[13] Diam

2.1K 224 6
                                    

🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼

Dreet.. Dreet.. Dreet..

Dreet.. Dreet.. Dreet..

Suara getaran handphone menyadarkan seorang gadis yang tengah terkapar lemah di rooftop sekolahnya. Yap, gadis itu adalah Chiquita yang beberapa saat lalu tak sadarkan diri akibat ulah seseorang yang membuatnya seperti ini.

Chiquita mulai tersadar, setelah tadi ia memejamkan kedua matanya akibat rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Susah payah ia meraih ponselnya yang terus bergetar, dengan matanya yang masih setengah terbuka Chiquita mencoba bangun dari rasa sakitnya itu.

Dilihatnya nama sang kakak di layar ponsel yang saat ini berhasil ia genggam.

"Kak Rora.." ucapnya lirih.

Ia ingin menjawab panggilan tersebut, namun sayang ponselnya tiba-tiba mati. Di saat ia sedang membutuhkan pertolongan, haruskah hal seperti ini terjadi?

Chiquita lalu berusaha untuk bangkit, tangannya meraih sesuatu yang bisa ia pegang untuk membantunya berdiri. Ia melangkahkan kakinya perlahan, menyusuri area rooftop untuk menuju pintu keluar.

Saat ini, ia tidak ingin dulu memikirkan bagaimana ia akan memberitahu kakak-kakaknya atas kejadian yang baru saja menimpanya. Karena pikirannya masih sangat kacau akibat ucapan Minji.

Setelah sampai di pintu keluar rooftop, Chiquita dengan cepat meraih gagang pintu lalu membukanya.

Dengan langkah tertatih, Chiquita menyusuri satu per satu anak tangga. Sampai akhirnya ia berada di lantai paling bawah sekolahnya. Ia pun menyusuri koridor yang sudah gelap dan sepi.

Chiquita mengusap dadanya, mengatur napasnya yang mulai tak beraturan. Belum pernah ia merasakan tubuhnya selelah ini.

Ia memilih bersandar untuk beristirahat, menjatuhkan tubuhnya perlahan ke bawah sampai sekarang ia terduduk lesu.

Entah kenapa, walau kini ia merasa sangat kacau tetapi air matanya tidak mau jatuh. Hatinya sudah dipenuhi perasaan dendam terhadap Minji, seseorang yang sudah membuatnya menderita.

Butuh waktu cukup lama untuk duduk terdiam, sampai suara yang terdengar tak asing memanggilnya dari ujung lorong sana.

"Adeeekkk.." teriak Rora.

Chiquita menoleh, menatap sendu sosok yang kini tengah berlari ke arahnya. Ia mengabaikan rasa sakit di wajahnya demi memberikan senyum hangat kepada sang kakak.

Story of BabyMonster [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang