Chapter 8 : Njir

49.7K 3K 87
                                    

"Kamu mau ikut Mama makan enak gak?"

"Mau." jawab Ancia tanpa mikir panjang, kalau dipancing dengan makanan pastinya dia selalu terumpan.

Wanita yang sudah terlihat cantik dengan pakaian rapi dan full make up itu menatap Ancia dan memberikannya sebuah paper bag. "Pakai ini, turun nanti Mama makeup-in."

Meskipun kebingungan Ancia tetap menurutinya, demi makanan enak.

Sejak Ancia melihat insta story kak Enji hidupnya benar-benar jauh dari kata tenang, dia was-was setiap hari selalu berharap semoga tidak ada yang menyadari keberadaannya, untungnya bahkan 2 hari sejak insta story itu di up, selama itu juga belum ada satu orang pun yang menyatakan kebenaran.

Semuanya zonk.

Ancia agak sedikit lega.

Dan tahu-tahunya malam Sabtu ini, Mama nya mengajak Ancia untuk pergi makan enak, tidak tahu dimana Ancia hanya menurut sepanjang perjalanan dengan Mamanya, wanita itu selalu terlihat cantik, elegan, rapi, dan wangi, maklum wanita kantoran.

"Mama kok engga ngajak Papa?"

"Pundaknya sakit, kumat, Mama suruh tidur aja." ujar wanita itu.

"Ada acara apa Ma?"

"Pesta syukuran dari kantor Mama."

Ancia ber-oh panjang.

Mobil yang dikemudikan wanita itu memasuki Basement sebuah hotel mewah, Ancia duduk dengan anteng sembari saling mengirim pesan dengan Erina, mereka masih bergosip tentang insta story itu, keduanya berdoa semoga tidak ada yang mengenali Ancia malam itu.

"Dekat Mama aja nanti, jangan kemana-mana."

Ancia mengangguk.

Turun dari mobil Ancia langsung menggandeng tangan Mamanya, dia mengikuti wanita itu menaiki lift dan turun di lantai 3 dimana acara dilaksanakan, Ancia mencium aroma Kambing guling guys!!!!!! Enak banget ini kayaknya!

Untung tadi dia mengikuti saran Mamanya untuk tidak makan apa-apa di rumah.

"Bu Anne, cantik banget malam ini, eh ini siapa? Anaknya yah?"

"Iya, ini yang pernah gue bawa waktu masih bayi." jawab Mama Ancia.

"Oh Ancia, astaga udah besar banget kamu, mirip banget sama Mama kamu, oh yah anak pertama lo sekarang dimana?"

"Abangnya di LA, minta kuliah disana dia."

"Ancia umur berapa sekarang?"

"15 Tante."

"Senang banget gue dipanggil Tante, biasanya juga Bu."

Mama Ancia tertawa mendengarnya.

"Ancia udah makan belum? Makan-makan, bebas ngambil apa aja, Bos kami baik kok apalagi sama Mama kamu yang udah kerja sama dia 20 tahun."

Yah sejak lulus dari kuliah Mama Ancia sudah bekerja disana bahkan sampai sekarang di usia 42 tahun.

Meskipun usianya segitu entah kenapa Mama Ancia masih terlihat seperti berumah 30-an, maklum perawatnya mahal, Ancia saja juga di rawat sama Mamanya hampir tiap minggu.

Kata Mamanya cewek itu harus jaga dan memperhatikan diri.

Wajah cantik tidak perlu. Bersih, rapi, disiplin, pintar dan berkarir, itulah yang dibutuhkan seorang wanita.

Setelah menikah biaya kehidupan semakin banyak, di jaman sekarang ini minimal kedua pasangan harus bekerja dan saling mendukung perekonomian demi masa depan bersama, tidak bisa hanya satu orang yang menjadi beban perekonomian keluarga.

Trap (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang