27.KITA BERJALAN PADA MASING MASING TAKDIR KITA

847 36 2
                                    

"Kisah kali ini benar benar indah tapi aku hanya ingin menikmati kisah itu hanya untuk aku kamu dan kita"
-Salwa aulia-

Hari ini aulia sangat bosan berada didalam rumah karena ia benar benar sendirian tak ada yg menemaninya ia berpikir bahwa menyenangkan sekali jika dirinya bermain keluar ia pun berpikir ingin kemana untuk menghilangkan rasa bosan ini.

Akhirnya ia mendapat ide bahwa sore ini akan pergi ke suatu mall untuk membuang rasa bosannya ia pun Lalu bergegas bersiap siap.

Setibanya di mall aulia mencari permainan yg asik yg akan ia kunjungi telebih dahulu akhirnya semua permainan ia coba hingga akhirnya rasa bosannya itu pun tak lagi ia rasakan.

Setelah puas bermain semua permainan yg mana ini membuat aulia seperti tertantang untuk mencobanya walaupun ia sudah merasa badannya lemas dan perutnya sakit tapi bagi aulia ini belum seberapa.

Tetapi dari arah belakang ada seseorang lelaki yang mendekap mulutnya aulia pun pingsan efek dari obat bius yg ada sapu tangan yg membekap dirinya.

Seorang lelaki dengan penutup muka itu pun menggendong aulia dan membawanya pada sebuah mobil.

Aulia pun di masukan kedalam mobil itu tampak didalam mobil itu seorang lelaki duduk di samping aulia yg pingsan lalu lelaki itu pun memerintahkan orang yg menyetir mobil untuk segera melajukan mobil tersebut.

Harazz baru saja pulang sehabis maghrib ia lupa menelpon istrinya untuk mengabari karena hari ini benar benar banyak kajian yg ia isi di luar harazz pun mencoba menghubungi aulia namun nomor itu tidak aktif harazz berpikir mungkin saja aulia sedang tertidur atau bisa saja baterai handponenya habis harazz pun terus melajukan mobilnya sembari rasa senang berada di hatinya karena ia baru saja membelikan beberapa makanan dan minuman untuk aulia pasti perempuan itu senang dengan apa yg di bawa sang suami.

Sementara itu aulia tersadar dari pingsannya ia melihat bahwa ia sedang di dalam mobil lelaki yg di sebelahnya pun menyadari bahwa aulia sadar ia pun langsung mengeluarkan sapu tangan untuk membius perempuan itu namun sayang di sisa sisa energi aulia perempuan itu dapat menepis dan meremukan tangan lelaki itu aulia pun membuka penutup kepala itu sungguh terkejut saat itu pun dirinya.

Sementara itu di sisi lain harazz mencari cari cari aulia ke tempat yg ia tahu tapi tetap nihil hasilnya akhirnya ia memutuskan untuk mendatangi rumah abi dan umi lalu ia menjelaskan semuanya yg terjadi.

"Maaf kan harazz ini mi bi gk bisa ngelindungin aulia"lirihnya

"Sudah razz abi tau kamu itu udh semaksimal mungkin tapi kamu tau kan aulia itu seperti apa?"tanya sang abi

"Aulia itu anak hebat yg abi punya anak baik dia bisa menjaga dirinya razz sudah ini sudah tengah malam kamu sebaiknya menginap saja terlebih dahulu disini jangan khawatir serahkanlah semuanya pada allah"ucap abi

Sementara itu umi tak bisa tidur ia duduk di ujung ranjang karena terus memikirkan aulia dan dengan di barengi air mata yg sedikit demi sedikit tumpah abi yg melihat itu ikut duduk disebelah umi sembari merangkul dan mengelap pipinya yg basah karena air mata.

"Sudah mii aulia itu anak yg hebat abi yakin ia pasti sedang melindungi dirinya sendiri"ucap abi

"Tetap saja bii dia anak umi anak yg umi besarkan dan umi cintai"lirih umi

Sementara itu harazz yg menginap di kamar aulia ia mengambil foto sang istri yg ada di nakas sebelah tempat tidurnya ia terus saja memandangi foto sang istri.

Di suatu tempat tepatnya terdapat rumah sederhana aulia di dudukan di kursi dan di ikat lengan dan kakinya.

Kini aulia telah sadar dari pingsannya aulia melihat alfi yg sedang berada di sisinya seolah olah ia sedang menunggu aulia sadar.

Dia Adalah Takdir TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang