Chapter 23 : Huh

32.1K 2K 32
                                    

Rheon melamun di pinggir lapangan sembari melihat kelas seseorang di lantai dua yang selalu ia ganggu akhir-akhir ini, biasanya dia selalu malas untuk naik ke lantai dua sejak naik ke kelas 12, tapi semenjak bertemu dengan gadis itu hampir tiap hari dia pergi ke lantai 2.

Anehnya sekarang dia sedang mencari keberadaan orang itu, berharap sedikit saja anggota tubuhnya terlihat dari sana.

Kenapa?

Entahlah.

Karena Rheon ingin melihatnya.

"Kak Rheon lo bolos yah?"

Rheon menatap adik kelasnya itu. "Iya, malas gue balik kelas." Pelajaran membosankan, lagian dia sudah menguasai materi itu.

"Terus lo ngapain di duduk di podium, ngeliat-liat lantai dua kelas 10?"

Entahlah, dia ngapain yah?

"Kenapa? Engga boleh?" balas Rheon.

Adik kelasnya itu tertawa dan duduk di samping Rheon. "Galak amat kak, santai aja."

Rheon diam.

"Btw kak lo benaran berantem sama kak Kento, Mian dan Stellan?"

"Hm." jawab Rheon, tidak mau membahas ketiganya.

"Engga nyangka banget gue, padahal lo berempat dari dulu dekat banget, kemana-mana selalu sama, bahkan dihukum karena engga buat tugas juga sama."

Rheon tertawa mendengarnya. "Ingat aja lo, gue aja kagak."

"Ingatlah kak, gue masih ingat waktu lo berempat dihukum telanjang dada di tengah lapangan panas-panas karena bocorin ban mobil guru BK."

"Eh iya kah, kapan?" Rheon tidak ingat.

"Waktu kelas 11 kak."

"Oh." Rheon ber-oh panjang.

"Engga ada niat baikan kak? Sayang lo pertemanan kalian, kandas cuma karena cewek."

"Entahlah." Rheon tidak tahu.

"Jam istirahat kapan?"

Adik kelasnya melirik jam tangannya. "5 menit lagi kak."

Rheon bangkit, dia merenggangkan bahunya.

"Mau kemana kak?"

"Biasa."

Melakukan hobi barunya.

Mengambil paper bag yang sejak tadi ada di sampingnya, Rheon berjalan santai melewati lapangan, koridor kelas dan anak tangga ke lantai dua, dia bersiul-siul kecil selama perjalanan.

Suasana hatinya sedang bagus hari ini.

Bel berbunyi.

Bertepatan dengan Rheon yang sampai didepan kelas Ancia.

10 IPS 2.

"Ngapain kamu Rheon? Udah muncul aja mirip tuyul." tukas guru yang mengajari kelas Ancia, dia terkejut melihat kehadiran laki-laki itu setelah membuka pintu.

Rheon nyengir. "Mau ketemu cewek Bu."

"Jangan kamu ganggu adik kelas kamu." ujar guru itu sebelum pergi.

Rheon membuka pintu, gerakan matanya langsung tertuju pada Ancia yang sedang berbicara dengan seorang laki-laki yang tidak pernah Rheon lihat.

Keduanya duduk bersebelahan, saling berbicara menatap mata satu sama lain, sesekali gadis itu tertawa dan laki-laki di hadapannya hanya menghela nafas malas.

Apa-apaan?

Siapa itu?

Rheon berjalan mendekati keduanya tanpa sadar, mengacuhkan perhatian semua orang, saat ini dia hanya fokus pada gadis yang entah sedang membicarakan apa dengan laki-laki dihadapannya sehingga ia tidak menyadari keberadaan Rheon.

Trap (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang