Jangan lupa vot & coment
-teken aja bintang nya kak gpp
jinx mingwa
Bep
Bunyi tersebut membangunkan pemuda manis yang sedang tertidur perlahan ia membukakan mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk di mata nya
Bangun dari kasur nya menuju kamar mandi untung saja hari ini ia tak ada kelas jadi liam bisa mengabiskan waktu nya dengan menonton series nya yang sempat tertunda
Ia selesai mandi dengan menggunakan baju santainya
Baju casual yang liam kenakan adalah baju t-shirt abu-abu dengan lambang adidas di sampingan nya dan celana pendek selutut melihatkan lutut dan kaki nya yang putih
Berjalan ke arah dapur menyiapkan sarapan untuk nya se orang ia bosan jika melakukan apa pun sendiri
Mengambil roti dan mengoleskan selai di atas nya lalu duduk di dekat tv dan menyalakan nya
"Bunda kapan pulang yah kangen~" liam bergumam sendiri lalu memakan roti nya sambil meliahat tayangan yang ada di tv
Tiba-tiba ponsel nya berbunyi dengan nomor tak di kenal liam tak ingin menajawab nya namun ia penasaran akhirnya ia mengakat nya
"Hallo?"
-gue ada di depan rumah lo-
Suara laki-laki yang liam kenal, tanpa menjawab liam langsung berlari dan membukakan pintu nya dan benar saja gibran sedang berdiri di sana dan melihat intens ke liam
"M-asuk gibran" tawar liam dan gibran pun langsung masuk ke dalam
"Umm, kamu mau minum apa?" Gibran menggeleng dan tentu saja tatapan nya ke liam tak pernah lepas entahlah liam tak tau arti tatapan itu yang pasti liam rasa gibran tak menyukai nya
"Lo udah mandi?" Tiada angin tiada hujan tiba-tiba gibran menanyakan nya
"U-udah, barusan aja tadi aku mandi" ucap nya rada canggung
"Ganti baju lo, temeni gue keluar"
"Kemana?"
"Ck, gak usah banyak tanya ganti aja!"
Liam pun mengangguk dan berlari kecil menuju kamar nya dan mengganti baju nya dengan sweeter hitam dan celana training abu-abu perpaduan yang sangat cocok
Liam pun turun ke bawah dan menemui gibran yang sedang melihat ke arah hp nya
"Gibran" ucap nya sangat pelan
"Ayok!" Gibran menarik tangan liam untuk mengikuti nya lalu menaikan liam ke atas motor dan memasangkan helm untuk nya
Gibran pun menyalakan mesin dan melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang sedikit ramai membawa liam menuju suatu tempat yang akan di tuju
Saat telah sampai liam terkejut karena gibran membawanya ke sebuah pekan banyak sekali stand-stand makanan dan minuman yang sangat enak jika di cicipi apakah ini seperti festival kuliner? Ah yang penting liam ingin mencoba semua yang ada di sini
Gibran yang melihat binar di mata liam tersenyum tanpa sepengetahuan liam tentu saja ia senang melihat liam bahagia bukan nya ketakutan dan pasrah namun gibran masih susah untuk mengungkap kan hal itu
Gibran di buat terkejut saat liam menarik tangan nya dan itu membuat rasa tersengat di hati gibran ia pun menahan senyum nya
Liam membawa gibran seakan mereka melupakan siapa diri masing-masing, menuju stand penjual pentol adalah hal utama yang liam harus kunjungi karena ia memang peminat pentol
"Kak beli pentol nya sepuluh ribu yah kak!" Ucap nya kepada sang penjual dan hal itu membuat gibran terkejut sepuluh ribu? Gak ke banyakan gibran tak tau jika manusia di depan nya ini adalah penjelajah pentol
"Oke kak!" Penjual itu membuat pesanan liam dengan lihai kini pentol pedas sepuluh ribu telah siap
"Ini kak ua-" belum sempat membayar gibran langsung mengambil uang liam dan memberikan uang nya kepada penjual
"Eh? Ndak usah bran aku bawa uang kok" ujar liam
Dan langsung di suguhkan oleh gibran tatapan tajam dinginnya
"O-oke"
Namun liam tetap menggandeng tangan gibran menjelajah semua satad yang ada mereka berjalan hampir sore dan makanan yang liam beli sudah lumayan bayak
"Liam, udahan makan dulu nanti kita lanjut lagi" entah sadar entah tidak gibran berbicara lembut pada nya yang tentu saja liam dengar hati nya merasahkan hal lain
"Iya, umm kita duduk di situ aja" ajak liam menarik kembali tangan gibran
Duduk lesehan di bawah dengan beralasakan karpet memang yang terbaik yang satu sedang menikmati hari nya dan yang satu sedang menikmati jajanannya sekana ada orang lain yang akan mengambilnya
Melihat bibir itu memakan semua nya terlihat sangat lucu bagaimana mulut itu bisa memakan semua nya
Namun saat selesai memakan sosis bakar nya liam tak sadar jika di bibir nya masih menempel saus
Gibran mendekati liam yang membuat sang empu terkejut
"K-kamu ma-"
Gibran menyesap bibir kecil itu menghilangkan saus dari mulut nya
Sedangkan liam terkejut gibran menciumnya di tempat umum!
Yang untung saja semua pengunjung tak ada yang melihat
"Ehem ayo, lanjut jalan habis tuh pulang" ajak gibran meraih tangan itu lalu membawanya kembali berkeliling
Mereka berkeliling naik wahana ini dan itu liam sangat senanag tak menyaknga ada yang mau mengajak nya jalan jalan
Sekarang mereka sudah berada di parkiran ingin pulang namun tiba tiba ada yang menghampiri mereka
"Yo gibran, eits wah ni kan liam bahan bully lo, kenapa lo sama dia bisa......atau? Lo sama liam ud-"
"Gue masih bully dia, tadi gue jadiin babu buat ikut gue aja!" Ujar liam membuat liam terkejut
Tunggu bukannya dia emang bahan bully untuk gibran? Trus kenapa? Kenapa ada rasah suka?
Hais liam tak akan menyukai pria itu
"Oke oke gue duluan yah bye bro"
Gibran hanya mengangguk lalu menatap liam yang menunduk
"Naik!" Tukas nya yang langsung di turuti oleh liam
Gibran mengantarkan liam menuju rumah nya dengan selamat membukakan helm nya
Lalun menatap manik teduh itu
"Besok kalo telat awas!" Satu kalimat itu terlontar dan lalu gibran pergi
"Sebenernya dia kenapa?, a-ku ga suka sama gibran iya kan?"
Gaje typo dll maklumi aja yaaaa!
Soal pendek aku kagak tau heheeh
Happy reading~ 📖📖
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY! (HIATUS)
Short StoryLapak [BL] harap bijak memilih book! Homophobic/homophobia harap jauh-jauh! . . . . . . . . . . . . berawal dari masa SD hingga di jenjang kuliah liam argantara selalu mendapatkan bullyan dari gibran putra pangestu hingga pada suatu hari liam harus...