Semilir angin yang berhembus dan udara yang dingin menembus jaket yang tebal gue pakai. Sial! Kenapa hari pertama kami datang malah harus ikut acara menakutkan dari anggota OSIS. Ini bukan berlibur tapi penyiksaan!
Mengalahkan semua kelas dengan vote terbanyak bikin kami semua senang bisa menikmati pantai dengan teman sekelas. Berkhayal menikmati pasir yang putih dan berenang di air laut. Bisa menemani Laura menyusuri pantai.
Tapi khayalan cuma khayalan! Begitu sampai kami diajak makan malam di hotel lalu diminta berkumpul di depan gua yang menakutkan. Gua ini menjadi tempat wisata terkenal bagi orang-orang yang tertarik uji nyali. Gue ga ngerti kenapa ada orang yang mau masuk ke dalam!
"Vio, lo ga takut, kan?" Goda Tom bikin gue kesal. Udah tau gue paling takut dengan yang namanya horor!
"Lo pikir lo berani?"
"Jelas gue lebih berani dibandingkan lo. Tuh, cewek-cewek di kelas aja lebih berani dari lo"
Sialan si Tom. "Lo ga liat gue semangat gini!" gue memasang senyum lebar yang dibalas tawa oleh Tom.
"Selamat malam semua!" Mora anggota OSIS yang terkenal sebagai MC di tv nasional berteriak memakai TOA. "Malam ini kita akan challage kalian semua di Haunted cave" Mora menunjuk goa yang ada di belakang hotel di tepi pantai.
"Yeah!" Teriak Dion teman sekelas kami berteriak paling kencang.
"Kenapa Dion semangat? Dia kan terkenal paling penakut di kelas" Tanya Gue yang heran dengan tingkah Dion.
"Lo ga tau?" Gue menggelengkan kepala. "Siapa yang beruntung bakal berpasangan dengan anggota OSIS"
"Pantes aja"
"Di depan ada dua kotak. Kotak Biru untuk laki-laki dan kotak berwarna pink untuk perempuan" Mora menunjuk kedua kotak yang ada di atas meja di hadapannya. "Tetapi ada satu pasangan yang semuanya laki-laki"
"Wuuuuuu!!!" teriak kami yang ada dibarisan. Dari sekian banyak orang yang hadir tuh pasangan paling sial ga dapet pasangan dengan perempuan.
"Sekarang yang paling di tunggu. Siapa orang yang paling beruntung berpasangan dengan anggota OSIS terutama ketua OSIS kita yang cakep"
Mora memasukan tangannya ke dalam kotak kaca yang didalamnya ada nama-nama semua orang yang hadir. Membacakan nama-nama satu persatu. Orang yang dipanggil pindah barisan dengan pasangan mereka.
Mora membuka secarik kertas dan tersenyum lebar. "Wah, ini yang di tunggu. Ketua OSIS kita yang tercinta, Audrey" Ka Audrey hanya diam berdiri di samping Mora.
"Siapa nih pasangannya ya?" Semua cewek berteriak mereka jadi pasangan ka Audrey.
Mora mengambil nama di dalam kota dan membuka kertas. Lalu melirik ka Audrey lalu terdiam sesaat. "Vicha!"
"Apa? Vicha?" Semua cewek fans ka Audrey menoleh sinis ke arah Vicha.
"Gue? kenapa gue sial banget" Vicha keluar barisan. Berjalan menuju ke barisan dengan ka Audrey berjalan di sampingnya. Sejak kapan ka Audrey bisa jalan sebelahan dengan Vicha? Malah mepet-mepet lagi.
"Lo ga merasa aneh dengan ka Audrey ke Vicha?"
"Lo yang aneh baru nyadar sekarang"
"Maksud lo?"
"Ka Audrey suka dengan Vicha"
"Hah?! Ga mungkin!"
"Kita liat aja."
Orang-orang yang berbaris semakin sedikit. Tinggal Merry, Laura, Kelly dan 5 cowok termasuk gue di barisan. Tunggu! Berarti ada 1 pasangan yang cowok semua. Gue melirik Tom, Tory, Dion dan Andi yang tersisa. Gue berharap gue berpasangan dengan Kelly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Boy
Teen FictionIni kisah gue, Vio. kalo loe kira gue cewek, loe salah! gue cowok tulen! gue suka cewek terutama cinta sejati gue, Laura. Cewek cantik, anggun dan manis idaman gue. Sayangnya cinta gue bertepuk sebelah tangan. Laura lebih suka ama Tory, si kingkong...