Bertemu Yang Tidak disangka

637 100 20
                                    

Cale Henituse pulang pada malam hari seperti biasanya. Setelah mengacau dibeberapa tempat, Cale yang masih memegang botol alkohol berjalan pulang.

Malam itu sepi, tidak terlalu sepi juga sih, masih ada warga yang keluar.

Beberapa ada yang menghindar saat melihatnya, tapi ada juga yang menganggap lewat saja.

Cale mendengus,

Seperti inilah hidupnya, hidup seorang sampah.

' Tidak buruk, setidaknya tidak ada yang menganggu jalanku. ' Menatap langit, itu berawan dan gelap.

Bintang dan bulan indah tertutup oleh warna gelap sang awan.

"Sayang sekali tidak bisa melihatnya,"

Brak

Saat merunduk dan melanjutkan langkah, Cale malah menabrak seseorang. Untungnya, meskipun Cale minum tapi dia tidak mabuk, dengan sigap tangannya menangkap tubuh yang hampir jatuh itu dan mendekapnya.

"M-maaf... " permata biru menatapnya dengan bergetar, itu takut, tapi bukan pada Cale.

Dan lagi, yang ditangkap Cale dalam dekapannya adalah seorang gadis. Dia memakai jubah hitam menutupi wajahnya namun karena tabrakan tadi, jubah itu jatuh memperlihatkan rambut pirang yang jarang dimiliki rakyat jelatah.

Itu sangat indah dan terawat. Tapi,

Alis Cale mengerut saat melihat darah yang mengalir dari kening si gadis.

Kenapa dia terluka?

Cale menatapnya dengan lama, hal itu membuat sang gadis gelisah. Mata melirik Cale lalu kembali menunduk gusar.

"Itu a-aku... "

"Hei itu dia! Cepat tangkap gadis itu!"

Gadis dalam dekapan Cale tersentak saat mendengar suara mengelegar itu, Cale mendongak dari sang gadis hanya untuk menatap sekumpulan sampah jalanan.

' Oh, ini alasannya? ' menatap sang gadis kembali, Cale berdecak. ' Satu kali, aku akan menolong. '

"Berikan gadis itu pada kami." kata sampah jalan yang bertubuh tambun. Salah satu pengikutnya mendekati orang itu dan berbisik dengan gemetar.

"Bos, itu, itu sampah kadipaten. Lebih baik kita mundur saja, su-sudah banyak yang kalah darinya."

"Apa?" sang bos berjengit tak percaya.

Cale menyeringai mendengar itu, mendekap sang gadis dalam pelukannya, Cale menegak alkohol di botol dan menatap tajam pada para sampah.

Dia akan memulai aktingnya lagi, padahal Cale ingin istirahat haha, tidak masalah hanya sebentar dan untuk gadis ini.

Sepertinya gadis ini ketakutan.

Tatapan Cale kian dingin dan tajam, gangster itu berjenggit saat melihat sosok menyeramkan Cale seperti yang dirumorkan.

"Kalian, berani-beraninya menyakiti tunanganku?" Cale terkesiap didalam, kenapa juga dia harus bilang tunangan? Ah biarlah yang penting beres.

"Apa? Dia tunanganmu? Tapi--"

"Tapi apa sialan? Dia wanitaku, milikku. Dan kalian berani melukainya?" ujar Cale dengan dingin, mengeratkan pelukan pada gadisnya.

"Berani-beraninya... "

Prang!

Botol Cale pukul ke tembok disisinya yang membuat sekumpulan orang tolol itu mundur ketakutan, itu adalah lemparan botol seorang sampah yang dirumorkan.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang