Disclaimer: Eumm ternyata masih mau pada lanjut ya, i am not cutting any onion here so....
"Di pelukanmu, ku merasa pantas untuk dicintai,
Senyummu melarutkan rasa hati, redamkan sedih."
AUTHOR POV
"I-irene..."
"Iya?"
Egi menggeleng, dia sungguh takut jika apa yang dipikiran nya menjadi kenyataan. Tapi manik cokelat nya tak dapat terlepas dari sebuah benda mungil berkilau yang melingkari jari manis kiri Irene.
Hatinya seketika terasa sesak, sungguh ini sangat menyakitkan. Untuk apa Irene kembali datang padanya hanya untuk menyakitinya seperti ini?
"Bohong."
Irene mengernyitkan dahi mendengar ucapan Egi, wajah khawatir nya menatap si monolid yang memberi tatapan dingin dan tajam padanya.
"Bohong apa, Egi? Aku kesini buat ketemu kamu-"
"Buat pamer sama aku kalau kamu udah nikah ya, Rene? Hm, apa benar seperti itu?"
"Egi!"
"Ga, aku ngga mau denger!!" balas Egi, bahu nya naik turun cepat. "Aku ngga mau denger omong kosong bullshit dari kamu, Irene!!"
Egi menggigit bibirnya sangat kuat, hingga ia dapat merasakan rasa anyir dalam mulutnya. Monolid nya mulai berkaca-kaca menahan segala emosi dalam dirinya.
"Egois banget ya, kamu?" kekeh Egi sembari menggelengkan kepala dan menatap sinis Irene yang juga menatap nya sedih.
"Pergi, menghilang tanpa kabar selama satu bulan lamanya. Aku mati-matian nyari tau kabar kamu, Rene. Kamu ngga tau gimana kondisi aku waktu itu, aku masih sakit tapi aku ngga pernah berhenti untuk nyari tau tentang kamu."
"Tapi...melihat cincin itu, aku rasa perjuangan ku sudah berhenti disini."
Kepala Egi semakin tertunduk, dia enggan menatap si lawan bicara yang ingin mengusap air mata di pipinya. Egi membiarkan bulir demi bulir air matanya berjatuhan ke lantai. Namun lambat laun, Egi pasrah dan tidak memberontak saat Irene kembali membawanya ke dalam pelukan.
"Egi, tolong beri aku kesempatan untuk jelasin semuanya, ya?" mohon Irene, menempelkan kening nya dengan Egi dan ibujari nya terus mengusap pipi si monolid.
"Apalagi, Irene..." lirih Egi, "Bukankah semuanya sudah selesai? Aku mendapat pekerjaan sekarang dan ibu Sonya sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak berwajib atas semua kejahatan yang dilakukan nya."
"Kamu juga sudah bahagia, kan?"
"Kapan aku bilang gitu, Gi?"
"I never said that."
Irene menghela nafas pelan dan sedikit menjauhkan tubuh nya dari Egi, menatap side view orang yang ia cintai itu penuh kagum dan rasa sayang. Dia mana mungkin akan meninggalkan si panda lucu imut menggemaskan seperti Egi, kalau dipikir-pikir.
"Gi..."
"Look at me, please."
Egi akhirnya menurut dan menatap perempuan yang sudah ia cintai dan kagumi sejak lama itu, bibirnya mengulas senyum tipis seraya memuji dalam hati betapa cantik nya manusia bernama Irene.
"Cincin ini," kata Irene sembari memegang benda mungil yang melingkari jari manis nya, "...emm..."
"Em apa, Irene?" tanya Egi, masih ada sedikit kekesalan terdengar jelas dalam intonasi nya tapi itu juga karena gara-gara si domba aries cosplay kelinci itu menggantung ucapan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB : Friends With Bae [SEULRENE] [COMPLETED]
FanfictionAgatha Irene Aurellia- si anchor paling ambis tapi sial kena layoff perusahaan nya dan dia harus jadi pacar dadakan buat Marsel Egi Christian- si CEO stasiun TV gegara ketauan jadi sugar baby. #1 on seulrene (9/3/2024)