Jika di tanya bagaimana perasaan gibran, maka dia akan menjawab senang, bahagia, lega, dan berbagai perasaan senang lainnya
Masalahnya adalah liam, iyap sang empu ga mau di ajak menikah karena ingin menjalini kisah pacaran nya terlebih dahulu, sedangkan bapak kita ini sudah kebelet kawin ^^
Pagi hari ini adalah waktu yang pas untuk gibran metime dengan liam, gerald terkecuali, kadang daddynya udah anggep tuh anak parasit, suka gangguin waktu ehem ehem nya pak bran
Ada aja tingkahnya
Dan hari ini gibran akan manfaatin waktu dengan sebaik baiknya
Jam menunjukuan pukul 7 pagi, liam sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan keluarga gibran, tadi malam nenek gerald datang berkunjung dan alankah terkejutnya mama gibran saat melihat liam untuk pertama kalinya begitu pula sang papa, beliau meminta maaf atas kesalahan anaknya di masa lalu, dan liam tidak mempermasalahkan nya karena itu sudah dia anggap masa lalu
(Disclmer: kalo udah ada word yang kayak di atas maaf yah harus baca ulang soal nya lupa lupa inget><)
"Bun mau bantuin dong!" Liam menoleh karena mendengar suara gerald, lantas liam berjongkok kemudian mencium pipi gerald
"Pagi sayang"
"Pagi buna, umm ada yang bisa gerald bantuin?" Ucapnya
Liam tersenyum melihat gerald yang masih memggunakan piyama nya "ada, tolong banguni daddy yah, habis itu ajak mandi baru kita makan"
"Ai ai buna!" Gerald berlari setelah memposekan gaya hormat kepada liam
Di kamar gibran sudah siap dengan baju kemeja hijau yang ia bebaskan kancingnya, memperlihatakan kaus oblong putih dan celana pendek berwarna cream
Lalu gibran mendengar suara pintu terbuka, ia menoleh melihat gerald yang berjalan ke arahnya
"Dad, di suruh buna mandi habis tuh makan"
"Lha? Daddy udah mandi ni ga liat?" Tunjuk gibran pada anaknya
"Is, yah mandiin gelard lah daddy!"
"Kamu sudah besar bisa mandi sendiri, silah kan pangeran tempat kamar mandi daddy di persilahkan untuk mu, daddy mau ketemu buna dulu bye" gibran berjalan keluar meniggalkan gerald yang menahan gondok
"Awas aja, yah daddy" gumamnya sambil berjalan ke arah kamar mandi
Suasana rumah tampak cerah, banyak obrolan di meja makan tadi, papa mama gibran senang dengan kehadiran liam, ia mampu membuat suasana yang dulunya monotoon kini kembali hangat layaknya keluarga cemara
Liam juga merasah senang berada di keluarga gibran, lain dengan gerald, anak itu menyimpan kekesalannya kepada sang daddy dan terpaksa memperlihatkan fake smile kepada liam agar liam tidak memikirkan hal aneh
"Oke seng, karena hari ini aku free kamu mau kemana?" Tanya gibran pada liam
"Seng?"
"Iya seng, seng itu panggilang sayang ku ke kamu, adu.... lemot banget sih ayang gue pen di tiduri" gemas gibran sambil memeluk leher liam
"Ck, kamu sih pake bahasa asing, kan aku ga tau"
Sak kareb mu lah.
"Oke serius yah seng, jadi kamu mau kemana?"
Liam berfikir, terlintas di otaknya adalah timezone, karena sudah lama dia ga kesana, tapi mengingat gerald yang di rumah sendiri membuatnya tak tega, mama papa gibran juga sedang di luar, eh tapi gerald di ajak kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY! (HIATUS)
Short StoryLapak [BL] harap bijak memilih book! Homophobic/homophobia harap jauh-jauh! . . . . . . . . . . . . berawal dari masa SD hingga di jenjang kuliah liam argantara selalu mendapatkan bullyan dari gibran putra pangestu hingga pada suatu hari liam harus...