27 [Ryujin]

2.9K 204 1
                                    

Jaemin melangkah turun dari mobilnya,ia mengenakan kaos putih di lapisi sweater hitam dan juga celana jeans hitam.

Wajahnya pucat,pun dengan perban yang masih melilit di dahinya yang berusaha ia tutupi dengan surai coklatnya.Netra hazelnya sedikit meredup dengan wajah yang terlihat lelah,namun langkahnya ia buat sebiasa mungkin

NIHS terlihat ramai sore ini,tentu saja.Tak lama lagi akan ada perlombaan besar di sekolah ini,Jaemin termasuk salah satu pesertanya.Ia yakin,Yuta yang mendaftarkan namanya,walaupun tanpa di daftarkan,namanya pasti sudah termasuk salah satu kandidat sih

Jaemin menoleh kala mendengar tawa Mark,di tribun basket,tampak Dream Blood sedang duduk bersama dan tertawa lepas,tanpa sadar senyum Jaemin terbit

Jisung terlihat lebih baik dari sebelumnya,itu sudah cukup bagi Jaemin

Ia tersentak kala pandangannya bertemu dengan Renjun,lelaki tersebut menatapnya sinis,berbeda dengan Jaemin yang membalasnya dengan senyum sebelum memilih berlalu pergi,belum terbiasa dengan tatapan sinis Renjun

"Gue harus ke ruang guru dulu ya"Gumamnya,melangkahkan kakinya menuju ruang guru yang lumayan jauh

.

.

.

.

BRUKK

"Eh sorry sorry,gue gak sengaja"Ucap Jaemin cepat kala tak sengaja menabrak seseorang saat keluar dari ruang guru,dahinya mengernyit menahan nyeri di perutnya yang mulai terasa

"Hati hati dong!"Jaemin mendongak,mendapati Mark yang mendengus kesal seraya menatapnya tajam

"Ma--"

"Kalau jalan liat liat,mata dipake jangan di pajang doang"Lelaki berdarah canada tersebut segera berlalu pergi dengan wajah kesalnya,meninggalkan Jaemin yang kini menghela nafas lelah

Mereka semua benar benar membencinya

"Na?baru dari ruang guru?"Heeseung mendekat dengan setumpuk berkas di tangannya,mungkin berkas pendaftaran?entahlah,Jaemin pun tak tahu

"Eum,gue abis bicara sama guru tadi"Jawabnya dengan anggukan

"Lo udah makan kan sebelum ke sini?"Jaemin kembali mengangguk

"Yaudah gue masuk dulu ya,kalau ada perlu ke ruang OSIS aja"Heeseung berlalu setelah mengusap bahu jaemin

Jaemin termenung sesaat sebelum memilih melangkah ke kantin,mungkin ia perlu sebotol air mineral untuk menenangkan pikiran kacaunya

Kini,tawa lepas Haechan terdengar kala Jaemin baru menginjakkan kaki memasuki kantin,di meja pojok,dapat ia lihat Dream Blood minus Mark tengah berkumpul.Jaemin memilih abai,sempat bimbang kala penjual air mineral tepat di samping meja mereka,namun akhirnya tetap memilih melangkah kesana

"Buk,air mineral dua ya"

Tawa Haechan dan yang lain mendadak hening mendengar suaranya,Jaemin melirik,mendapati mereka semua kini menatapnya

"Ini,dua kan?"Jaemin mengangguk,segera membayar air mineralnya dan hendak berlalu,jika saja ucapan Renjun tak terdengar

"Cih,gak tau malu"Jaemin tau,itu untuknya,namun ia memilih abai dan melanjutkan langkahnya.

"Udahlah,kenapa jadi pada diam gini sih"Ucap Haechan seraya memukul meja pelan

"Santai dong,ngagetin aja lo item"

"Heh,cina jadi jadian sini lo gue hantam!"

.

.

.

Tentang Duka [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang