Chapter 38 : C & M

32.2K 1.9K 172
                                    

Tahu istilah Cat and Mouse.

Semua orang tentunya tahu tentang kartun terkenal yang berjudul Tom and Jerry dan mungkin saja istilah Cat and Mouse itu didapatkan dari kartun tersebut atau tidak.

Jelasnya kucing dan tikus adalah sifat dimana dua orang yang berbeda secara latar belakang, mereka dekat tapi gila gaduh, orang-orang sekitar sering sekali menjadi korban dari sifat kucing dan tikus ini, mereka gemes tapi ngeselin.

Seperti Ancia dan Rheon saat ini.

"Apaan sih kak? Balas dendamnya udah selesai, ngapain lo dekatin gue lagi?" Sejak tiba di sekolah Rheon sudah menghadang Ancia dengan tubuhnya, dia tidak mengizinkan gadis itu pergi ke kelas sebelum berbicara padanya.

"Gue engga terima, gue mau penjelasan!" Rheon tidak akan membiarkan Ancia pergi begitu saja, dia benar-benar tidak terima dengan, harga dirinya menolak.

Bisa-bisanya dia dipermainkan seperti ini?!

"Mau penjelasan apa kak? Kan udah jelas." Ancia menatap Rheon tanpa ekspresi. "Kita berdua sama-sama pura-pura, lo masih emosi sama gue? Kakak kok playing victim banget."

Rheon menggeram kesal, giginya saling gemeretak. "Sejak kapan lo tahu?"

"Sejak awal, gue denger semuanya waktu lo labrak kakak kelas yang nyebarin rumor engga enak tentang lo."

"Jadi selama ini perasaan lo ke gue cuma pura-pura?"

Ancia tertawa. "Jelas lah kak, mana mungkin gue mau sama lo dan sesuai dengan standar cewek-cewek lo mana mungkin lo mau sama gue."

Rheon tertawa. "Tahu diri juga lo."

"Jelas lah, jadi sekarang kita udah selesai kan? Gue engga mau berurusan sama lo lagi."

"Belum."

"Hah!?" Ancia berseru tidak terima. "Kenapa lagi sih kak?"

"Gue engga terima! Harga diri gue engga terima! Harusnya lo mohon-mohon sama gue!"

Lah lawak?

"Kak tingkat kepedean lo tolong rendahin dikit, malu loh udah 17 tahun kok kayak anak-anak."

Tangan Rheon terangkat siap menampar gadis itu kembali.

Ancia memejamkan mata, refleks.

Sayangnya tangan Rheon terhenti di udara, dia mencekram seragam sekolahnya, tepat dimana jantungnya berada, berusaha untuk mengacuhkan rasa tidak nyaman yang ada di dadanya, rasa sakit yang akan timbul jika ia menyakiti gadis ini.

Apa-apaan ini?

Bukan ini yang Rheon inginkan.

Dia tidak suka ini, Rheon benci perasaan ini.

Ancia membuka matanya kembali karena tidak merasakan apapun, dia mengintip ekspresi wajah Rheon.

"Pergi lo." tukas Rheon, tangannya menurun.

Buru-buru Ancia segera berlari pergi, tanpa melihat keadaan laki-laki itu lagi, sebenernya dia agak takut.

Apa-apaan dengan ekspresi wajah Rheon itu?

Aneh.

Dia terlihat seperti sedang menahan emosi, Ancia bisa melihat kerutan kesedihan disekitar mata Rheon, dia terlihat seperti seseorang yang tidak tega memukul hewan kecil yang malang.

"Lo gak diapa-apain kan?" tanya Erina, dia menatap adegan itu dari jauh, tadi dia refleks mau lempar sepatunya kalau sampai Rheon menampar Ancia.

"Aneh." gumam Ancia.

Trap (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang