-4

2.7K 166 11
                                    

Jangan lupa vot & coment

-teken bintang nya kak gpp

Love jinx

Saat kejadian di mana gibran penuh lebam dan liam yang mengobatinya, saat itu juga.....liam merasahkan hal aneh tapi dia tidak tau, saat dia mendapat sisi lembut dari gibran membuatnya se akan tersengat listrik

Memikirkan bagai mana tatapan itu, tatapan lembut yang baru pertama kali liam lihat dari gibran

Rasa bahagia ketika gibran peduli akannya

Namun....

Liam masih saja benci!, akan perlakuannya yang terbilang pelecehan?

Namun liam tak mau melaporkan gibran ke bunda nya

Sebenarnya kenapa liam?

Bukannya dia yang membuat liam tak memiliki teman? Ah hanya satu masih ingat glen? Dia ternyata teman diam diamnya liam

Jika terang tetangan tentu saja liam tau seperti apa ending nya

Huh

Saat ini liam sedang berada dalam kelas, rasa ingin ke kanti sangat malas bukan mager rasanya sangat berat jika harus keluar kelas

Di sisi lain dirinya pun sedang lapar

Setelah ber ba bi bu bergelud dalam pikiran akhirnya liam memutuskan pergi menuju kantin

Seperti biasa tak ada sapaan untuk nya yah kalian pada tau kenapa penyebab nya bukan?

Berjalan dengan santai mengabaikan wajah ingin menyapa diri nya namun tak bisa karena mereka tau apa yang terjadi setelah nya

Kaki liam telah sampai di kantin mendudukan dirinya di meja yang sepi menjadi seperti nerd sangatlah membosankan jadi begini rasanya di jauhi

Memesan puding susu dan jus jeruk, lalu memakan dengan santai dan tenang

Tiba tiba terlintas di pikiran liam untuk membelikan gibran cemilan sedari tadi dia belum melihat sosok tegap itu

Tunggu? Liam membelikan untuk gibran? Di mana rasa bencinya hilang? Ah liam pun tak tau

Mengambil dua bungkus roti dan satu air mineral pergi menuju kelas gibran berharap dia akan menemukannya

Saat di perjalanan dia malah melihat gibran dan satu gadis sedang mengobrol parah nya mereka sangat dekat si gadis bergelayut manja di tangan kokoh itu

Sedangkan gibran hanya diam tapi.....wajah nya menggambarkan jika dia nyaman bersama gadis itu

Huhhhh

Menghela nafas sejenak lalu pergi dari sana lebih baik dia tak mengganggu waktu mereka

Tapi apa ini?! Sakit?, dan ada r-asa cemburu? Ahhh yang benar saja

Huh!

"Etsss, buat gue kan?"

Lamunan liam terhenti karena suara dari remaja yang ada di samping nya sambil mengambil roti tersebut

"Iya ni ambil" liam menyodorkan kedua roti itu

"Dua dua nya? Lo kagak mau?"

"Ga, aku dah makan tadi di kantin"

"Okeh, air nya kalo boleh untuk gue aja sekalian"

Liam hanya terkekeh bagai mana pria bongsor sangar ini bisa seperti anak kecil

"Umm, glen kamu pernah gak ngerasain cinta?"

Untuk sejenak suasana menjadi hening pertanyaan liam masih di cernah oleh glen detik kemudian glen pun menjawab

"Pernah, gue lagi masa jatuh cinta sekarang" ucap nya santai

"Tapi, orang yang kamu suka ituuu, dia benci kamu gak?"

"Ga, gue sama dia baru kenal, dia lucu orang nya, tapi dia belum pekak kalo gue suka sama dia" ujar glen dengan raut wajah sedikit sedih

"Yang sabar glen, nanti orang itu pasti bales perasaan kamu kok aku dukung" ucap liam menepuk bahu glen

'Gue suka lo yam' batinya tersenyum manis ke liam

"Wahh!!, glen kamu kalo senyum manis yah" tangan itu mencubit kedua pipi glen gemas

Membuat sepasang mata elang menatap dengan marah dan cemburu

Jam kuliah sudah selesai glen pamit pulang duluan setelah menawarkan ingin mengantar liam pulang dan dengan halus nya liam bilang

'Ga usah glen'

Dengan sedikit pedebatan akhirnya glen mengalah dan memilih pulang duluan padahal dia masih mau menghabiskan waktu bersama liam

Berjalan dengan santai menuju gerbang kampus tiba tiba tangan kekar menarik nya dengan kasar membuat liam meringis sepertinya tangan nya akan memerah

"Akhh!"

"G-gibran lepas sakit bran" lirih nya namun bagaikan angin gibran tak merespon malah makin menarik liam ke arah parkiran

"Shhh"

Akhirnya gibran berhenti dan menatap yang lebih kecil, dia masih menunduk sepertinya takut

"Siapa tadi?" Dengan suara datar dan santai terkesan sangat mengintimidasi liam sekarang

"S-siapa?" Beo liam

"Lo gak usah sok pikun anj, gue liat lo sama cowok lain di taman dan itu siapa?!" Tegas nya dan menekan di setiap kata

Liam tiba tiba sangat jengekel pria jangkun di depannya ini kenapa? Apa yang buat dia kayak gini

"Dan aku tanya, siapa cewek yang sama kamu tadi?" Tanya liam

Dan gibran terdiam bagai mana liam tau?

"Diem kan? Jadi buat apa kamu ngurusin hidup aku!" Liam tak mau kalah dia pun menekan kan kata kata nya membuat gibran menggeram marah

Plak!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi putih itu dan sang empu langsung menoleh dan memegang pipi nya sangat panas prenddd rasanya

Sakit

Pen nangis

Rasa kecewa

Benci

Jadi satu bulir asin kini jatuh membasahi pipi nya dan sekarang dia terlihat lemah berlari meninggalkan gibran yang tak percaya apa yang terjadi

"Bangasat! Arghhhh" umpat nya memegang kepala nya setelah apa yang dia lakukan

Liam berlari menjauh dari gibran sambil terisak dan memegang pipi nya yang merah



"Hiks.....bunda rasah nya gak enak bunda, liam gak mau jatuh cinta hiks, pergi pergi pergi kalian" memukul dada nya berharap rasa suka nya pada pria brengsek itu hilang namun nihil

Semakin dia membencinya malah semakin dia menyukainnya liam benci

Berakhir dengan menangis hingga lelah dan tertidur lelap

Sesekali dia akan terisak kecil saat memikirkan kejadian tadi



Sindrom pendek nya kebiasaan hadeee
Tapi maaf ya cuma bisa segini

Happy reading~📖📖

BULLY! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang