Chapter 14 : Heh

42.2K 2.5K 34
                                    

Erina yang sedang makan melotot ngeri melihat Ancia yang menendang tulang kering Rheon tanpa perasaan sama sekali, kali ini tidak sekuat ketika Ancia menendang anu Rheon, tidak sampai membaut Rheon berguling-guling di lantai seperti sapi yang mau dipotong.

"Cewek bangsat! Gue kan cuma nanyak!" Rheon membungkuk, mengelus tulang keringnya yang tadi ditendang oleh Ancia.

Ancia menatap Rheon tajam. "Sumpah kak mungkin lo akan menjadi cowok yang paling gue benci di muka bumi ini." ujarnya dingin.

"Eh, jangan dong." protes Rheon, dia tidak mau itu.

Ancia berbalik arah dan kembali ke mejanya untuk lanjut makan.

Bel tanda berakhir jam istirahat berakhir.

"Besok gue tunggu yah di kantin, jangan bawa bekal, teman lo juga gue traktir deh!" seru Rheon sebelum pergi dari kelas Ancia.

"Dia kenapa sih?" tanya Ancia pada dirinya sendiri kesal.

"Dia ngasih?" tanya Erina ketika melihat Paper Bag di tangan Ancia.

Ancia mengangguk. "Nanti pulang sekolah kita cerita sambil makan ini."

Erina mengacungkan jempolnya.

Jam pelajaran selanjutnya adalah pelajaran yang sangat Ancia benci sejak masa pubertas nya dimulai.

Olahraga.

Alasannya?

Karena dia harus menggunakan pakaian olahraga dan mengegerkan tubuhnya.

Ancia benci itu.

Terutama ketika para laki-laki malah salfok.

Untungnya guru olahraga mereka adalah seorang wanita.

Dia terlihat sangat bugar, sehat, ramah, dan baik.

"Hari ini kelompoknya di bagi dua yah, cewek dan cowok."

Ancia sangat menyukai guru ini.

"Yang cowok mau main apa?"

"Sepak bola Bu!" jawab semua murid cowok.

Guru mereka memberikan Bola untuk permainan sepak bola. "Ceweknya?"

"Voli!"

"Basket!"

"Duduk-duduk Bu!"

Ancia dan Erina tertawa mendengar pendapat teman nya yang terakhir itu.

"Kenapa kamu mau duduk?"

"Lagi mens Bu, perut saya nyeri." jawab teman Ancia itu.

Guru mereka berpikir sejenak. "Hm, ibu ada pertemuan sama kepala sekolah makanya ibu mau ngasih kalian waktu bebas sampai jam istirahat."

Mendengar hal itu semuanya langsung bersemangat.

"Gak usah main dong Bu, kami mau dikelas aja."

"Iya Bu."

"Mohon banget Bu, panas Bu."

Guru olahraga itu tertawa mendengarnya. "Oke-oke, kalian bebas untuk Minggu ini, Minggu depan gak bisa loh, ada penilaian bulanan."

"Baik Bu!" jawab semua murid cewek serentak.

"Kalian bebas, jangan ribut yah nanti ibu kenak Suspen."

Guru wanita itu segera pergi.

Ancia dan Erina segera kembali ke kelas, karena ada waktu luang seperti ini, mereka tidak perlu menunggu waktu pulang sekolah untuk bergosip.

Trap (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang