Jangan lupa vote!
Happy reading ᰔ
*Rose mengeliat pelan saat wajahnya terkena sinar matahari dari cela-cela kamar itu.
Menarik selimut untuk menutupi wajahnya, berniat untuk tidur kembali tapi justru rose tidak bisa tidur lagi.
"Ck!" Rose berdecak kesal sambil menatap sekitar nya. Ruangan yang bernuansa dark dengan suasana yang hampa. Hanya ada dia sendiri di ruangan itu.
Sedetik kemudian, ia langsung membulatkan matanya sempurna.
"Gw?!" Rose terkejut saat kejadian semalam terlintas dikepala nya.
Lalu membuka selimut nya dan melihat ke dalam. Tubuhnya polos tak terbalut apapun.
"Pria brengsek itu! Dia..dia sudah merebut kesucian gw!" Rose meremas selimut kuat ketika kejadian semalam tergambar jelas di pikiran nya.
"Mending gw mandi udah itu pergi dari sini." Guman rose pelan.
"Shh awwh..." Rose meringis saat ia bergerak dan langsung merasakan sakit dibagian kewanitaannya serta tubuhnya yang terasa pegal.
Setelah benar-benar berdiri dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya. Baru saja ingin berjalan..
"Akhh!" Rasa sakit dan perih kembali rose rasakan dibagian kewanitaan nya saat ingin melangkah.
"Shh.. Pria brengsek itu benar-benar bikin gw ngak bisa jalan." Rose melangkah kan kakinya perlahan sambil terus mendumel tentang jimin.
"Ini juga! Kamar mandi dimana lagi?" Ia menatap kamar itu mencari dimana pintu kamar mandi itu berada.
"Itu dia, awh! Shh" Saat melihat sebuah pintu, rose langsung melangkah kan kakinya dengan cepat membuat rasa perih sangat terasa di kewanitaan nya.
"Anjing! Ini benar-benar sakit! Hiks..hiks.." Rose sedikit terisak karena bagian kewanitaannya terasa begitu perih lalu masuk ke dalam kamar mandi itu.
20 menit sudah berlalu dan rose pun keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan urusan mandinya dengan handuk yang menutupi tubuh polosnya.
Rose merasakan tubuh nya segar dan rasa sakit itu sedikit berkurang.
"Sudah selesai?"
Suara itu membuat rose terkejut dan mendapati seorang pria yang sedang duduk santai disofa.
"Lo?! Ngapain di sini ha?! Keluar sana!" Usir rose dengan tatapan tajamnya pada pria itu.
"Memangnya kenapa? Ini kamar saya jadi suka-suka saya." Ucap jimin santai dengan tatapan intens nya pada rose. Membuat wanita itu langsung menutupi dadanya dengan kedua tangannya.
"Berhenti menatap seperti itu sialan!" Rose terlihat risih karena jimin terus menatap nya.
Jimin beranjak dari duduk nya lalu berjalan mendekat ke arah rose.
Dan rose yang melihat itu pun langsung memundurkan langkahnya.
"Pria brengsek! Mau ngapain lo? Mundur ngak?!" Rose melemparkan tatapan tajamnya pada jimin.
Pria itu tak mendengarkan rose, dengan cepat ia langsung menarik pinggang ramping rose. Membuat tubuh wanita itu sangat dekat padanya.
"Tubuhmu sangat menggoda sayang.." Bisik jimin pelan ditelinga rose.
"Lo tuh ya! Memang ngak tau malu! Dasar pria brengsek!" Teriak rose sembari memukuli dada bidang jimin.
"Gara-gara lo, gw ngak suci lagi! Pria brengsek! Sialan! Bajingan!" Ucap rose dengan nada tinggi dan tangan yang tak henti² nya memukul dada jimin.
"Kau milikku. Aku bebas melakukan apapun pada mu sayang." Ujar jimin dengan senyuman evilnya.
"Emang lo pikir gw mainan apa?! Miliku² apaan?! Gw perempuan yang punya perasaan dan gw bukan jalang! Bukan jalang!"
"Lo ngak bisa seenaknya klaim kalau gw itu milik lo! Gw ada di bar itu karena terpaksa bukan keinginan gw sendiri! Paham ngak lo?!" Bentak rose dengan tatapan membunuhnya pada jimin.
"Lepasin gw!" Teriak rose sambil memberontak.
"Diam." Ucap jimin dengan wajah datarnya.
"Ngak! Gw ngak mau diam!" Tangan rose tak henti-hentinya memukuli dada bidang jimin.
"Saya bilang diam Roseanne!" Bentak jimin dengan sorot mata nya yang tajam. Membuat rose langsung terdiam tak berkutik.
"Dengarkan saya. Kau milikku! Terserah saya ingin melakukan apapun padamu. Ikuti perintah saya dan jangan coba² untuk kabur dari sini." Ucap jimin dengan wajah datarnya sembari memeluk erat pinggang ramping rose.
"Jika kau mencoba untuk kabur. Saya akan pastikan kau tidak bisa berjalan selama satu minggu, kau mengerti maksudku bukan?" Lanjut jimin sambil menciumi leher rose yang penuh dengan kismark.
"Ck! Menjauh lah brengsek!" Ujar rose sambil mendorong tubuh kekar jimin tapi tenaga jimin lebih besar dibandingkan dirinya.
"Berhenti lah menyebut kata brengsek karena saya ada nama."
"Ya gw ngak peduli! Mau lo ada nama atau ngak, bodoamat! Lo itu pria jahat! Brengsek! Ngak punya perasaan!" Rose tak henti² nya mengumpat pada jimin.
"Kau cukup kasar sayang, aku suka itu." Ujar jimin sambil mengecup bibir rose.
"Saya jadi ingin membuat kau mendesah sekarang juga baby.." Jimin bersmirk dengan tangan yang mulai merayap naik ke atas punggung mulus rose.
"B-berhenti brengsek!"
"Teruslah menyebut kata brengsek agar kita bermain sekarang juga."
"B-berhenti, siapa pun nama lo, tolong berhenti. Gw ngak suka!" Ujar rose dengan tatapan takutnya pada jimin.
Mendengar nya membuat pria itu langsung tersenyum puas.
"Jexrendra jimin varenzy. Itu nama saya bukan brengsek, apa kau paham sayang?" Tanya jimin sembari mengecup bibir rose.
"Dih gak peduli gw!" Batin rose kesal.
"Iya j-jimin."Jawab rose pelan karena jimin menatapnya dengan sorot mata yang tajam.
"Good girl." Tangan jimin langsung mengacak rambut rose lalu melenggang pergi begitu saja.
*
VOTE!
Readers minggu besok aku ngak bisa update dulu karena aku lagi ujian, maaf 😌.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA KING
Fanfiction"Lepasin gw anjing!" Ucap wanita itu memberontak saat ia ditarik paksa oleh pria itu. "Gw bukan jalang! Denger ngak lo brengsek?!!" Pria itu mengabaikan nya dan terus menarik paksa tangan wanita itu. "Saya membeli mu dengan harga yang mahal! Sekar...