Disclaimer: Angkat flashlight hp kalian tinggi-tinggi, karena sudah menuju encore ~
AUTHOR POV
"Bertahan ya, sayang..."
Irene mendongak menatap Egi, "Gi...p-perut a-aku...Gi...s-sakit..." rintih Irene berkaca-kaca.
"Iya, tahan ya, sebentar lagi kita sampai ke rumah sakit," Egi merengkuh Irene dengan perasaan berkecamuk, apakah yang mereka lakukan beberapa waktu lalu ternyata membuahkan hasil tanpa dia dan Irene sadari?
"Bel, faster please. Irene pucet banget, gue takut pendarahan nya semakin parah." ujar Joy, sedari tadi dia terus-menerus menengok kearah Irene yang terkulai lemah di pangkuan Egi.
"What do you think I am doing now?!! Fuck that evil woman!!" umpat Isabel dan kaki nya menginjak pedal gas semakin kencang menyusuri jalanan padat Jakarta.
Wendy sesekali melirik Egi yang tak berhenti mengelus kepala Irene dan air mata Egi terus berjatuhan mengenai wajah Irene, dia ikut bergeridik ngeri melihat lelehan darah yang mengalir dari kaki Irene.
'Bisa-bisa nya di situasi keos gini, gue kepikiran si Egi tokcer juga ya, dasar panda bangsat.'
"Rene, tahan ya, tahan, jangan tidur." kata Rosa dan sesekali mengelus tangan pucat teman nya itu, "Bel, mode fast and furious please."
"E-egi...s-sakit...s-sakit, Gi..." Irene merintih sambil terus memegangi perutnya. Dia meremas kuat perutnya tak kuasa menahan sakit.
"Sa-sakit...Gi, a-aku e-engga k-kuat..." lirih Irene sebelum akhirnya memejamkan matanya dalam pelukan Egi.
"Irene!! Bel, lebih cepat lagi aku mohon!!"
.
.
"Dokter, tolong!!" teriak Egi berlari dengan menggendong tubuh Irene, tubuh mungil yang bersimbah cairan pekat berwarna merah.
"Woy bangsat ini rumah sakit apa kuburan??!! Sepi banget, dokter tolongin temen saya!!" teriak Joy dan begitu teriakan lantang nya terdengar baru terlihat para suster yang mendorong brankar.
"Cepet, cepet!!" perintah Wendy dan menyuruh para suster untuk segera mengangkat tubuh Irene ke atas brankar.
"You will be okay, honey..."
Egi menyeka helaian rambut Irene dan mencium kening nya, "Same with our baby panda..."
"Tolong selamatkan keduanya, dok..."
Dokter mengangguk, "Tenang saja, kami akan mengusahakan yang terbaik."
Tangan Egi bergetar sambil ia mencoba menghapus air matanya dengan darah yang masih memenuhi tangannya, monolid nya tak bisa melepas tatapan nya dari wajah pucat itu. Demi Tuhan, sungguh menyakitkan melihat Irene seperti ini.
Sangat sakit.
"Egi, brengsek lo ya?!! Hah anjing, bisa-bisanya lo ngga tau kalo Irene hamil?!!"
"Tolol lo!!"
Egi meringis pelan saat punggung nya menabrak tembok, manik cokelat nya beradu dengan milik Wendy yang menatap nya tajam. Wendy mencengkram kerah nya begitu kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB : Friends With Bae [SEULRENE] [COMPLETED]
FanfictionAgatha Irene Aurellia- si anchor paling ambis tapi sial kena layoff perusahaan nya dan dia harus jadi pacar dadakan buat Marsel Egi Christian- si CEO stasiun TV gegara ketauan jadi sugar baby. #1 on seulrene (9/3/2024)