"Uhuk! OHOK!"
"P-PENDETA-NIM?!"
Agatha mengangkat sebelah tangannya menenangkan Assassin Boby, dia masih terbatuk akibat tersedak air saat mendengar informasi yang Boby sampaikan.
Apa-apaan?! Tuan putri, HAMIL?!!
Ini telinga Agatha yang tidak berfungsi atau otaknya yang tidak bisa menanggapi?! Aih, bisa gila dia kalau tidak tahu tabiat (Name) bagaimana!
' Gadis itu tahu tidak ya akan Rumor ini? ' Agatha mengusap kasar sudut bibir dengan seringaian nya, sepertinya dia punya bahan untuk melakukan pemerasan.
Agatha tertawa menyeramkan saat memikirkan raut tercengang Orion dan wajah jantungan Alberu, Boby yang melihat itu menggeser kehidupannya ke alam lain dan berusaha untuk sebisa mungkin tidak terasa kehadiran nya.
' Tuan pendeta, apa anda kerasukan?! ' pikir Boby merinding.
"Bob,"
"Ya! Ada apa pendeta-nim?"
Boby berhenti dan tersentak saat melihat senyuman Agatha, entah kenapa dia merasa rapuh akan senyuman itu. Sedikit merinding juga lagi.
' Apa aku perlu mencari pendeta untuk menyembuhkan pendeta dari kesurupan nya??? ' pikir Boby absurd.
"Pinjam bola komunikasi mu dong~" Boby mundur selangkah saat Agatha mendekatinya dengan senyum cerah. Mata sang assassin melirik arah lain dengan tawa kaku.
"Ha,hahaha... Untuk apa, ya?"
"Aku harus menghubungi Lord mu." kata Agatha dengan senyum kian lebar sampai-sampai Boby pikir itu akan sobek.
"Hiik, a-anda tahu sendiri Lord-nim pasti sibuk."
"Tenang saja, dia akan mengangkat panggilan itu."
"Tapi-"
"B-O-B-Y."
"A-ah! Ya, ya!"
Dengan tergesa seperti orang di rampok -Padahal assassin ya(┳Д┳)- Boby mengeluarkan bola komunikasi dari saku spasial nya. Dengan gemetar memberikan benda bulat berkilau pada tangan Agatha, pendeta itu tersenyum riang.
"Pintar sekali. Nanti akan ku bagi denganmu."
Hah?
Apa maksud pendeta itu?
Agatha mengabaikan wajah melongo bodoh Boby dan fokus menyalurkan sihir pada bola, tak berapa lama wajah orang yang dinantinya muncul pada benda bulat itu.
-"Oh, kau, ada apa? Apakah terjadi sesuatu?"
Senyum Agatha melebar saat mangsa pertamanya bertanya, dengan riang Agatha menyembunyikan niatnya -Meskipun masih terbaca oleh Orion yang mantap Agatha datar.
"Suatu kehormatan anda langsung menerima panggilan saya, Lord Robane." Orion mendesah lelah, dia memutar mata jengah namun tetap mengikuti permainan sang saudara sesumpah.
-"Perihal apa yang membawa pendeta agung untuk menghubungi bawahan yang rendah ini?"
Alver yang sedang bersama Orion disisi lain mengernyit mendengar omong kosong keduanya -Entah kenapa dia merasa merinding membayangkan dirinya begitu. Agatha bahkan membuat wajah jijik yang tidak disembunyikan.
"Kau dikhususkan untuk tidak menyanjung orang, wajahmu tidak sesuai." sindir sang pendeta.
-"Bajingan! Cepat katakan ada apa?"
Agatha menyeringai. "Ah, haruskah saya mengatakannya? Apakah anda yang mulia dan agung berkenan---"
-"Hey, berhenti menyanjung dan akan aku berikan kau 10 juta galon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
Genç Kurgu"Senja selalu mengingatkan ku akan warna rambutmu, Begitupun malam. Mereka senyap dan damai, sama seperti saat kau mendengarkan keluh kesah ku."