Livia tersenyum kecil memperhatikan anak-anaknya berlari kemudian duduk dengan manis di samping Monica. Semua orang tengah mendengarkan permainan piano dan violin dari pasangan Andreson.
Lagu Fairytale berakhir, dan mereka berdua mulai memainkan lagu canon, benar-benar indah dan merdu, membuat air mata mulai membasahi mata Livia.
Livia merasa seseorang meraih pingangnya, membayangkan siapa yang tengah melakukan hal tersebut Livia tersenyum kecil. "Rafael, aku tidak tahu jika permainan kedua orang tuamu keren sekali." Gumam Livia singkat membuat Rafael tersenyum kecil. Buru-buru Rafael mengeratkan pelukannya dan mencium lembut puncak kepala Livia.
"Kita akan menyusul mereka berdua nantinya." Bisik Rafael, Livia mengulum senyum lembut karenanya.
"Victor, Victoria, sini bantu mama di dapur." Panggil Livia kepada dua anaknya yang kembar identik tetapi beda jenis klamin. Mereka memanyunkan bibir mereka bersamaan seakan menolak printah Livia.
"Ayo sayang. Mama kesusahan karena perut mama yang besar ini." Keluh Livia pelan membuat Victor dan Victoria pada akhirnya mengalah dan berjalan menuju dapur. Livia menyunggingkan senyum saat melihat mereka bekerjasama mengambil plastik kue di atas meja. Dengan Victor menaiki kursi untuk mengambil kue, sedangkan Victoria menerima uluran kue dari Victor.
"Ma," Panggil Victoria sambil berdiri di hadapan Livia, meninggalkan Victor yang tengah kesulitan memegangi kue. Melihanya, Rafael berjalan kearah Victor dan membantunya.
"Ada apa sayang?" Tanya Livia sambil perlahan jongkok. Victoria mengamati Livia dengan cermat.
"Kira-kira seperti apa dedek nanti? Apa wajahnya akan sama seperti Kak Victor dan aku?" Tanya Victoria polos membuat Livia tertawa kecil.
"Tentu tidak sayang." Jelas Livia membuat anaknya menautkan alis keheranan.
"Lantas mengapa aku dan Kak Victor bisa berwajah sama." Keluh Victoria membuat Livia menelungkupkan kedua tangannya di pipi halus Victoria dengan lembut.
"Karena kalian lahir di hari yang sama, dan sama-sama keluar dari perut mama." Terang Livia dengan bahasa yang mudah di pahami Victoria. Coba saja jika Livia bercerita mengenai sperma dan ovarium, Victoria akan menanyakan yang lebih lagi, dan bisa-bisa yang belum dipahaminya pun akan di tanyakan.
"Oh, baiklah. Kenapa Mama tidak menahanku sehari setelah kakak dilahirkan. Jika begitu kami tidak akan sama." Keluh Victoria membuat Livia tersenyum geli.
"Kalau begitu ceritanya, mama bisa-bisa kehilangan kamu sayang. Dan, mama tidak mau hal itu terjadi." Tegas Livia membuat Victoria mengangguk bingung.
"Lalu.." belum selesai Victoria bertanya lagi, Victor sudah di belakangnya menatap Victoria kesal sambil setengah berteriak. "Victoria bantuin kakak!" Seru Victor sambil memamerkan banyak pelastik kue yang berada di dalam pelukannya. Melihat Victor kesusahan, buru-buru Victoria mengambil alih milik Victor dan berjalan mengikuti Rafael. Rafael tersenyum kecil kearah Livia dan mengecup dahinya lembut.
"Pa, kita akan membaginya kemana dulu?" Tanya Victor sambil berjalan di samping Victoria. Rafael berjalan keluar pintu sambil mengamati kedua anaknya.
"Bagaimana jika kita ke sebelah dulu?" Tanya Rafael, yang Livia dengar samar-samar. Tak lama kemudian pintu di tutup.
•°•
Stay with me
Don't fall asleep too soon
The angels can wait for a moment
Come real close
Forget the world outside
Tonight we're alone
It's finally you and I
It wasn't meant to feel like this
Not without you
»'Cause when I look at my life
How the pieces fall into place
It just wouldn't rhyme without you
When I see how my path
Seem to end up before your face
The state of my heart, the place were we are
Was written in the stars
Don't be afraid
I'll be right by your side
Through the laughter and pain
Together we're bound to fly
I wasn't meant to love like this
Not without you
Back »
I made a few mistakes, yeah
Like some times we do
Been through lot of heartache
But I made it back to you
Back»
Westlife -writen in the stars
KAMU SEDANG MEMBACA
The Warm Sky
RomanceLangit musim semi Tokyo, dihiasi dengan kelopak-kelopak bunga sakura, yang perlahan-lahan akan berjatuhan. 5cm/s kecepatan sebuah kelopak bunga sakura berjatuhan. Kira-kira akankah kelopak yang jatuh dan di hanyutkan sungai dapat kembali ke tangkain...