisi perapian dan duduk berseberangan. Pria itu membuka map cokelat, membaca berkas di dalamnya.

"Baik kita mulai, langsung saja. Jadi nona Clark, menurut data yang kami terima bahwa anda dan tuan Daminan memiliki seorang anak biologis yang kini berusia 4 tahun. Tuan Damian sama sekali tidak mengetahui keberadaan anak itu sampai kalian tidak sengaja bertemu kembali belum lama ini." Reagan meletakkan map di meja, menatap Remy dan Sheya bergantian. "Menurut undang-undang hukum negara, yang nona Clark lakukan itu melanggar hukum."

Tangan Sheya bertaut hingga bukubuku jarinya memutih. "Saya memutuskan untuk melahirkan anak itu sendiri."

"Atas dasar? Apa nona pernah memikirkan bagaimana tuan Damian yang selama ini hidup tanpa mengetahui bahwa putranya hidup di luar sana."

"Hubungan kami berakhir, saya juga tidak tahu dimana keberadaannya setelah kami berpisah." Sheya melirik Remy. "Jadi keputusan untuk melahirkan anak adalah pilihan saya sendiri."

"Tapi mengapa saat pertama kali bertemu anda tidak memberitahu tuan Damian yang sebenarnya?"

Remy mengernyit, ia memang meminta Reagan memihaknya tapi apa pria itu tidak keterlaluan?

Reagan menarik napas, wajahnya serius. "Membesarkan anak bukan cuma soal pilihan untuk melahirkannya atau tidak. Mereka butuh kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya. Mereka butuh finansial yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan juga pendidikan. Dan hal itu tidak bisa anda lakukan, melihat dari catatan keuangan di rekening anda."

***

Langkah keduanya sudah terayun keluar dari ruang kerja Reagan. Pertemuan selama lebih dari dua jam itu tidak mendapatkan keputusan apapun. Sheya masih bersikeras mempertahankan hak asuh Shawn, juga Remy yang tidak akan menyerah semudah itu.

The Lost and FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang