4 [mama]

3.9K 291 0
                                    

"Jaemin?"Langkah Jaemin yang hendak menaiki tangga menuju kamarnya terhenti,ia berbalik,mendapati Rose yang baru saja duduk di sofa ruang tamu dengan segelas coklat hangat kesukaan perempuan tersebut.

"Mama?"Jaemin mendekat,menatap sang ibu yang juga menatapnya lekat

"Kamu berkelahi?"Tanya Rose,ia bangkit dan menarik dagu Jaemin

"Jaemin kamu membuat masalah di sekolah?"Ahh,apa tak ada hal lain yang bisa di tanya setelah sekian lama mereka tak bertemu?

"Gak,Jaemin jatuh dari motor ma"Jawab Jaemin lembut,Rose mengangguk,mengusap pipi Jaemin yang lebam sekilas,tak tau bahwa hal kecil yang di lakukannya berhasil membuat Jaemin begitu senang dengan hati berbunga bunga.Ini pertama kalinya Jaemin begitu dekat dengan sang ibu setelah pemotretan keduanya saat memperkenalkan Jaemin sebagai anaknya

"Gimana sama olimpiade?"Rose mendudukkan dirinya di sofa,turut menarik Jaemin agar duduk di sampingnya

"Ada seleksi sama Felix,karena nilai kita sama"Rose mengangguk

"Kamu harus menang,jangan buat keluarga kita malu"tatapan Jaemin berubah sendu,namun dengan cepat ia mengangguk dengan senyum

"Iya,Jaemin usahain"

"Kapan seleksinya?"

"Besok,jam 8 di sekolah"

"Besok besok jangan pulang telat,apalagi dengan luka gini,gimana kalau ada yang sadar kamu putra mama dan fotoin kamu yang babak belur?mama gak mau kalau ada yang nyangka putra mama berandalan"Jaemin tau ini aneh,tapi apa boleh ia menganggap ini perhatian dari sang ibu?

"Iya ma.Ayah bilang mama sibuk sampe akhir tahun,apa jadwal mama padat?"Rose mengangguk setelah menyesap coklat panasnya

"Mau berangkat ke tempat pemotretan sebentar lagi,kamu langsung istirahat sana,jangan lupa belajar juga ya"Jaemin mengangguk

"Apa mama gak bisa tidur di rumah aja?"Rose menggeleng

"Jaemin,mama udah bilang,berhenti bertanya hal itu.Mama sibuk,kamu juga bukan bayi yang perlu di temani kan?"Jaemin tersenyum kecut,lantas kembali menatap Rose lembut dengan senyum teduhnya

"Maaf,mau Jaemin anterin ke tempat pemotretan?"Tawarnya

"Enggak,asisten mama bakal jemput.Mama mau siap siap dulu,belajar lalu istirahat ya?ingat,kamu harus ikut olimpiade itu"Ucap Rose sebelum berlalu pergi begitu saja menaiki tangga menuju kamarnya yang juga berada di lantai dua

"Ya,gue cuma perlu belajar dan menang"Gumam Jaemin sebelum ikut menaiki tangga menuju kamarnya

.

.

.

.

"JAEMINN!!"

Brukk

Jaemin jatuh tersungkur kala kepalanya di hantam balok dari belakang,ia meringis pelan.Mark dan Jisung berlari mendekat,melindungi Jaemin dari depan dan belakang.Mereka di keroyok musuh saat berada di markas,dan sialnya hanya ada mereka bertiga di sana,berbanding terbalik dengan musuh yang berjumlah belasan orang dan membawa senjata

"Gue okey"Jawabnya seraya berusaha berdiri,mengerjap beberapa kali saat kepalanya kian pusing

Bughhh

Dughh

DUGHH

"Arghh-"Jisung menahan pinggang Jaemin yang hampir terjatuh

"Jaem-"

Brumm brummm

Jaemin menghela nafas lega melihat belasan motor sport yang mendekat,itu Jeno dan yang lain

"Bawa Jaemin masuk"Titah Jeno sebelum berlari menyerang lawan

"Gu-"ucapan Jaemin terhenti kala sesuatu mengalir dari hidungnya

"Jaem lo mimisan,ayo masuk dulu"Jisung memapah Jaemin,luka Jaemin memang yang paling parah di antara mereka,entah kenapa musuh seolah menargetkan Jaemin,Jisung mengabaikan jaketnya yang kotor terkena darah Jaemin

"Jaem,bentar lagi kita ke RS,tahan ya?"Jaemin tak menjawab,membuat Jisung kian panik kala Jaemin luruh dalam pelukannya dengan darah yang tak berhenti mengalir

"JAEMINN!!"

.

.

.

.

"Ma,gimana kata dokter?"Tanya Jeno kala Jisoo memasuki ruang rawat Jaemin.Jaemin di bawa ke RS dan di tempatkandi ruang VIP,Jisoo yang mengurus semuanya

"Jaemin kelelahan,dan ada luka yang gak di obati sampe infeksi.Maag nya kambuh,dan dia terlalu banyak pikiran"Jeno menghela nafas gusar,ia menggenggam tangan Jaemin yang bebas dari infus dengan pelan,takut genggamannya menyakiti Jaemin yang masih terbaring lemah

Sial,ia merasa deja vu kala melihat Jaemin yang terbaring tak sadarkan diri.Mengingatkannya pada Jaemin yang di serang oleh musub bisnis Yuta dan berakhir di rumah sakit dengan satu luka tusukan di perut dan luka lainnya,dan yang paling membuatnya marah adalah,Rose dan Yuta sama sekali tak datang,seolah abai pada Jaemin yang di nyatakan koma dan sadar 2 minggu setelahnya.Jisoo bertengkar hebat dengan Rose,ibu Jeno tersebut bahkan menghampuri Rose langsung ke lokasi pemotretan.Jaehyun bertengkar hingga memukul Yuta di kantornya,cukup marah dengan ketidak pedulian Yuta pada sang putra,padahal Jaemin terbaring lemah di RS karena musuh bisnis Yuta

"Lo bakal langsung bangun kan Jaem?lo gak bakal tidur sampe dua minggu lagi kan?"Gumamnya pelan,Mark dan yang lain di paksa pulang untuk mengobati luka dan mengganti baju tadi,setelah Jaemin di pindahkan ke ruang rawat tentunya.Itupun harus di paksa Jisoo yang tak tega melihat keadaan kacau mereka

"Jaem,bangun dong"Jisoo menatap putranya sendu,sedaritadi Jeno tak ingin pindah dari sisi Jaemin.Jisoo tau seberapa dekat keduanya,mengingat bagaimana Jeno kecil dulu dengan berani meneriaki Yuta yang memarahi Jaemin,lalu setelahnya menarik Jaemin agar ke mansion keluarga Jung,Jeno juga yang kerap kali membacakan Jaemin dongeng saat Jaemin mengeluh tak bisa tidur.

"Jeno,obatin dulu luka kamu ya?masa nanti Jaemin bangun terus liat kamu kayak zombie gini sih?ayo mama obatin dulu luka kamu"Jeno menggeleng,masih setia menatap Jaemin yang memejamkan matanya dengan tenang.

"Jaem,gue luka.Cepet bangun terus obatin gue"Jisoo menghela nafas pelan,ia mendekat dan mengelus surai coklat gelap sang putra lembut

"Jeno,biarin Jaemin istirahat dulu.Jeno bilang Jaemin jarang tidur karena belajar kan?sekarang biarin Jaemin tidur dulu ya?"Jeno mendongak,menatap sang ibu yang tersenyum lembut

"Dokter bilang Jaemin bakal sadar besok,mama yang minta supaya Jaemin di suntik obat tidur,Jaemin perlu istirahat"Jisoo tak berbohong,dokter bilang mungkin Jaemin baru akan membuka matanya besok

"Jeno gak mau kan kalau Jaemin bangun terus langsung belajar?"Jeno menggeleng,ia kembali menatap Jaemin yang terlihat begitu tenang dalam tidurnya,entah kenapa membuat nya sedikit ketakutan

"Yaudah,Jeno mau tidur di sofa aja.Lukanya biar di obatin Jaemin besok"Lirihnya,Jisoo mengangguk,itu lebih baik daripada Jeno terus terusan berbicara di samping Jaemin dengan tatapan sendu




Jangan lupa vote dan komen,maaf kalau ada banyak kekurangan

Tentang Duka [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang