🌼🌼
Gerbang hitam yang menjulang cukup tinggi itu otomatis terbuka saat sebuah mobil hendak memasuki pekarangan rumah mewah bernuansa serba putih.
Asa, Chiquita, beserta Yoshi terlihat turun dari mobil lalu berjalan memasuki pintu utama yang sudah terbuka lebar.
Yoshi masih dengan repotnya membawa boneka-boneka milik si bungsu. Jika dihitung mungkin sekitar delapan boneka yang masih Yoshi kempit di sela-sela lengan panjangnya.
Setibanya didalam, mereka terduduk di sofa ruang tengah. Menyenderkan tubuh mereka seraya beristirahat karena lelah di perjalanan.
Namun, fokus Asa seketika terganggu dengan suara bising yang terdengar dari arah belakang atau lebih tepatnya dari arah dapur.
Seketika itu pula Ruka dan ketiga adiknya masih mempermasalahkan perihal Rora yang juga belum terlihat turun ke lantai bawah.
Asa yang tidak tahan dengan kebisingan itu pun segera menghampiri sumber suara.
"Adek tunggu disini sama om Yoshi ya, kak Asa pergi ke belakang dulu sebentar." ucap Asa kepada adik bungsunya.
Chiquita hanya mengangguk, selebihnya ia kembali sibuk merapihkan boneka-boneka yang sedang ia susun rapih di atas meja. Entah untuk apa, namanya juga bocil suka random.
Asa pun segera berjalan ke arah dimana keributan itu berasal. Suara melengking Ruka dengan sangat jelasnya terdengar, sudah dipastikan kali ini Ruka benar-benar sedang marah.
Gadis dingin itu tentunya sangat penasaran kenapa Ruka sampai bisa marah-marah di pagi hari begini?
"Kak Ruka, sabar dulu! Biar aku aja yang panggil Rora. Ya?"
"Ahyeon, kamu tadi bilang 10 menit lagi Rora bakal turun. Tapi sekarang udah lebih dari 10 menit. Kemana Rora? Hah? Kamu pasti nyembunyiin sesuatu kan dari kakak?"
"Kak Ruka, yang dibilang Ahyeon dan Haram mungkin bener. Biarin Rora istirahat lebih lama, kalau dia laper juga nanti bakal turun kok." Pharita yang sudah lelah mendengar kakak dan adiknya meributkan hal yang sama ikut membuka suara.
"Pharita, kamu jangan gampang percaya sama dua anak ini. Mereka pasti lagi nyembunyiin sesuatu." Ruka gadis itu masih tidak mau mempercayai kedua adik kembarnya.
"Ahyeon, Haram. Jawab yang jujur! Atau kakak potong uang jajan kalian di bulan ini ya!" desak Ruka.
"Ada apa sih ribut-ribut? Bukannya ini masih pagi?"
Suara Asa yang dingin mampu mengalihkan pandangan semua orang di ruang itu. Termasuk Ruka, yang langsung terdiam saat Asa tiba-tiba menghampirinya.
"Loh Asa? Kamu kok udah pulang? Dimana Papi sama adek?"
Asa lebih dulu duduk di kursi meja makan, ia mengambil sebuah apel yang tersedia disana. Lalu menjawab pertanyaan Ruka dengan santai.
"Papi pergi, gak tau kemana. Katanya sih ada urusan. Adek udah diizinin pulang. Tuh, anaknya lagi di ruang tengah bareng om Yoshi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of BabyMonster [END]
Fanfiction|COMPLETE| {🌟 Jangan Lupa VOTE & COMMENT setelah membaca} {✏️ Update Tidak Menentu} {⚠️ CERITA INI HANYA UNTUK BERSENANG-SENANG SAJA, TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN KEHIDUPAN ASLI SANG TOKOH‼️} *** Ruka, seorang kakak tertua dalam sebuah keluarga...